Bukan salah mu ini terjadi
Aku sudah tahu ini akan ku alami
Tak perlu khawatir lagi
Kali ini aku akan lebih berani~ Nadya
Aku merasa aku sudah lebih baik dari sebelumnya, tapi dokter belum juga mengizinkan aku untuk kembali ke rumah. Tujuan ku datang dari Djogja bukan untuk berada di rumah sakit ini, tapi menemui Rian dan menjelaskan kesalah pahaman, tapi ya sudahlah lagipula Rian saat ini juga ada disini bersama ku.
" Haiiii... Maaf ya baru bisa ke sini, latihan lagi padet dan cuma bisa ke sini waktu libur aja "
" Ummm... Ngga papa aku ngerti kok "
Rian mengacak rambut Nadya pelan tapi setelahnya dia merapikan rambut Nadya lagi.
" Aku mau pulang "
" Kata dokter belum boleh, nunggu sehari dulu katanya, kalau observasi hari ini kamu udah lebih baik, kamu boleh pulang "
" Aku bosen Jom... Aku mau pulang aja "
" Nanti ya sayang "
" Jom.... Kita pulang aja ya, serius aku udah baik-baik aja, aku mau pulang "
Rian akhirnya mengalah dan setuju, ia mengatakan bahwa dia akan membicarakan hal ini pada dokter yang merawat ku, dengan sedikit pertimbangan akhirnya aku diizinkan pulang. Aku cukup bahagia dengan kabar ini meski pada kenyataanya aku harus sering datang ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaanku.
" Sayang, inget kata dokter kamu ngga boleh banyak gerak dulu, kamu ngga boleh kecapean, kamu ngga boleh kerja berat dulu pokonya... "
" Iya Jom iya... Aku denger kok "
" Yaudah kamu tunggu di sini dulu aku mau ambil mobil, jangan kemana-mana ! Jangan lari-larian, pokonya disini aja ! "
" Iya Jom iya... " Kataku sambil terseyum pada Rian
Rian berlari kecil meninggalkan aku yang kini berdiri menunggu Rian di depan rumah sakit sambil memainkan handphone milikku.
" Nadya awas.... " Teriak seseorang yang kini menarik ku agar terhindar dari mobil yang ingin menabrakku
" Nadya... Lo nggak papa kan ? Lo baik-baik aja kan ? " Tanya orang tadi terlihat khawatir
" Gue baik-baik aja... Makasih ya... Tasya " jawab ku sedikit bingung karena baru beberapa waktu yang lalu wanita ini berusaha untuk membuat ku buta dan saat ini dia berada di sini untuk menyelamatkan aku ? Apa aku tidak salah lihat ? Apa ini benar-benar Tasya.
" Sayang... Kamu ngga papa kan ? " Tanya Rian yang kini sudah berdiri di sampingku
" Engga tadi aku hampir ditabrak mobil tapi, Tasya selamatin aku "
" Tapi kamu nggak papa kan ? " Tanya Rian lagi
" Aku nggak papa kok, sekali lagi makasih ya Sya "
Rian menatap Tasya sekilas dan kini tersenyum pada Tasya ramah.
" Makasih ya Sya, udah selamatin Nadya, gue ngga tahu kalau ngga ada Lo tadi " kata Rian ramah
" Ummm... Ini yang harusnya gue lakuin, gue udah banyak sakitin Lo apalagi Nadya, kayanya kesalahan gue bahkan nggak pantes dapet maaf dari Lo ya Nad, gue udah berusaha bunuh Lo... Gue monster "
" Hey ngga gitu Sya... Gue udah maafin Lo serius, apalagi Lo tadi udah selamatin gue, makasih ya Sya... "
" Apa itu tandanya gue boleh jadi temen Lo Nad ? Ummm... Gue ngga bermaksud lancang atau gimanapun, gue cuma mau berteman aja, tapi kalau Lo ngga mau ya itu wajar sih "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepersen Cinta || Rian Ardianto
Fanfic" 99 persen gue yakin Lo ngga akan bisa bikin gue jatuh cinta Rian Ardianto " " Setidaknya gue masih punya 1 persen " " Satu persen ngga akan menang lawan 99 persen " " Dan 99 persen ngga akan jadi seratus kalau ngga ada satu persen " Segala pesona...