Entah ini jebakan atau apa
Bagiamanapun jalannya
Seperti apapun ceritanya
Ku pastikan kau yang kalah~ author
Nadya pulang ke kontrakan miliknya dengan perasaan yang makin kacau. Kenapa pria itu begitu membencinya ? Kenapa pria itu selalu mempersulit hidupnya, salah Nadya apa Tuhan ? Ia hanya ingin bahagia seperti orang lain, tapi kenapa harus seperti ini ?.
Nadya kembali menundukkan kepalanya di teras kontrakan miliknya, sudah berulang kali dicoba untuk lupa sekalipun bayangan saat dia di pecat selalu muncul. Nadya kini terisak meratapi masalah yang beberapa kali selalu muncul.
" Nadya... " Panggil seseorang sambil mengusap puncak kepala Nadya
" Falah... " Kata Nadya yang langsung memeluk tubuh sahabatnya itu
Falah hanya tersenyum dan membelai pelan rambut panjang milik Nadya.
" Fal... Gue di pecat, gue... Gue... Gue ngga salah Fal... Gue ngga salah "
" Iya gue tahu kok "
Nadya menumpahkan semua tangisnya di pelukan Falah. Mungkin Falah memang terlihat tak peduli tapi tanpa Nadya tahu Falah sanggat peduli pada Nadya, Falah akan melakukan apapun demi Nadya karna Nadya adalah satu-satunya wanita yang dia cintai. Tapi Falah tak ingin menyakiti perasaan Nadya jadi sampai kapanpun Falah tak akan menyatakan perasaannya pada Nadya.
" Lo kemana aja sih, jahat banget ninggalin gue sendiri "
" Ada kok Nad, gue pulang ke panti bentar, tapi Lo tahu kan ibu kaya gimana kalau sekali kita pulang dan bentaran aja "
" Ummm "
" Oh ya Nad, lupain aja masalah Lo di pecat ! Gue udah ada gantinya "
Nadya menghapus air matanya dan menatap Falah dengan penuh harap. Ia berharap jika Sahabatnya ini mengatakan jika ia memiliki pekerjaan baru untuknya.
" Jadi kita ada tawaran buat jadi pengisi acara tetap di sebuah restoran terkenal di Jakarta, kerjanya dari jam tujuh malam sampe tengah malem aja kaya kita pas ngamen gitu deh, bayarannya lumayan lah Nad, selain itu Lo bisa ngamen waktu pagi atau cari kerjaan lain dan malem baru deh kita kerja bareng, gimana ? "
" Lo serius ? "
" Serius lah... Kapan sih gue pernah bercanda sama Lo "
Nadya kembali memeluk tubuh Falah erat, ia bersyukur sekali memiliki Falah di dunia ini. Begitu juga dengan Falah, melihat Nadya bahagia adalah hal yang selalu ia impikan, apapun akan Falah lakukan demi kebahagiaan Nadya.
" Yaudah Lo masuk gih ! Gue mau balik besok kerja, emang Lo nganggur " kata Falah sambil tersenyum jahil
" Ihhh rese Lo ya "
Falah kembali tersenyum dan kini bangkit kemudian pergi, setiap kali Falah datang perasaanya akan membaik begitu juga malam ini, bahkan tanpa kabar perkejaan baru itu sekalipun hanya melihat Falah datang dan memastikan dia baik-baik saja sudah cukup bagi Nadya.
Nadya melangkah memasuki rumahnya, dan kini ia dikejutkan dengan sebuah pesan yang baru saja masuk kedalam handphone miliknya. Dari nomor tak dikenal, akhir-akhir ini banyak sekali yang menghubunginya tapi tak jelas siapa dan Nadya juga tak ingin ambil pusing dengan itu semua. Nadya membuka pesan tadi dan langsung terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepersen Cinta || Rian Ardianto
Fanfiction" 99 persen gue yakin Lo ngga akan bisa bikin gue jatuh cinta Rian Ardianto " " Setidaknya gue masih punya 1 persen " " Satu persen ngga akan menang lawan 99 persen " " Dan 99 persen ngga akan jadi seratus kalau ngga ada satu persen " Segala pesona...