"Ya ampun..jadi ini yang namanya Jennie?"ucap seorang wanita dengan antusias setelah jennie dan Mino memasuki sebuah rumah besar bercat hijau dan berlantai 2. "Ternyata Mino nggak salah pilih,kamu cantik banget sayang. Sini Tante peluk kamu"lanjutnya
Jihyoo melebarkan tangannya lalu mendekap tubuh jennie dengan erat. Dia merasa senang sekali melihat pacar anaknya itu yang cantik seperti Jennie.
Jennie yang mendengar pujian yang diucapkan jihyoo,mamanya Mino. Membuat kedua pipinya bersemu merah karena malu
"Bun,udahlah. Kasian Jennie diunyel-unyel gitu pipinya"Mino menepis pelan kedua tangan bundanya yang dari tadi sibuk mencubiti pipi Jennie dengan gemas. "Tuh kan sampe merah tuh"lanjutnya
"Yee...kamu ini Sirik aja sih nak"jihyoo melirik Mino sewot. "Jennie aja nggak marah kok diunyel-unyel pipinya, iya kan sayang?"
Yang ditanya pun hanya mengangguk kecil sembari tersenyum manis kearah jihyoo
"Yakali Bun si Jennie mau marahin bunda secara langsung"ucap Mino
"Haha iya-iya deh yang pacarnya mah cemburuan aja"jihyoo terkekeh. "Yuk kita makan dulu"lanjutnya
Jihyoo memegang bahu Jennie lalu membawanya menuju meja makan didapur. Diatas meja sudah tersaji banyak makanan yang disiapkan jihyoo sebelum kedua remaja itu sampai rumahnya
"Sini nak sini"ucap jihyoo menarik satu bangku disebelahnya untuk jennie. "Mau makan apa? Biar Tante aja yang ngambilin"lanjutnya
"Eh nggak usah Tante,biar Jennie ambil sendiri aja"Jennie mengambil alih menyendokkan secentong nasi untuk jihyoo dan Mino
Mino tersenyum melihat Jennie yang sangat telaten mengambil nasi dan juga beberapa lauk untuknya dan juga bundanya
"Gimana nih,bunda?"tanya Mino menggoda
"Gimana apanya?"ucap jihyoo bingung
"Jennie"ucap Mino. "Cocok gak jadi calon istri Mino"lanjutnya sambil tersenyum
Jennie yang mendengar ucapan Mino itu langsung tersentak kaget. Begitu pula dengan bundanya
"Hehehe,becanda bunda"lanjut Mino sambil terkekeh
Jennie dan jihyoo langsung bernafas lega
"Kamu ini,masih kecil udah mikirin sampe situ"jihyoo geleng-geleng kepala
Bersamaan dengan itu,munculah seorang pria berpakaian jas berwarna coklat memasuki dapur dengan menenteng tas. "Wahh ada tamu,,pantesan ayah ucap salam dari tadi nggak ada yang jawab"ucapnya
Sontak ketiganya menoleh kearah pria itu
"Hehe,maaf yahh. Abisnya lagi seru nih"jihyoo terkekeh kecil. "Sini yahh,ada yang mau bunda kenalin sama ayah"lanjutnya
"Mana,mana?"tanya ayah mini tersenyum antusias lalu duduk disebelah kiri jihyoo
"Ini dia yang namanya Jennie,yahh. Pacarnya si mino"Jennie lantas berdiri lalu menyalami punggung tangan ayah mino
"Sore om"ucap Jennie sopan
"Sore kembali Jennie"balasnya. "ternyata dia lebih cantik dari yang waktu itu Mino tunjukin di handphone ya Bun"lanjutnya
Lagi-lagi rona merah terpancar diwajah Jennie
"Biasa aja om"ucap Jennie malu
"Kang Daniel,panggil aja ayah"ucap ayah mino
Ketiganya melirik pria yang dipanggil ayah itu secara kompak
"Berarti Jennie panggil Tante,bunda dong"ucap jihyoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini? (Jenlisa)
Fantasy. . Menurut Lisa,menaklukan hati jennie itu ibarat kaya lagi menaklukan gunung es. susah,banyak rintangan,dan harus banyak-banyak bersabar. . . Tapi kalau menurut Jennie,perhatiannya lisa itu sama aja kaya orang lagi ngajak berantem,serem juga galak...