Sesuai dengan perkataannya tadi Jennie mengantarkan Michael pulang yang ternyata rumahnya berada dikomplek perumahan itu. Mereka sempat bercerita-cerita tentang keseharian mereka masing-masing diatas motor.
"Anak Tante tuh ada dua. Satu cewe satu cowo"ucap Michael sedikit keras takut Jennie tidak mendengarnya karena gadis itu memakai helm. "Tapi sifat mereka beda banget,Jennie"lanjutnya
"Beda gimana Tante?"tanya Jennie
"Yang cewe mah pendiam,nah yang cowo,ya ampun.. keras kepala banget!"ucap Michael
Jennie sempat terkekeh kecil lalu menjawab. "Ya namanya aja cewe,cowo tante. Saya sama kakak saya aja beda sifatnya"ucap Jennie
"Oh iya ya,Bu Tiffany punya dua anak juga"ucap Michael. "Kamu sekolah di SMA Garuda Jaya kan,Jennie"tanya Michael
"Iya,Tante"ucap Jennie
"Anak Tante sekolah disitu juga. Dan katanya dia kenal banget sama kamu"Michael menunjuk sebuah rumah berwarna putih bertingkat. "Itu rumah tante,langsung masuk aja ya,gerbangnya nggak ditutup kok"lanjutnya
Jennie pun membelokkan motornya ke halaman rumah itu. Ada sebuah mobil diluar gerbang dan satu mobil di dalam halaman
"Oh iya? Emang siapa nama anak Tante?"tanya Jennie sambil membantu membawakan sebuah kantung plastik berwarna merah
"Lisa sama rose. Kamu kenal kan?"ucap Michael
Deg.
Jennie mematung didepan pintu saat itu juga. Apa dia tidak salah dengar?
Lisa? Rose? Jadi Tante michael mama mereka?-batinnya
Astaga. Jennie membulatkan mulutnya tak percaya. Bagaimana ia bisa lupa dengan nama lengkap rose yang ada Michael nya?
"Jennie,ayo masuk. Ada Lisa tuh didalam"ucap Michael.
Tepat saat itu, seorang lelaki jangkung yang memakai kaus putih polos muncul lalu menghampiri Michael
"Mama udah pul......lang"
Lisa terpaku ditempatnya melihat Jennie berdiri didepan pintu. Kedua mata mereka beradu saat itu juga. Namun keduanya hanya saling diam untuk beberapa saat.
"Hei,kok pada diem? Kalian sudah saling kenal kan?"tanya Michael memecahkan keheningan. Ia memegang tangan Jennie dan Lisa
Lisa mendadak kikuk,lalu menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "I-iya ma"
"Nah,bagus deh kalo gitu. Ayo masuk,Jennie"Michael sempat menarik tangan Jennie agar masuk
Seorang gadis berdiri dari sofa ruang tamu lalu berjalan kearah mereka
"Hai Tante"sapa gadis itu riang
Jennie sempat melebarkan matanya melihat gadis itu. Lalu cepat-cepat ia mengalihkan wajahnya kearah lain
Mood nya jadi hancur hari ini.
"Hai,ada krystal juga? Udah lama disini?"ucap Michael
"Lumayan,Tante"ucap krystal. Ia sempat melirik Jennie sekilas lalu kembali menatap Michael
Ngotak amat nih bocah.batin Jennie kesal. Bukannya seharusnya ia bersikap acuh kepada krystal karena kejadian beberapa bulan lalu?
Lisa hanya diam. Ia terlalu bingung harus berbuat apa
"Yasudah ayo ke dapur, kita makan siang bareng ya"ucap Michael melihat ketiga remaja itu satu-persatu
"Saya langsung pamit pulang aja Tante"Jennie buru-buru menaruh kantung plastik itu diatas meja
"Loh,loh. Kenapa pulang, Jennie? Nggak main dulu? Ada rose loh dikamarnya. Sana kalian main"ucap Michael
Jennie tersenyum tipis lalu menyalami tangan Michael. "Enggak usah deh Tante,lain kali aja. Tadi papa nelpon suruh cepat-cepat pulang"ucap Jennie berbohong
Dan Lisa tau itu.
"Lagian saya nggak mau ganggu mereka,hehe"Jennie tertawa canggung membuat Lisa merengut tidak setuju dengan penuturan Jennie
"Yauda,tante. Saya pamit dulu. Salam buat rose"setelah tersenyum manis hanya kepada Michael, Jennie pun beranjak menuju motornya lalu memakai helm berlogo channel nya.
"Hati-hati ya Jennie. Terima kasih banget untuk bantuannya. Dan salam buat mama kamu ya "ucap Michael
"Iya Tante"ucap Jennie
Dan selanjutnya,Jennie menancap gas motornya menjauhi pekarangan rumah
Lisa memperhatikan kepergian Jennie dengan wajah sendu. Ada rasa nyeri didalam dadanya karena kedatangan Jennie yang terlalu cepat
Sejujurnya ia ingin sekali gadis itu berada dirumahnya,lebih lama.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.Komen donk dan jangan lupa vote ok😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini? (Jenlisa)
Fantasy. . Menurut Lisa,menaklukan hati jennie itu ibarat kaya lagi menaklukan gunung es. susah,banyak rintangan,dan harus banyak-banyak bersabar. . . Tapi kalau menurut Jennie,perhatiannya lisa itu sama aja kaya orang lagi ngajak berantem,serem juga galak...