Lisa dengan cepat membopong tubuh Jennie menuju UKS yang letaknya lumayan jauh dari lapangan sepak bola. Seketika pelipis kiri Jennie berubah menjadi merah keunguan dengan sedikit bercak darah disana. Dengan tergesa-gesa ia membawa gadis itu melewati beberapa lorong kelas yang mulai ramai dan juga anak tangga
Sementara dibelakangnya ada Irene, Joy, rose, Wendy, jisoo,dan seulgi yang mengikutinya. Mereka bukannya tidak mau membantu Lisa, namun lelaki itu sendirilah yang menolaknya
Beberapa murid terkejut melihat Lisa membawa Jennie dengan darah yang ada di pelipisnya
Sampai didalam UKS,Lisa langsung membaringkan tubuh Jennie diatas kasur. Keenam anggota swagg pun berdiri mengitari kasur itu
Mbak Iyem,sang penjaga UKS masuk dan membawakan alat P3K. "Permisi tolong kalian minggir dulu"ucapnya
Mereka pun memberi celah untuk mbak iyem. Wanita itu membuka kotak P3K dan mengambil kapas dari dalamnya. Ia membersihkan darah dipelipis Jennie lalu memberikan perban kecil disana
Lisa merasa tubuhnya bergetar melihat gadis didepannya itu
"Mbak, Jennie nggak papa kan mbak?"tanya Irene panik. Padahal ia baru saja ingin memberika sebotol air minum kepadanya, namun ia kalah cepat dengan datangnya bola yang ditendang Lisa
"Enggak papa,cuma luka aja"ucap Mbak Iyem sambil membereskan kembali obat dan juga alat yang dikeluarkan dari kotak. "Sebaiknya kalian keluar dulu,sambil nunggu Jennie siuman. Biarin dia istirahat,nanti mbak buatin teh untuk Jennie"lanjutnya
Wanita itu pun berlalu menuju dapur sekolah yang letaknya berdampingan dengan kantor tata usaha
"Lo keterlaluan banget sih Lis!"maki Irene membuat atensi semua yang ada disitu mengarah kepadanya. "Kita semua nggak tau ya masalah Lo apa sampe hari ini Lo jadi keliatan sekacau itu. Tapi nggak sampe buat orang lain kena imbasnya juga dong, Lo udah keterlaluan tau nggak!!"lanjutnya emosi
Joy dan seulgi memegang bahu Irene supaya dia bisa lebih tenang
"Iya Lis,bener yang dikata Irene. Lo dari tadi main kasar banget sampe beberapa kali hampir ngenain banyak orang. Dan liat, Jennie sendiri yang jadi korbannya kan!"sambung jisoo mengacak rambutnya. cowo itu disinilah yang paling panik. Bagaimana pun juga Jennie adalah sepupunya, dan orang tua Jennie secara tidak langsung menitipkan gadis itu kepada Jisoo untuk bisa menjaganya karena lagian juga mereka satu kelas
Bisa mampus dia kalau sampai orang tua Jennie tau kalau anak bungsu mereka bisa sampai seperti itu. Masalahnya bukan pada orang tua Jennie yang akan memarahi dia,malahan orang tua Jisoo sendiri lah yang pastinya akan memberikan siraman rohani tujuh hari tujuh malam untuknya
Setidaknya diriku pernah berjuaangggg--jisoo
"Iya,gue tau,gue tau"ucap Lisa akhirnya bersuara pelan. Kepalanya ia tundukkan
"Oh God!!"Lisa menjambak rambutnya frustasi memaki dirinya sendiri. Baru saja mereka hendak mendekati Lisa,pria itu langsung mengangkat telapak tangan kanannya. "lebih baik kalian ke kelas,gue yang jaga Jennie disini"lanjutnya
Mereka pun saling berpandangan. "Lo nggak papa kan kak?"tanya rose khawatir
Lisa menggeleng. "Enggak,bentar lagi istirahat"ucap Lisa bermaksud menyuruh mereka segera keluar
Mereka pun akhirnya keluar dari ruangan berwarna kuning muda itu,menyisakan Lisa dan Jennie bersama dengan keheningan yang menyelimuti mereka. Lisa duduk disebuah kursi lalu menggenggam tangan kiri Jennie
"Sorry"ucapnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Ia sangat merasa bersalah atas perbuatannya
"I'm sorry. I was very outrageous. I knon you Will not forgive me"lanjutnya,Lisa terlihat berkaca-kaca. Demi apapun,ia sangat merasa bersalah
"You know? Actually, I stay away from you because I feel Verry jealous..."
Lisa tertawa hambar mendengar ucapannya sendiri
"But, I want you to know,of I am very-"
SRETTT.....
Tirai yang menutupi bilik kasur UKS terbuka,dan sebuah tangan langsung mencengkram kuat baju Lisa secara cepat
"Lo apain jennie?!"
Awalnya Lisa merasa terkejut karena kedatangan lelaki didepannya itu,namun ia berusaha bersikap tenang
"Lo apain dia,hah?! Jawab!"Mino menatap tajam mata Lisa dan mendorong tubuh lelaki itu hingga terbentur di dinding
"Gue"Lisa menggantungkan kalimatnya sejenak. "gue nggak sengaja nendang dia pake bola"lanjutnya
BUGHHH!!!!!
Sebuah Bogeman mentah berhasil mendarat diwajah mulus Lisa hingga membuatnya tersungkur diatas ubin. Lisa memegang sudut kiri bibirnya yang mengeluarkan darah
Mino kembali menarik secara paksa kerah baju Lisa. "Lo buta apa gimana?! Atau Lo sengaja ngarahin bola itu ke Jennie? Iya?!!"
Mino benar-benar sudah kalang kabut. Ia tidak memperdulikan dimana ia sekarang. "lo denger baik-baik,jangan pernah deketin Jennie lagi. Ngerti!!!"
Setelah berkata seperti itu,Mino mendorong kuat tubuh Lisa keluar lalu duduk dibangku yang tadi diduduki oleh Lisa
Lelaki bule itu menutupi bagian mulutnya dengan kerah bajunya. Lalu berbelok menuju toilet
Sementara itu,Jennie perlahan membuka matanya yang terasa berat dipelipis kirinya. Mino yang melihat Jennie sudah sadar pun langsung memeluknya
"Syukurlah kamu udah sadar. Aku khawatir banget"
.
.
.
.
.
TBCJangan lupa vote and coment ya ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini? (Jenlisa)
Fantasy. . Menurut Lisa,menaklukan hati jennie itu ibarat kaya lagi menaklukan gunung es. susah,banyak rintangan,dan harus banyak-banyak bersabar. . . Tapi kalau menurut Jennie,perhatiannya lisa itu sama aja kaya orang lagi ngajak berantem,serem juga galak...