Mino sedari tadi memperhatikan Jennie disebelahnya yang hanya dia sambil menatap lurus kedanau didepan mereka. Tadi,setelah pulang sekolah ia mengajaknya pergi jalan karena tau kekasihnya itu sudah masuk sekolah. Pilihannya jatuh kepada sebuah danau dikota itu yang terkenal dengan kesejukan tempatnya
Tempatnya memang biasanya ramai jika dihari libur karena disitu juga dijadikan tempat wisata yang menyewakan bebek-bebekan serta beberapa orang yang berjualan makanan serta minuman
Tapi sepertinya gadis itu tidak terlihat gembira. Ia hanya dia dari setengah jam yang lalu. Bahkan sebuah ice cream yang ada ditangannya saja sampai mencair lalu di dibuang sia-sia gara-gara ditinggal diam oleh sang empunya
Mino menghela nafas panjang melihat kekasihnya itu yang akhir-akhir ini sering melamun. Lingkar hitam dimatanya semakin terlihat jelas,pipi mandinya saja agak tirus sekarang
"Sayang.."Mino memegang pundak Jennie dengan pelan. "Kamu ada masalah?"lanjutnya
Gadis itu menoleh,lalu tersenyum. Walaupun Mino tau kalau senyum itu terlihat terpaksa. Ia menggeleng pelan. "Nggak ada kok"
Lagi,Mino menghela nafas panjang. Sudah sepersekian kali ia menanyakan hal yang sama dari jauh-jauh hari. Namun tetap saja ia mendapat jawaban gelengan kepala dan kata-kata kalau dia baik-baik saja
"Kamu nggak suka kita disini?"tanya Mino
"Eh-suka kok"ucap Jennie
"Kita makan aja yuk? Mau?"ajak Mino
Jennie menggeleng,membuat Mino semakin bingung
"Terus kamu maunya apa dong? Mau kita kemana? Mau kita beli sesuatu? Ayo bilang,sayang"ucap Mino
"Aku nggak mau apa-apa,Mino"balasnya terdengar serak dan lirih
Untuk kesekian kalinya Mino menghela nafas panjang sambil mengusap wajahnya. Ia tidak ingin terus-terusan melihat kekasihnya yang sangat ia cintai itu murung setiap hari tanpa asalan yang tidak ia ketahui
"Tapi kamu harus makan,ya? Aku nggak mau liat kamu sakit lagi"bujuk Mino dengan lembut
Lagi-lagi Jennie menggeleng pelan sambil menyandarkan punggungnya dibangku yang mereka duduki
"Please,untuk kali aja tolong turutin ucapan aku. Kamu boleh aja nggak ngasih tau apa alasan kamu sering murung gini,tapi tolong jangan siksa diri kamu terus-terusan. Tubuh kamu juga perlu asupan,mau ya?"pinta Mino memohon
Nada bicara Mino terdengar sangat lembut dan memohon. Terselip rasa haru didalam benak Jennie mendengar penuturan kekasihnya itu. lalu ia pun mengangguk mengiyakannya. Mino tersenyum senang lantas memeluk tubuh Jennie dengan erat
Jennie membalas pelukan hangat itu dan menyandarkan kepalanya di dada lelaki itu. Ia menghirup aroma maskulin yang memasuki rongga hidungnya
Setidaknya ia bisa merasakan besarnya cinta yang diberikan lelaki di dalam dekapannya itu,cinta yang diberika lelaki didalam dekapannya itu
"Makasih,Mino"
.
.
.
.
.
TBC❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini? (Jenlisa)
Fantasy. . Menurut Lisa,menaklukan hati jennie itu ibarat kaya lagi menaklukan gunung es. susah,banyak rintangan,dan harus banyak-banyak bersabar. . . Tapi kalau menurut Jennie,perhatiannya lisa itu sama aja kaya orang lagi ngajak berantem,serem juga galak...