15

189 13 0
                                    

Seorang gadis sedang menunggu kedatangan suaminya. Letta sudah menunggu Ezra dari tiga jam yang lalu. Mengapa Ezra belum pulang juga! Jam menunjukkan 23.00 malam, kenapa sampai sekarang Ezra belum memunculkan batang hidungnya.

Letta menunggu Ezra di ruangan depan TV. Lihat saja nanti jika Ezra pulang Letta akan marah padanya. Dasar Ezra! Jika berkumpul dengan sahabatnya pasti lupa waktu. Jika Ezra datang nanti Letta tidak akan berbicara pada Ezra. Memang enak apa menunggu seperti ini. Letta mendengar suara motor yang ia kenal. Pasti itu adalah suara motor mili Ezra. Lihat saja Letta akan merajuk pada Ezra.

Ezra melangkahkan kaki nya untuk masuk ke dalam rumah. Saat berada di ruang TV Ezra mendapati Letta yang sedang menonton Tv. Ezra kira Letta sudah tidur di kamar, ternyata dugaan Ezra salah. Seperti ada yang aneh dengan Letta biasanya setiap Ezra pulang Letta akan antusias.

"Assalamualaikum sayang." salam Ezra. Sengaja mengetes Letta menjawab atau tidak.

Benar dugaan Ezra ternyata Letta tengah merajuk. Ezra menghampiri Letta yang duduk di sofa. Saat Ezra berada di depan Letta dalam hati Ezra terkekeh. Lihatlah, istrinya tengah memasang wajah seperti ikan mas koi, Ezra melihat wajah Letta yang sedang mengembungkan pipinya dan mengerucutkan bibirnya dengan tangan yang di silangkan di depan dada. Gemas sekali wajah istrinya.

Letta yang mendengarkan langkah kaki Ezra semakin dekat segera memasang wajah merajuk nya. Dasar suami tidak peka. Letta kesal sekali deng Ezra pokok nya.

"Istriku kenapa hmm?" kekeh Ezra mengacak rambut milik Letta.

Letta yang di perlakuan seperti itu mengerucutkan bibirnya. Menyebalkan sekali Ezra, rasanya Letta ingin memakan Ezra hidup-hidup. Untung suami! Letta menepis tangan Ezra saat mengacak-acak rambut nya kembali. Rambut Letta kan jadi berantakan.

Cup

Cup

Cup

Ezra mengecup seluruh wajah Letta dari mulai pipi, kening hingga bibir mungil milik Letta. Ezra terkekeh saat Letta malah menutup matanya. Ezra membawa Letta kedalam dekapannya.

Letta yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Ezra terdiam kaku. Sekarang jantung Letta sudah tidak berirama lagi. Ezra paling bisa membuatnya agar tidak marah. Letta memukuli dada bidang milik Ezra.

"Jangan marah lagi dong Ta! Aku masih inget Kamu kok makanya Aku pulang." ujar Ezra sambil terkekeh. Meletakkan dagu nya diatas kepala Letta sambil memeluk istrinya.

Letta tidak menjawab ucapan Ezra malah asik mencium dalam aroma mint tubuh suaminya.

Ezra hanya terkekeh membiarkan Letta di didalam pelukannya. Tanpa Ezra duga Letta malah mengubah posisinya menjadi di gendongan Ezra seperti anak kecil yang di gendong Ibu nya.

Letta melingkarkan tanganya di leher Ezra meletakkan wajahnya di ceruk leher Ezra. Mencari posisi yang nyaman. Kalau seperti ini Letta tidak bisa marah pada Ezra.

Ezra sedari tadi hanya terkekeh. Seketika tubuh Ezra meremang. Tentu sebagai seorang laki-laki Ezra terganggu dengan perbuatan Letta. "Ta Aku izin sekarang ya?" tanya Ezra dengan bisik di telinga Letta.

Letta yang sangat polos tidak tahu apa-apa. "Kenapa sih Kak? Diem deh Tata pengen kayak gini dulu!" ketus Letta kesal.

Ezra mendengus kesal, membawa tubuh Letta ke kamar miliknya dan Letta. Dasar tidak peka seperti Ezra harus banyak bersabar. Sementara Letta hanya diam saja di gendongan Ezra.

Ezra membuka knop pintu perlahan mendudukkan dirinya di bibir ranjang. "Ta turun dong!" kesal Ezra karena istrinya terlewat polos.

"Enggak ih! Diem coba!" ketus Letta. Sambil mengendus-ngendus di ceruk leher Ezra.

My Friend Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang