Dua puluh tiga

13 1 0
                                    

“Hanya dengan mendengar suaranya saja, rindu ini terasa terbayar penuh.”

Happy reading..

****

Jalanan sore itu cukup padat, karna banyak pegawai yang baru saja pulang dari tempat kerja mereka. Asap kendaraan kian mengepul, sautan kelakson memenuhi jalan itu. Tapi, itu tidak membuat dua orang yang sedang berbicara serius di sebuah caffe berkutik sedikitpun.

“Bagaimana? Apa lo udah jalani misi yang gue kasih?” tanya seorang laki-laki kepada wanita di hadapannya.

“Tenang aja, perlahan pasti hubungan mereka bakal ber akhir” balas wanita tersebut.

“Gue mau, Ken menderita!” tegas laki-laki tersebut.

“Tanpa lo suruh pun, gue akan buat Ken menderita karna ulahnya sendiri” jawab wanita tersebut.

“Gue ga pernah nyesel ajak lo kerja sama” ucap laki-laki tersebut.

“Lo akan bayar gue dengan harga yang sangat tinggi, tuan.”

***

Setelah mengantar Mely pulang, Ken langsung menancapkan gas nya menuju rumahnya. Ken merasa lelah, entahlah akhir akhir ini masalah terus terusan menghampirinya.

Setelah sampai rumah, Ken langsung memakirkan motornya di garasi dan langsung berjalan menuju ke dalam rumah. Saat sampai di dalam rumah, rumahnya terasa sangat sepi. Wajar saja, ini masih sore dan orang tua nya masih bekerja.

Ken langsung melangkah ke lantai dua menuju kamarnya. Saat sampai kamar, Ken merebahkan tubuhnya di kasur king size nya. Ia menatap langit langit kamarnya, akhir akhir ini masalah datang tanpa henti. Mulai dari kedatangan Sherly secara tiba tiba, hubungan Ken dan Mely yang sering bertengkar.

Ken memijat pangkal hidungnya, memikirkan semua itu membuat kepala Ken rasanya ingin pecah saat itu juga.

Ken mengegerogoh saku celananya, lalu mengeluarkan handphone nya. Saat Ken menyalakan nya, foto yang pertama kali terlihat di lookscreen nya adalah fotonya dan Mely saat Mely ulang tahun. Ken tersenyum manis, Mely selalu bisa membuatnya jatuh cinta berkali kali.

Beralih ke aplikasi whatsapp, saat Ken ingin menekan tombol panggilan, ia teralihkan dengan sebuah pesan dari nomor tidak di kenal.

+62 81345xxxx
Tunggu tanggal mainnya, sayang.

****

Malam ini Mely hanya rebahan di kasur kesayangan nya. Abangnya pun masih kerja dan belum pulang sampai sekarang, Ken pun sedari tadi tidak mengabarinya setelah mengantarkan ia pulang.

“Duh bosen banget gue” gumam Mely.

“Laper lagi” lanjutnya, sambil mengerutkan bibirnya.

“Apa gue telfon Ken aja ya? Ah, tapi nanti ganggu lagi” Mely mengembungkan kedua pipinya, bingung harus melakukan apa.

“Ah gue kek orang bego deh begini mulu” gerutunya kesal.

“Ih lagian Ken gabisa di hubungin, kemana si dia” ucapnya lagi.

“IH KESEL KES-” saat ingin berteriak, sebuah notifikasi di handphone nya mengalihkan perhatiannya.

Cinta Patah dan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang