11

189 17 1
                                    

Udara malam terasa semakin dingin kini para sahabat sedang berada di taman, mengadakan pesta Barbeque kecil-kecilan.

"Ta udah belom sosisnya?" tanya Tasya pada Letta.

"Udah kok Sya, nih tinggal di bakar!" kata Letta sambil menunjukkan piring berisikan sosis yang sudah di tusuk-tusuk.

"Oke-oke." jawab Tasya sambil mengacungkan jempolnya, dan sibuk mengupas kulit jagung.

"Sini Ta, Sya biar gue aja yang kasihin." seru Citra.

"Boleh-boleh ni Kak, thanks ya." kata Tasya.

"Yoi."

Citra pun membawa dua piring yang berisikan sosis dan jagung yang sudah siap untuk di bakar.

Sementara sedari tadi anak cowok sibuk menyiapkan alat pemanggang.

"Anjir Bin, lu yang bener apa yaelah." kesal Lintang, karena Bintang menaruh arang asal-asalan.

"Ya sorry gak sengaja gue."

"Berisik banget si lu berdua! Sini biar gua aja lah." kata Ezra sambil menengahi dua Sahabatnya. Dari pada berantam mulu pusing Ezra.

Sementara Bintang dan Lintang sudah sibuk dengan bumbu-bumbu untuk di oleskan nanti pada jagung dan sosis.

Tak lama kemudian Citra datang.
"Zra, nih jagung ama sosinya, bakar ye." kata Citra menyuruh Ezra.

"Taro disitu aja Cit, si Letta mana?" tanya Ezra.

" noh ada di sono! sama si Tasya." kata Citra sambil menunjuk ke arah Letta.

Ezra hanya menganggukan kepala, baru sebentar saja tidak bersama dengan istri kecilnya sudah kangen aja. Boleh dikatakan jika Ezra lebay sekarang.

"Eh, ada beb..." sapa Bintang saat mengetahui pujan hatinya ada disini.

"Apa sih Bin! jijik ah gue" kata Tasya sambil mendelikan mata.

"Mampus lo, pacar sendiri aja jijik" seru Lintang mengejek temannya.

"Berisik lo!!!" kata Bintang mulai merajuk sambil mengolesi bumbu pada jagung.

Mereka yang melihat Bintang merajuk seperti anak kecil tertawa, badan sudah besar kelakuan seperti anak kecil saja.

Semuanya menikmati masa-masa malam terakhir berada di Lombok, dikarenakan besok mereka akan kembali ke Bandung.

🍁🍁🍁

Kini Ezra, Letta, beserta teman-temanya sedang berada di bandara, menunggu pemberangkan pesawat yang akan mereka tumpangi.

Tak membutuhkan waktu lama, jam pemberangkatan pun tiba. Butuh waktu satu jam untuk sampai ke Bandara husein di Bandung.

" Bro makasih ye, udah ngajak kita ke bali, gue sama Citra pamit duluan ye!" ujar Bintang sambil berjabat tangan ala cowok.

"Iya Zra, Let thanks ya." sambung Citra.

"Yoi sama-sama, hati-hati ye lo bawa anak orang." balas Ezra.

"Iya sama-sama Kak, kapan-kapan main ke rumah Aku ya Kak Cit!"

"Iya siap,nanti gue main kerumah lo Ta." balas Citra.

Bintang dan Citra sudah pulang lebih dulu. Sekarang tinggal Ezra, Letta, Tasya dan Lintang.

"Sya, pulang bareng gue mau gak?" tawar Lintang pada Tasya.

"E-eng-gak... Usah kak, takut repotin" balas Tasya gugup, bagaimana tidak gugup! Lintang tak biasa mengajak Tasya pulang bersama, malah sekarang  Kakak tingkatnya itu tiba-tiba mengajak dirinya pulang bersama. Entah kalau di hadapan Lintang, Tasya jadi suka malu.

My Friend Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang