Setelah kejadian itu, Jennie sering kali merasakan sakit dikepalanya, tepat disekitar pelipis kirinya. Ia sudah 3 hari tidak masuk sekolah, karena Suho dan papanya memaksanya untuk beristirahat dahulu. Padahal Jennie sudah menolaknya dengan alasan sudah merasa baikan,tapi mau tidak mau ia menuruti perintah kedua pria yang sangat ia sayangi itu.
Hari ini swagg akan datang kerumahnya,tadi Jisoo sudah meminta izin kepada Suho lewat telepon karena 2 hari yang lalu mereka akan menjenguknya namun belum diperbolehkan oleh papa Jennie
Bunyi decitan pintu terbuka membuat Jennie yang sedang berada didalam selimut berwarna hitam mendongakkan kepalanya. Lalu menyebullah kepala seulgi dari balik pintu putih itu lalu disusul dengan yang lainnya.
"Jennie kuhhhh"seulgi berteriak heboh lalu merangkul leher Jennie erat. Jennie menatap jengah kelakuan sahabtnya itu yang persis seperti perempuan
Irene menaruh kantung plastik berisi kue dan juga buah diatas nakas. mereka menatap ' enek' lelaki kebanyakan Micin itu
Jennie membuka selimutnya lalu duduk dipinggir kasur dengan malas. Ia masih menggunakan piyama berwarna merah. "Ngapain sih?"ia menatap satu persatu sahabatnya itu
"Ya jenguk orang sakit lah,bego"ucap Jisoo lalu tiduran dikasur Jennie diikuti seulgi dan Wendy
Sekarang kamar Jennie berubah seperti menjadi tempat penumpang korban banjir
"Siapa yang sakit?"tanya Jennie
"YA ELO LAHH!!"Jawab mereka serentak sambil memberi tatapan kesal kepada Jennie
"Gue itu nggak sakit,kak Suho sama papa aja yang ngotot nyuruh gue dirumah aja"Jennie mengambil buah pir dari dalam kresek itu lalu menggigitnya santai. "Kan gue boring dikamar Mulu. Mana nggak boleh main handphone lagi"lanjutnya
"Terus,Lo nggak chatan sama Mino?"tanya Joy sambil duduk disampingnya
Jennie menggeleng pelan. "Enggak,kemarin dia kesini,dan dia ngertiin gue"ia mengambil sebuah piring kaca dari dalam laci nakasnya untuk menaruh kue diatasnya,ia memang sering menaruh piring di dalam sana karena beralasan 'malas untuk bolak-balik ke dapur'
Satu persatu mereka mengambil kue itu lalu memasukkannya ke dalam mulut. Padahal niat awal mereka membeli kue bertoping strawberry itu untuk Jennie dan keluarganya. Namun Wendy sempat menegaskan kata-katanya didalam mobil Jisoo, dari kita untuk kita. Begitulah kira-kira ucapan lelaki tadi
"Lo udah sembuh kan?"tanya Irene
"Udah,lah. Sehat gini malah"ucap Jennie lalu menarik paksa perban dipelipis ya yang baru saja diganti oleh Suho tadi pagi2
Irene memperhatikan Jennie dari atas hingga bawah lalu menyentuh tangannya,panas. Wajahnya pucat,matanya sedikit hitam dan sembab,rambutnya juga sedikit berantakan. Ia tau sahabatnya itu berbohong. Sudah jelas kalau ia belum sembuh total
Mereka semua tau betul kalau gadis itu selalu berusaha terlihat baik-baik saja didepan mereka
Jennie mengedarkan pandangannya sedang mencari seseorang. Joy yang mengerti arah pandangan Jennie pun angkat bicara
"Lisa nggak ikut,dia nitip ini"Joy mengambil sesuatu dari dalam tas nya lalu menyerahkan sebuah paper bag kecil kepada Jennie. "Katanya sebagai ucapan maaf"lanjutnya
"Apaan sih isinya? Pelit bener tuh bocah,gue nya kagak boleh liat masa"cicit Jisoo setelah mengigit sebutir anggur dari kantung plastik
"Galau akut tuh bocah"ucap Wendy yang masih bermain game di handphone nya. "Gara-gara dieman Mulu sama Lo"lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini? (Jenlisa)
Fantasy. . Menurut Lisa,menaklukan hati jennie itu ibarat kaya lagi menaklukan gunung es. susah,banyak rintangan,dan harus banyak-banyak bersabar. . . Tapi kalau menurut Jennie,perhatiannya lisa itu sama aja kaya orang lagi ngajak berantem,serem juga galak...