Hari terus berlanjut tanpa ada sedikit cela untuk Gara merasakan bahagia. Sudah ada sekitar enam bulan hidup bagai sebatang kara dan yang Gara dapat hanyalah hampa.
Dari pagi sampai malam dirinya habiskan diluar untuk bekerja. Uangnya untuk keperluan sehari-hari dan kalau sekiranya ada sisa akan di tabung dalam toples polos bekas permen.
Walau sudah lumayan lama bekerja tapi Gara tetap tidak terbiasa. Semakin kesini Gara selalu merasa tubuhnya cepat lelah. Bahkan pernah dua hari izin sebab tidak sanggup barang membuka mata sekalipun.
Meski Frans dan anak kos lainnya begitu perhatian dan mau merawatnya ketika jatuh sakit, Gara tetap saja merasa segan. Takut merepotkan dan berujung dirinya menyusahkan orang lain.
Jadi, jika tubuhnya memang sudah lelah maka Gara hanya akan diam. Menyimpan sakitnya sendiri saja. Walau Frans menyadarinya lelaki itu hanya diam.
Frans sudah menganggap Gara seperti adiknya sendiri, pun dengan Gara. Ketika Gara diam menyimpan sakitnya, maka Frans tanpa kata merawatnya tanpa banyak bertanya.
Sejauh ini Frans hanya merasa dunia tidak adil bagi sosok Gara. Gara hanyalah remaja biasa yang masih butuh kasih sayang keluarga. Masih butuh bimbingan bukan penolakan.
Kini keduanya dapat jatah libur dihari yang sama. Maka dari itu mereka berdua menghabiskan waktu dengan membuat beberapa kerajinan tangan.
Berbekal video dari youtube, Gara dan Frans pun awalnya mencoba membuat beberapa kerajinan tangan dari botol bekas.
Awalnya mereka iseng melakukannya untuk mengisi waktu luang. Namun, salah satu teman kos mereka tertarik membelinya. Dan mulailah keisengan itu menjadi ladang uang baru bagi mereka.
Awalnya mereka hanya membuat pot bunga dari sedotan. Hasilnya juga lumayan bagus dan membuatnya terbilang mudah.
Tidak disangka,ternyata Mbak Raf mau membelinya bahkan mempromosikannya di akun sosial media miliknya.
Tidak banyak yang begitu minat dengan pot bunga buatan mereka. Namun, beberapa tetangga bahkan Ibu Farah tertarik untuk membelinya.
Frans dan Gara tentu saja senang. Selain bisa mengisi waktu luang tentu saja mereka mendapat uang tambahan. Semakin kesini bertambahlah minat beberapa orang membeli pot bunga yang mereka buat.
Lalu Frans dan Gara juga menciba membuat bunga dari sedotan. Hasilnya lagi-lagi membuat beberapa ibu-ibu di sekitar mereka tertarik untuk membeli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Huis (END)
Teen FictionHuis dalam bahasa Belanda artinya adalah "rumah". Gara hanya sosok remaja mungil yang rindu kehangatan dan kasih sayang. Setelah Ayah dan Bunda bercerai dan kini telah mempunyai keluarga baru masing-masing, sosok Gara lah yang menjadi terbuang. Tid...