Hari ini Suho sengaja bangun pagi-pagi sekali untuk membantu menyiapkan keperluan yang akan dibawa Jennie. Ia dari tadi dengan semangat membantu Jennie memasukkan baju yang akan dibawa gadis itu karena kemarin ia tidak sempat melakukannya
Bahkan Suho lah yang membuatkan sarapan untuk Jennie walaupun bi Mina sudah datang untuk berkerja
Suho sangat senang sekaligus bangga karena mengetahui adiknya itu akan ikut lomba diluar kota walaupun ia tau kalau Jennie sering mengikuti lomba seperti ini
"Mana nih rombongan sekolah Lo dek?"tanya lelaki bertubuh tinggi itu seraya menatap sekeliling bandara yang sangat ramai dengan pengunjung padahal jam masih menunjukkan pukul 6 pagi.
"Udah didalam kayanya deh kak,nih barusan ada yang chat"ucap Jennie sambil mengetik sesuatu dihandpone. "Kakak nggak kuliah?"tanya Jennie
"Nanti,nungguin Lo dulu lah"ucap Suho
"Yaudah kakak berangkat kuliah aja nggak papa,kan didalam udah ada rombongan"ucap Jennie
"Beneran nih?"ucap Suho
Jennie mengangguk. "He'em"
Suho membuka bagian belakang mobilnya lalu mengambil koper berwarna hitam milik Jennie dan menaruhnya disamping gadis itu
"Yaudah,Lo jaga diri baik-baik disana ya,dengerin apa kata guru lo,dan jangan pernah jauh-jauh dari rombongan sekolah,ngerti?"perintah Suho dengan tegas persis seperti ayah menasehati putrinya
Jennie yang dinasehati seperti itu malah meneteskan air matanya
"Loh,kok nangis sih?"Suho mengernyitkan keningnya bingung
"Lo nasehatin kaya gitu jadi ngingetin gue sama papa,gue kangen papa tau"ucap Jennie sambil mengucak kedua matanya yang basah
Suho menghela nafas panjang,lalu merengkuh tubuh adiknya itu kedalam dekapannya. "Udah dong,jangan sedih gitu. Kan mau lomba"
Gadis itu mengelap air matanya dengan punggung tangan,lalu ia tersenyum kearah kakaknya itu
"Nah,gitu kan cakep"Suho mengacak pelan kepala Jennie. "Udah sana masuk"
"Iya,kak"ucap jennie
"Good luck sistah!"
Setelah mencium punggung tangan Suho,Jennie menarik kopernya lalu berjalan memasuki ruang tunggu dibandara itu
"Hei,Jennie!"
Gadis itu menoleh ketika namanya dipanggil. Ternyata itu adalah Mino,pria itu berjalan mendekatinya yang juga menarik sebuah koper ditangannya.
"Itu tadi,kakak Lo?"tanya Mino setelah berada disamping Jennie
"Iya kak"jawab jennie
"Oh,pantesan mirip"Mino mengangguk sekilas. "Yaudah yuk kesana, semua udah kumpul katanya"lanjutnya
Mereka pun berjalan mendekati rombongan SMA Garuda Jaya yang sedang duduk dikursi tunggu. Mino dan Jennie menyalami satu-persatu guru-guru yang ada disana
✨✨✨
Suasana kelas XI IPA 1 tanpa kehadiran Jennie menjadi terasa berbeda. Walaupun mereka sering mendapat semprotan ucapan pedas dari Jennie,namun satu hari tanpa kehadiran gadis itu rasanya kurang pas.
"Ehh guys,si Jennie berangkat hari ini?"tanya Seulgi tiba-tiba. Seperti biasa, swagg stats sudah standby e ditempat keramat kelas
Pojokan.
"Hooh"Irene menjawab. "Cabat kita satu itu emang kinclong banget dah otaknya"lanjutnya
"Gue yakin,waktu emaknya si Jennie hamil dia,pasti seneng hafalan tabel periodik"ucap Wendy dan disambut gelak tawa mereka
"Iyadong,adek gue gitu loh"bangga Jisoo sambil bersedekah. Lalu ia merangkul pundak rose yang duduk disebelahnya
"Eh Lis,liat nih adek Lo dirangkul-rangkul sama si kunyuk"adu Wendy kepada Limario. "Ati-ati rabies Lo Ros"lanjutnya
Lisa hanya melirik sekilas tanpa mau berkomentar sedikitpun. Sepertinya ia sedang tidak mood.
"Main rangkul ae Lo kek orang pacaran"cibir Seulgi menjitak dahi Jisoo pelan
"Yaelah,emang kita pacaran kok"ucap Jisoo santai. Rose terlihat menunduk malu. Sementara Jisoo malah malu-maluin.
Jangan ditanya bagaimana komik mereka saat ini. Terkejodd? Jelas.
"HAHHH??PEJEEEE!!!"
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini? (Jenlisa)
Fantasy. . Menurut Lisa,menaklukan hati jennie itu ibarat kaya lagi menaklukan gunung es. susah,banyak rintangan,dan harus banyak-banyak bersabar. . . Tapi kalau menurut Jennie,perhatiannya lisa itu sama aja kaya orang lagi ngajak berantem,serem juga galak...