Bagian 10

279 155 99
                                    

"Satu yang harus di ingat, belum tentu yang kita miliki sekarang akan tetap milik kita"

Happy reading all🌹
Jangan lupa vote dan komen ya!!
-----

Sudah beberapa hari yang lalu Ninda bersekolah disini, selalu membuat Rasya badmood karena tingkah nya yang centil membuat Rasya jengah.

"Nath makan bareng gue yuk" Ucap Ninda sambil memegang tangan Nathan namun berhasil Nathan tepis.

"Ga mood gue makan bareng lo" Ucap Nathan lalu bergegas pergi meninggalkan Ninda.

"Oke sabar Ninda, merusak memang sedikit sulit" Batinnya seraya tangan mengepal.

Kantin

"Lo lama amat Nath kita tungguin dari tadi" Ucap Fero.

"Ninda ngehalangin gue"

"Ck bener-bener ya tuh anak, jadi benalu aja buat idup lo Nath" Ucap Sinta pedas.

"Udah sih gausah di urusin" Ucap Rasya.

"Lo masih pacaran sama dia Sya?" Tanya Arga.

Mendengar pertanyaan Arga semua berpaling dan menatap Rasya.

"Iya gue masih pacaran sama dia" Ucap Rasya.

"Kenapa nggak lo putusin aja sih Sya?gregett gueee" Ujar Fero gregetan.

"Gini ya, yang minta jadian juga dia jadi otomatis yang harus mutusin gue juga dia. Mau dia sejahat apapun sama gue, gue gamau mutusin dia duluan. Gue udah susah payah buat mertahanin masa gue juga yang mutusin?gue sekarang tinggal nunggu dia aja, mau ngehargain gue atau mau mutusin gue" Ucap Rasya.

"Yang penting gue udah setia dan udah berusaha jadi pasangan yang baik buat dia, urusan gue di hargain atau nggk itu terserah dia, gue ga berhak nuntut" Ucapan Rasya membuat mereka semua tertegun.

"Salut gue sama lo Sya, berkali-kali lo di sakitin tapi lo ga pernah bales kelakuan dia, lo cuma ngadepin itu semua dengan senyuman" Ujar Davin.

"Biasa aja kali, gue cuma gamau ngebales kesalahan orang lain pake suatu kesalahan lagi, kalo gue ngebales itu semua artinya gue ga jauh beda sama dia" Ucap Rasya.

"Saat ini gue diem karena gue masih bisa tahan lika-liku antara hubungan gue sama Gavin, gue mau buktiin sama dia kalo gue bukan cewe lemah, bukan gue gapunya harga diri tapi gue mau ngebuktiin kalo gue sebagai cewe bisa setia. Gue mau ngebuktiin cewe itu gak semuanya egois, gengsian, dan lain-lain"

"Dan harus kalian tau ya, yang ga punya harga diri itu yang menyakiti dan merusak. Gue hanya mempertahankan apa yang sedang gue miliki, karena milik gue harus gue jaga, tapi kalo dia sendiri yang pengen gue lepas yaa gue lepas" Ucap Rasya. Membuat mereka bertujuh  tersenyum bangga karena masih ada wanita tangguh seperti Rasya.

"Harusnya yang bersanding sama lo itu si Nathan bukan Gavin, iya kan Nath?" Goda Arga sembari menaik turunkan alisnya.

"Hm"

"Eh buset berarti lo suka sama Rasya dong Nath?" Tanya Davin.

"Gue setuju doang sama Arga, kalo dia emang ga pantes buat Gavin. Karena Gavin terlalu brengsek buat Rasya yang penyabar" Ujar Nathan panjang lebar.

"Woahh seorang Nathan berbicara lebih dari 5 suku kata" Ucap Fero sambil bertepuk tangan seolah kagum dengan sosok Nathan.

Padahal kan cuma bicara panjang doang.

"Lebay" Ujar Nathan dengan raut datar.

"Udah sih, bentar lagi pulang kelas kuy" Ajak Davin.

"Main dulu kek ke taman yuk ngadem" Ajak Sinta kepada mereka semua.

Rasya [SUDAH TERBIT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang