Prolog

186K 10K 355
                                    

Jangan lupa untuk komentar nya ya, kerena setiap komentar dari kalian akan sangat berharga. baik komentar positif maupun negatif. Tujuannya Supaya Author bisa memperbaiki lagi jika ada banyak typo bertebaran. Terima kasih semuanya.

Ini cerita halu yg halunya melebihi alam semesta wkwk jadi mikir² dulu sebelum baca ya jangan syok pas baca mahar nya.

Selamat membaca 🤗😊❤️

_________________________________________

"Kita lebih baik putus aja Fa"

Kalimat perpisahan yang baru saja diucapkan orang didepannya itu membuat Azifa terdiam. Dia cukup lama mencerna kalimat tersebut,lidahnya kelu. Tak menyangka hubungannya akan kandas seketika.Tidak ada masalah sama sekali, bahkan hubungannya terlihat baik-baik saja. Namun, memang ternyata tidak semua yang baik-baik saja akan selalu menjadi baik. Terbukti kini cowok itu mengucapkan kalimat yang paling Azifa benci. Yaitu perpisahan.

"Kenapa?" Tanya Azifa dengan suara kecil,tak ada keberanian untuk menannyakan alasan putusnya hubungan mereka.

"Nggak ada alasan" jawab cowok itu, raut wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan bahwa dia menyesal telah memutuskan Azifa. "Bukankah jatuh cinta juga tanpa alasan? Lalu, kenapa putus harus ada alasan"

Azifa menghela nafas berat, matanya begitu panas. Jika mereka tidak sedang ditempat umum, pasti Azifa sudah menangis dengan tersedu. Azifa hanya menahan tangisnya, sesekali air mata nya jatuh langsung ia tepis, sulit menerima kenyataan ini. Orang yang dianggap akan terus mencintainya ternyata menyakiti hatinya dengan sadis.

"Gue ada salah sama lo? Tanya Azifa kembali.

"Nggak" jawabnya, "Cuma gue rasa kita gak bisa sama-sama lagi" jawab cowok itu padanya.

hatinya perih, dadanya terasa sesak, dia tak mau putus, tapi dia juga gengsi mengatakan kalimat tersebut kepada orang didepannya ini. Akhirnya, Azifa menerimanya. Dia mengangguk dengan sorot mata yang begitu sendu.
tepat pukul 16.26, sabtu,11 juli, Azifa putus.

kemudian ponsel mantan pacarnya tampak menyala, Azifa bisa melihat jelas siapa yang menelponnya, karena ponsel itu berada diatas meja. Nama seorang perempuan. Sudut mata Azifa melihat gerak-gerik mantan pacarnya. Dia terlihat tak nyaman, seperti orang yang terlihat kepergok selingkuh.
panggilan telepon itu sengaja ditolak. Semakin mencurigakan.
Azifa mendongakkan kepala, seolah menantang orang yang ada didepannya.

"Kenapa nggak diangkat?" Tanya Azifa penasaran.

"Nggak apa-apa"

"Selingkuhan lo?" tebak Azifa, dan seketika raut panik terlihat jelas diwajah cowok itu.

"Kalo iya emang kenapa?" jawab cowok itu dengan lantang. "gue selingkuh karena lo juga"

"Lah kok nyalahin gue?, lo yang selingkuh malah gue yang disalahin" balas Azifa.

"Lo nggak pernah ada waktu ubuat gue, lo selalu sibuk belajar, dan lo susah diajak ketemu, pulang sama berangkat sekolah aja nggak bisa"

"Tetap aja yang nama nya selingkuh itu salah" Azifa menatap sinis.

"Gue selingkuh, kan salah lo juga" ujar mantan pacarnya.

"Udah salah, malah nyalahin orang. Seharusnya lo ngomong baik-baik sama gue, biar bisa gue rubah apa yang lo nggak suka" balas Azifa dengan sebal. "Makasih za udah mutusin gue" Azifa tersenyum dengan begitu manis.

Zafran terdiam, ternyata reaksi Azifa jauh dari dugaannya. Azifa bahkan terlihat baik-baik saja, tidak seperti orang yang baru diputuskan. Seharusnya Azifa menangis tersedu-sedu, tapi mengapa malah hatinya yang terasa sakit seperti ini. Melihat Azifa baik-baik saja dia kesal setengah mati.

Azifa berdiri ditempatnya "Gue balik" ujarnya berlalu meninggalkan Zafran mantan pacarnya.

***

Maaf ya kalo awal nya kurang menyenangkan.

Aldzi & Azifa | Perjodohan (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang