05

202 18 0
                                        

'Saya bingung dengan persaan saya sendiri, entah apakah ini rasa cinta atau bukan'

----------

Keluarga Mahardika kini sedang berkumpul bersama, banyak sekali yang mereka obrolkan, terlebih lagi memang sekarang mereka sedang memiliki waktu luang, karena biasanya Dhika harus berkerja.

Seketika semua menjadi hening, saat Dihak selaku kepala keluarga membicarakan hal yang sangat serius.

"Ezra, Ayah ingin berbicara serius dengan Kamu!" ucap Dhika serius pada putranya.

Mungkin memang sudah saatnya Dhika memberi tahu Ezra tentang perjodohan ini.Entahlah apa jawaban putranya nanti, yang terpenting sekarang adalah Dia harus memberitahu ini.

"Emangnya Ayah ingin bicara apa?" kata Ezra mengerutkan dahinya bingung dengan sikap Ayahnya yang tiba - tiba serius.

"Santai aja Ayah gak mau bunuh kamu" kata Ayah sedikit bercanda, mencairkan suasana.

Dhika langsung melanjutkan pembicaraannya.

"Sebentar lagi kamu UN dan Akan lulus tahun ini, Ayah ingin membicarakan tentang janji Ayah pada sahabat Ayah ke Kamu"

"Terus Yah, memang apa janji Ayah pada Sahabat Ayah?" kata Ezra bertanya,karena masih bingung dengan arah pembicaraan Ayahnya.

Bunda Risma dan bunga hanya diam dan memperhatikan keduanya lelaki itu. Risma yakin saat putranya mengetahui ini semua pasti akan kaget, tapi memang sudah saatnya Ezra harus tau seperti apa yang di bilang suaminya.

"Ck, kamu ini, oke  kamu tau kan Om Satya? Papahnya Letta? Ayah dan surya sudah membuat janji akan menjodohkan kalian jika sudah besar. Kamu mau kan menerima permintaan Ayah?" jelas Dhika.

"Menikah Yah?" ucap Ezra berusaha memendam emosinya.

"Tapi Yah, Ezra ingin kuliah! dan Letta,dia masih kelas dua SMA Yah" jelas Ezra berusaha tenang.

"Ayah ngerti dengan perasaan kamu, tapi kamu pasti tau janji harus di tepati nak!" ujar Ayah berusaha menenangkan anaknya.

"Kasih Aku waktu tiga hari Yah, Ezra gak bisa kalau harus jawab sekarang." kata Ezra dan bangkit dari duduknya dan meninggalkan keluarganya.

"Ezra permisi ke kamar duluan Yah, Bun".

Risma yang melihat Suaminya gusar pun mendekat kearahnya, sebelum itu Dia menyuruh anak perempuannya ke kamar terlebih dahulu.

"Bunga Kamu ke kamar dulu ya nak" ucap Risma pada putrinya.

Bunga yang paham akan kondisi ini langsung melangkah ke arah kamarnya.

"Iya Bun".

🍁🍁🍁

Ezra yang sedang termenung di balkon yang berada di kamarnya. Dia masih memikirkan pembicaraan Ayahnya. Ezra bingung harus bersikap seperti apa? Letta sudah Ia anggap seperti Adiknya sendiri dan terlebih lagi Ezra dan Letta sudah bersahabat sejak kecil. Tapi? ah apa dia Juga menyayangi seorang Letta lebih dari Sahabat

'Arkgh... Gua pusing mikirin kayak gitu.' kesal Ezra berbicara pada dirinya sendiri.

Ezra mencoba menenangkan diri dan menghirup udara malam yang menyejukkan fikiran dan hatinya.
Biarlah saat ini dia mengistirahatkan fikiran yang berkecamuk dari setadi. Urusan menikah dengan Letta?entahlah dia akan menjawab apa nantinya.

My Friend Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang