Bagian 38

66 9 17
                                    

Happy Reading All🌹
Jangan lupa vote dan komen!!
-----

Ujian kelulusan telah usai, kini mereka hanya sedang dalam fase bebas. Bebas dari tugas, bebas dari ujian.

Untuk kelas 10 dan 11 sudah mulai di sekolahkan kembali, karena ujian kelas 12 sudah usai.

Kini kelas 10 dan 11 lah yang menghadapi ulangan kenaikan kelas. Sedangkan kelas 12 sudah bebas, mereka hanya masuk sekolah untuk mengisi formulir untuk melanjutkan kuliah.

"Sya lo jadinya lo mau kuliah dimana?" tanya Sinta.

"Gue mau kuliah di Universitas Bunga Bangsa." ujar Rasya. Sinta ber-oh ria.

"Kalo kalian mau lanjutin kemana?" tanya Rasya.

"Gue mau kuliah bareng lo dong Sya!" ujar Anna. Rasya tertawa, dia memang sudah mengetahui rencana kuliah Anna.

"Kalo lo berdua, mau kuliah dimana?" tanya Rasya.

"Gue mau di Universitas Gajah Mada." ujar Alen. Rasya dan Anna mengangguk.

"Kalo lo Ta?" tanya rasya.

"Ada deh! Lo gak boleh kepo!" ujar Sinta dengan senyum. Rasya, Anna dan Alen langsung menampakkan wajah kecewa.

"Ah lo mah rahasiaan!" ujar Rasya, Anna dan Alen.

"Nanti saat gue mau berangkat, pasti gue kasih tau kok." ujar Sinta. Rasya, Anna dan Alen hanya mengangguk mengiyakan.

****

"Kamu udah isi formulir buat ke USA Nath?" tanya Rasya.

"Udah." jawabnya. "Berarti 2 minggu lagi kamu mau berangkat dong ke USA?" tanya Rasya dengan cemberut.

Mereka kini sedang berada di taman sekolah. Duduk berpasangan seperti biasa.

"Kenapa? Kamu sedih? Kalau kamu sedih, aku batalin aja kuliah di USA nya ya?" ujar Nathan. Rasya melotot, dia tidak menyangka Nathan akan seperti itu. Tidak! Tidak! Tidak!

Rasya menggeleng kuat. "Jangan lakuin itu!" ujar Rasya dengan garang. Nathan terkekeh, lalu mengarahkan tangannya pada puncak kepala Rasya dan mengelusnya dengan lembut.

"Kalo jangan, kamu gaboleh sedih." ujar Nathan. Rasya mengangguk lucu dengan wajah tetap cemberut.

"Akan ada hadiah saat aku pulang dari USA." ujar Nathan. Rasya menatap Nathan dengan antusias. "Hadiah apa?" tanya Rasya.

"5 tahun kemudian kamu akan tau jawabannya." ujar Nathan. Rasya semakin dibuat kepo. 5 tahun? Kenapa harus 5 tahun? Itu kan waktu yang sangat lama bagi Rasya.

"Tapi aku gak sabar, aku pengen tau sekarang Nath." rengeknya. Nathan kembali tersenyum.

"Sabar untuk 5 tahun aja, bisa kan? Aku akan kasih hadiah yang gak akan kamu lupain." ujar Nathan. Rasya mengangguk dia harus bersabar demi terjawab nya ke-kepoan tentang 5 tahun yang akan datang.

****

Waktu terus berjalan, dan hari ini adalah hari keberangkatan Nathan menuju USA. Rasya beserta kedua orang tuanya, dan sahabat-sahabat nya ikut menemani Rasya dalam pemberangkatan Nathan.

Kini mereka sedang berada di bandara. Semua orang sangat menyayangkan keberangkatan Nathan. Terutama Astri dan juga Rasya, 2 sosok wanita yang sangat Nathan sayangi sampai kapanpun.

"Jaga diri baik-baik ya sayang? Pulang nanti kamu harus bisa banggain semua orang terutama Bunda." ujar Astri. Nathan mengangguk dan tersenyum.

"Iya Bund, aku pasti menjaga diri aku sebaik mungkin." Astri mengangguk, lalu mengecup kening Nathan dengan air mata yang terus berlinang.

Rasya [SUDAH TERBIT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang