Happy Reading....
"Assalamualaikum, yuhuuu.... Kak Letta! Princess dateng nih!" teriak Bunga, celingak-celinguk mencari ke beradaan Letta.
Bunga memang sudah bilang pada Kakak iparnya jika ia ingin berkunjung ke apartement. Bunga mencari Letta yang tak kelihatan batang hidungnya sedari tadi. Kemana kakak iparnya? Mengapa tidak muncul-muncul. Tentu kalian masih ingat siapa Bunga. Bunga adalah adik Ezra yang masih bersekolah SMA.
Bunga menelusuri setiap sudut apartement milik Abang nya. Dari mulai dapur, ruang tamu, kamar mandi, ruang TV, dan kamar tamu tetapi Letta belum juga menampakkan batang hidungnya. Ah, Bunga lupa! Ia belum mencari Letta ke kamar utama di kamar milik Letta dan Ezra. Bunga segera melangkahkan kakinya ke kamar utama. Berharap Letta ada disana, entah mengapa hati Bunga menjadi tak muncul enak.
Bunga memegang gagang pintu, membuka pintu tersebut tanpa permisi Bunga melangkahkan kaki nya masuk ke dalam kamar, tidak! Mengapa Letta juga tidak ada disini. Kamar mandi! Iya, kamar mandi di kamar ini yang Bunga belum kunjungi. Bunga membuka pintu kamar mandi secara berutal. Bunga terkejut saat melihat kakak iparnya yang duduk di lantai sambil kesakitan memegangi perut. Yang lebih terkejut nya lagi, Bunga melihat ada darah yang mengalir di kaki kakak iparnya.
Sejak bangun tidur Letta merasakan tubuhnya lemas. Tapi ia paksakan, Letta tak ingin merepotkan suaminya terus. Mual di perutnya pun tak hilang-hilang sedari tadi.
Karena Ezra sedang mandi, lebih baik Letta menyiapkan sarapan untuk suaminya. Letta tak ingin Ezra tidak sarapan sebelum berangkat ke kampus. Letta memaksakan tubuhnya tetap berdiri. Letta mulai menyiapkan sarapan untuk Ezra.
Letta mencoba untuk biasa-biasa saja agar tidak terlihat sakit oleh Ezra. Seperti biasa Letta menyiapkan makanan suaminya. Kedua sejoli itu memakan sarapannya bersama. Bagaimana pun Letta membutuhkan asupan makan untuk baby di dalam perutnya. Walaupun, Letta sangat mual.
Setelah usai makan Ezra berpamitan pada istrinya. Mencium pucuk kepala Letta. Entah mengapa hatinya tidak tenang meninggalkan Letta sendirian dirumah. Ditambah Ezra melihat wajah dan bibir pucat istrinya.
"Kamu sakit sayang?" tanya Ezra , sambil menempelakan telapak tangannya ke kening Letta.
Letta menggeleng lemah, ia tak boleh membuat suaminya khawatir. "Enggak kak, tata baik-baik aja." jelas Letta.
Ezra tahu istri kecilnya sedang berbohong. "Kamu gak pinter bohong sayang! Aku gak usah berangkat ya, nemenin kamu aja."
"Ck, apa sih kak, Tata gak Kenapa-kenapa oke, udah sekarang berang ke kampus sana nanti telat." Letta mendorong tubuh Ezra keluar apartement nya.
"Tapi sayang..."
"Gak ada tapi-tapian aku gak papa." kata Letta terus meyakinkan Ezra.
Dengan hati yang terpaksa Ezra berangkat menuju kampus. Sebelum itu Ezra mengecup bibir Letta, mengusap pucuk kepala istrinya.
Letta menghela napasnya, menyuruh bayi besar yang satu itu agak sedikit susah. Letta memutuskan untuk ke kamar merebahkan tubuhnya. Letta lupa jika barusan Bunga mengabarinya akan main ke apartement. Letta mengurungkan niatnya untuk tidur. Lebih baik Letta kekamar mandi sekarang. Letta masuk kedalam kamar mandi.
Didalam kamar mandi tiba-tiba saja Letta merasakan perutnya seperti dililit. Karena tidak kuat menopang tubuhnya Letta memerosotkan tubuhnya. Seketika ia teringat bayi yang ada di kandungan nya. Oh ya Allah, mengapa rasanya sakit sekali Letta tidak bisa menahannya. Samar-samar Letta mendengar suara seseorang memanggilnya. Letta yakin itu Bunga, tapi Letta sudah tak mampu untuk berjalan, bahkan berteriak pun tak mampu. Letta berharap Bunga cepat-cepat menolongnya dan bayi yang ada di dalam kandungannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Is My Husband
RomanceMenikah dengan orang yang di cintai, itu sudah menjadi hal biasa. Tetapi, bagaimana jika kita menikah dengan sahabat yang sejak kecil bersama kita? Bahkan sudah di anggap menjadi abang sendiri. Letta Khairunnisa Maheswara gadis imut, lucu serta lugu...