19

132 13 0
                                        

Seorang gadis berambut panjang berwarna pirang kini sudah sampai di Bandara Internasional Husein Sastranegara yang berada di Bandung. Berhubung sekolah yang berada di America Serikat sedang libur ia memutuskan untuk berlibur di kota kelahirannya di Bandung. Tapi, bukan hanya sekedar berlibur gadis itu ingin menemui sang pujaan hati yang sangat ia rindu kan.

Dengan terus tersenyum gadis itu berjalan keluar Bandara, memesan taksi untuk membawa ke tempat tujuan. Taksi yang di pesan pun telah di depan mata, gadis itu langsung masuk kedalam mobil yang akan membawa dirinya. Selama di perjalanan gadis itu hanya memandangi gedung-gedung yang begitu megah, ternyata tak ada yang berubah dari kota kelahirannya.

Setelah menempuh waktu sekitar dua jam gadis itu telah sampai di pelaran rumah yang tidak pernah berubah sedikit pun. Gadis itu tersenyum dan segera turun dari taksi yang ia tumpangi, sebelum itu dia membayar lebih dulu taksi tersebut.

Clara mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah tersebut. Tanpa memencet bel rumah tersebut Clara memasuki rumah tersebut, kali ini dia sengaja ingin mengagetkan wanita yang ia sebut Aunty. Clara menelusuri satu per satu setiap sudut rumah tersebut. Ternyata Aunty nya sedang memasak di dapur. Clara mulai mendekati wanita yang lebih tua darinya.

"Hemm... Harum! Aunty sedang masak apa?" tanya Clara, sambil mendekati Bunda Risma.

Bunda Risma yang mendengar suara Clara membalikkan badannya.
"Masyaallah.... Clara kok kamu gak bilang-bilang sama Aunty kalau mau kesini." pekik Bunda Risma.

Clara terkekeh, sambil memeluk Aunty nya. "Kejutan Aunty, nanti kalau Clara bilang bukan kejutan dong!" ujar Clara sambil melepaskan pelukannya.

"Yasudah, sekarang lebih baik kamu duduk dulu, biar Aunty bikin minum buat kamu!" kata Bunda Risma, menarik tangan Clara untuk duduk di kursi meja makan.

Clara mengaguk, mengikuti perintah Risma yang menyuruhnya untuk duduk. Sementara Risma membuatkan minum untuk Clara.

"Bang Ezra kemana Aunty?" tanya Clara melihat sekitar dan tidak menemukan Ezra.

Risma yang mendapatkan pertanyaan tersebut terdiam sejenak. Dia lupa memberi tahu keluarga jauh suaminya, jika Ezra sudah menikah.

"Besok kita ke apartement Ezra oke!" balas Risma memberi tahu Clara.

Clara mengernyitkan pelipisnya. Mengapa Ezra tinggal di apartement? Clara hanya menganggukkan kepalanya. "Oke Aunty."

Clara adalah salah satu saudara dari keluarga suaminya, sebenarnya secara urutan keluar Clara termasuk saudara jauh. Dikarenakan dulu sebelum Mamah dan Papah Clara memutuskan untuk pindah ke America Serikat rumah Clara berdekatan dengan rumah Ezra. Diam-diam Clara menyimpan rasa pada Ezra saudaranya sendiri. Clara tahu bahwa yang ia lakukan adalah salah, tapi hati tak bisa membohongi dirinya.

🍁🍁🍁

Ezra sedari tadi hanya membuntuti kemana Letta berbelanja. Ezra heran dengan istrinya padahal sedang hamil tetapi Letta sama sekali tidak lelah.

"Kak Zaza, Tata laper!" ujar Letta dengan wajah memelas.

Ezra yang mendengar penuturan Letta terkekeh geli. Pasalnya, tadi Letta telah memakan burger berukuran besar. Memang sejak Letta mengandung ia lebih banyak makan. Tapi, Ezra senang membelikan apa pun yang Letta inginkan. Itu tidak masalah bagi Ezra. Toh uang yang di hasil dari caffe Ezra banyak.

"Ih nyebelin! Malah ketawa! Ayo cepet Tata laper!" kesal Letta menghentak-hentakkan kakinya dengan wajah cemberut. Menarik tangan Ezra layaknya anak kecil yang meminta jajan pada ibu nya.

My Friend Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang