14

177 17 0
                                    

Hari yang di nanti-nanti oleh Letta kini akan terlaksana. Letta sudah rapih dengan dress navy selututnya. Menatap lekat dirinya di pantulan cermin. 'Cantik' Letta memuji dirinya sendiri. Kini Letta akan menghadiri acara prom night kelulusannya di gedung bintang lima.

Ezra sedari tadi hanya memperhatikan istrinya yang tengah bersiap. Dasar perempuan jika berdandan lama sekali. Ezra menghembuskan napas nya kasar.

"Udah cantik Kok Ta! Kalo kayak gini kapan kita berangkatnya?" tanya Ezra lesu, akibat menunggu Letta terlalu lama.

"Aku tau aku cantik Kak! Udah yuk kita berangkat sekarang." ujar Letta membantu Ezra bangkit dari duduknya. Letta tahu jika Ezra tengah kesal sekarang.

Ezra membuntuti Letta hingga parkiran bagasi rumah. Dia membukakan pintu mobil untuk Letta, melayaninya bak Ratu. Melakukan mobilnya dengan ke cepat rata-rata.

Hanya butuh waktu tiga puluh menit Letta dan Ezra sampai di tempat acara prom night tersebut. Mereka turun dari mobil menuju kedalam tempat acara yang sebentar lagi akan di mulai.

Ritusan siswa-siswi merayakan acara kelulusannya dengan bahagia. Saat baru saja Letta memasuki area tersebut dikagetkan oleh seorang Tasya.

Sementara Ezra hanya membuntuti istrinya.

"Letta, ternyata lo dateng!" pekik Tasya senang.

"Ya datenglah Sya, masa Aku gak dateng ke acara kelulusan sendiri." ujar Letta.

"Bagus deh jadi gue ada temannya!" senang Tasya. "Eh ada Kak Ezra." sapa Tasya.

"Hai Tasya." sapa Ezra balik.

Begitu banyak sambutan yang di sampaikan dari para guru. Letta dan Tasya asik dengan dunia mereka sendiri, semetara Ezra hanya diam saja mengamati istrinya.

Usai acara Ezra membawa pulang istrinya. Suasana di mobil begitu sepi, Ezra melirik ke arah Letta, ternyata gadisnya sudah tertidur pulas. Ezra menyunggingkan senyumannya menurut Ezra menggemaskan sekali istrinya.

Mobil terparkir di pelataran apartemen. Tanpa ingin mengganggu Letta yang sudah tertidur pulas, Ezra menggendong Letta ala bride style menuju apartemen miliknya. Dengan hati-hati Ezra meletakkan tubuh Letta di atas kasur. Ezra melepaskan satu persatu sepatu yang gadisnya pakai. Setelah itu membersihkan make-up di wajah Letta, agar wajah Letta bersih. Menyelimuti tubuh mungil Letta. Sementara gadis itu tidak terusik sama sekali dari tidurnya.

Karena dirasa tubuhnya sangat Lengket Ezra memutuskan untuk ke kamar mandi membersihkan dirinya. Lima belas menit kemudian Ezra keluar dengan tubuh yang segar. Merebahkan tubuhnya di samping Letta. Menyelusup ke dalam selimut, membawa Letta kedalam dekapannya. Dan mulai terlelap.

🍁🍁🍁

Matahari dengan malu-malu menapkkan sinarnya. Menembus jendela kamar seorang pasangan halal yng tidur dengan berpelukan. Perlahan Letta mengerjapkan matanya, menyesuaikan sinir yang masuk ke dalam rentina matanya. Saat pertama kali yang Letta lihat kini adalah wajah tampan suamianya. Letta melengkungkan senyuman di bibirnya. Begitu indah ciptaan Tuhan yang berada di hadapannya saat ini.

Tanpa sadar tangan Letta menelusuri satu persatu pahatan wajah tampan suaminya. Sungguh beruntung Letta memiliki Ezra, yang sabar dengan sifat manjanya, labil nya dan masih banyak lagi.

"Udah puas liat wajah tampan Aku hmm?" ujar Ezra dengan suara khas bangun tidur. Merapatkan tubuhnya pada Letta. Menarik pinggang Letta posesif.

Letta gelagapan saat terpergok oleh suaminya. Dia jadi malu, apalagi sekarang jarak tubuh Ezra dengan dirinya sangat dekat. Letta mencoba melepaskan rengkuhan tubuh suaminya agar bisa kabur. Nihil, sekuat apapun tetaplah Ezra yang menang.

My Friend Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang