Jennie diantar oleh Mr. Bogum menuju sekolah karena kemarin cucunya itu dijemput olehnya dibandara dan menginap dirumah utama milik keluarga Kim. Disana Jennie disambut antusias oleh kakek dan nenek nya karena sudah lama ia tidak kunjung dirumah mewah bertingkat 3 itu.
Bahkan nenek nya menyarankan Jennie untuk tinggal disana karena semalam wanita paruh baya itu menasehati cucunya itu
"Udah,kamu tinggal disini aja sama nenek dan kakek dari pada kamu disana cuma berdua sama kakak kamu sampe badan kurus begini"
Jennie hanya tersenyum samar menanggapi ucapan neneknya itu yang ada benarnya juga
Kakek nya itu sangatlah bangga kepada cucu perempuan satu-satunya itu. Makanya,Jennie selalu diperlakukan istimewa oleh pria itu. Saat kemarin Jennie datang kerumahnya,nenek dan kakek langsung memeluknya erat karena tau kalau cucunya itu mendapatkan juara 1 olimpiade. Bahkan keduanya sempat memberikan apa saja yang diinginkannya
Tapi Jennie menjawab dengan menggelengkan kepalanya dan menolaknya halus. Membuat kakek nenek serta orang tuanya bangga saja ia sudah senang.
"Mama mu itu udah tau belum kalau kamu tidur dirumah kakek?"tanya Mr.Bogum sambil menyetir mobilnya
"Enggak tau,kek"ucap Jennie
"Loh,kok nggak tau? Kamu atau suho nggak ngasih tau?"tanyanya lagi
Jennie menghela nafas panjang lalu menoleh kearah kakeknya itu. "Emang kalo aku atau kak Suho ngasih tau,mama bakalan ngerespon? Kayanya enggak deh,apalagi papa"
Mr. Bogum ikut menghela nafas panjang lalu mengelus puncak kepala cucunya itu. "Kamu kan tau,papa sama Mama kamu itu super sibuk ya karena harus memenuhi kewajiban mereka sebagai direktur dan juga pemilik butik,itu semua untuk apa kalau bukan untuk kebutuhan sehari-hari kalian berdua dan juga untuk masa depan kalian nantinya"
"Tapi kek,pendapatan papa dikantor yang ada di Indonesia kan udah lebih dari cukup untuk biaya kebutuhan Jennie dan kak Suho,kenapa mama juga ikutan nyibukin diri kerja dibutik?"ucap Jennie
Lagi-lagi pria paruh baya itu menghela nafas berat. "Mama kamu itu udah cinta mati sama pekerjaannya sebagai desaigner,makanya kakek sama nenek dan juga papa kamu sampe kewalahan untuk bujuk mama kamu supaya dia dirumah aja jaga kalian berdua"
Jennie hanya diam mendengarkan penjelasan kakek nya itu
"Tapi kami semua yakin,kerja keras mama kalian itu demi kebaikan kalian berdua dan juga papa kmu"lanjutnya
Untuk sepersekian detik Jennie hanya diam sambil menatap lurus jalanan didepannya yang sudah memasuki halaman sekolah bercat biru itu.
Jennie menarik nafas pasrah. "Iya,kakek"
✨✨✨
"Akhirnya balik juga duhai Jennie ku"teriakan histeris Wendy membuat kepala Jennie nyut-nyutan sekaligus malu dengan kelakuan sahabtnya yang kebanyakan Movin itu.
"Lo apa-apaan sih Wen,mau nikung gue hah?"tiba-tiba Seulgi menarik kedua lengan Wendy yang tengah memeluk leher Jennie hingg membuat gadis itu tercekik
"W-woy g-gue ke-ce-kek!"
Spontan Wendy dan Seulgi melepaskan gadis itu kemudian keduanya nyengir lebar
"Eh oncom kuda, jelas-jelas Lo yang nikung pake sok-sokan nyalahin gue segala"Wendy mendorong bahu Seulgi dengan jari telunjuknya
Keduanya saling menatap sengit satu sama lain. Sedangkan Jennie menatap mereka datar tak peduli. Ia milih duduk di bangkunya sambil memijit pelan keningnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini? (Jenlisa)
Fantasy. . Menurut Lisa,menaklukan hati jennie itu ibarat kaya lagi menaklukan gunung es. susah,banyak rintangan,dan harus banyak-banyak bersabar. . . Tapi kalau menurut Jennie,perhatiannya lisa itu sama aja kaya orang lagi ngajak berantem,serem juga galak...