Bagian 32

77 13 36
                                    

"Saatnya telah tiba, perasaan yang sudah ku pendam lama akan ku ungkapkan sekarang."

Happy Reading all🌹
Jangan lupa vote dan komen yaa!!
-----

Saat ini mereka sedang mengunjungi pusat perbelanjaan yang sudah terkenal. Malioboro. Harga yang sangat terjangkau dapat membuat murid SMA Garuda bisa membeli oleh-oleh juga untuk keluarganya di rumah.

Mereka berenam berpencar dengan pasangannya masing-masing. Dan seperti biasa Rasya selalu dengan Nathan.

"Nath gue mau beli baju kesana dulu ya?" izinnya. Nathan mengangguk, lagian dirinya juga akan membeli sesuatu yang mungkin dapat spesial di malam hari nanti.

Nathan kini sedang berada di tempat aksesoris wanita, bukan toko emas melainkan toko biasa yang menjual aksesoris gelang, kalung dan sebagainya yang terbuat dari kayu.

Nathan mulai memilih-milih barang yang akan di belinya. Sampai tatapan nya jatuh pada sebuah gelang kayu yang terdapat huruf R&N.

Lalu Nathan mengambil 2 buah gelang tersebut. "Menarik." batinnya.

"Bu saya beli ini 2 ya." ujar Nathan.

"Boleh dek, harganya jadi 15 ribu." ujar penjual gelang tersebut. Lalu Nathan memberikan uang kertas berwarna biru.

"Kembaliannya ambil aja bu." ucap Nathan dengan sopan.

"Alhamdulillah, terimakasih dek. Semoga apa yang adek inginkan dapat tercapai ya." ujar penjual gelang tersebut.

"Aamiin bu."

Setelah membeli 2 buah gelang, kini Nathan beralih menuju toko baju batik tradisional. Dia akan membelikan baju batik khas yogyakarta untuk bundanya.

****
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, hari ini Nathan sangat gugup, tentu saja dia gugup. Karena dia akan menyatakan perasaanya pada Rasya.

Saat ini semua siswa sedang berada di aula hotel untuk bersenang-senang, itulah jadwalnya. Nathan meminta wakil ketua OSIS pertama untuk menggantikannya dulu, panggil saja Fajar. Karena Davin sebagai wakil ketua OSIS inti juga tidak bisa menggantikan Nathan, ya tau lah mereka akan menjalankan misi.

Fajar menyanggupi nya, Fajar memang pria yang dapat diandalkan itulah mengapa Nathan sangat percaya pada Fajar.

"Nath, kita kan lagi di Jogja, biar unik lo nembak Rasya pake baju batik khas Jogja aja!" saran Davin.

"Apa gue gabakal keliatan seperti orang mau kondangan?" tanya Nathan, dia cukup ragu dengan saran Davin. Alih-alih membantunya malah akan membuat Nathan malu nanti.

Davin menyengir, niatnya ingin menjahili gagal. Nathan memang cukup handal dalam fashion sehingga dia tidak mudah tertipu oleh sahabat laknatnya.

Sedetik kemudian Nathan memutuskan, dia akan memakai pakaian jas casual saja, dengan sneakers nya.

****
"Sya lo pake dress ini ya!" titah Anna.

"Kalian kenapa sih? Kok maksa banget gue pake dress? Lagian udah malem kita cuma mau seneng seneng di aula." ujar Rasya dengan sebal.

"Gak perlu banyak tanya! Lo harus pake dress ini!" keukeuh nya.

"Ck iyaiya deh!" Rasya menuruti saja.

Saat ini Rasya memakai dress yang disarankan oleh sahabatnya.

"Woahh, cantik banget Syaa!!" puji mereka bertiga, Rasya hanya tersenyum. Ide mereka memang tidak buruk, tapi yang ada dalam pikiran Rasya adalah 'untuk apa?'

Rasya [SUDAH TERBIT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang