Tujuh

57 9 2
                                        

"Entah kamu yang tidak benar benar mencintai ku,atau aku yang terlaru berharap?"

Happy reading.

****

Paginya, Ken dan Mely berangkat sekolah bersama-sama. Masalah kemarin pun sudah mereka selesaikan secara baik baik. Baik Ken maupun Mely mengalah,karna mereka tau, tidak setiap masalah di hadapin dengan perasaan kadang juga harus melibatkan otak.

Pagi ini mereka berangkat lebih awal dari biasanya. Biasanya 10 menit sebelum bel masuk Ken baru menjemput Mely. Tapi hari ini mereka berangkat jam 6 pagi,dan itu paksaan Mely yang katanya ingin menyalin tugas Salsha karna semalam ia ketiduran akibat terlalu lelah.

"Udah aku bilang kita itu berangkat kepagian sayang!" dumel Ken sambil mencerutkan bibirnya.

Mely memutar bola matanya malas, "kamu ini,seneng banget berangkat sekolah mendekati bel itu tu ga baik tau Ken!" seru Mely tak terima.

Ken hanya mencerutkan bibirnya saja.

Saat Mely ingin turun dari motor Ken tiba tiba ada seseorang yang memeluk tangan Ken manja.

"Ken kenapa ga bales chat dari aku?" ucap orang itu sambil menatap Ken genit.

Ken tidak memperdulikan nya yang ia takutkan Mely salah paham akan hal ini.

"Mel aku--"

"Aku duluan" potong Mely cepat dan langsung berbalik meninggalkan Meta dan Ken di parkiran. Ya,orang yang memeluk tangan Ken itu adalah Meta.

"Mel tunggu!" Ken ingin mengejar namun di cegah oleh Meta.

"Udah disini aja sayang sama aku" ucap Meta sambil mengedipkan sebelah matanya.

Ken menepis tangan Meta dengan kasar lalu menatap Meta dengan tatapan sinis, "lo ga malu? Ga malu genit sama cowo yang udah punya pasangan? Nyadar Met lo udah punya pacar dan begitu pun dengan gue!" sergah Ken tajam tapi itu tidak membuat Meta takut justru ia semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Ken.

"Aku ga peduli,aku maunya kamu"

Sudah cukup. Ken sudah tidak tahan akan semua ini. Ken kembali mengempaskan tangan Meta dengan kasar.

"UDAH GUE BILANG SAMA LO. LO DAN GUE UDAH SAMA SAMA PUNYA PACAR DAN TOLONG JANGAN COBA COBA RUSAK HUBUNGAN GUE SAMA MELY!" bentak Ken tepat di depan wajah Meta,untunglah sekolah masih sepi jadi mereka tidak menjadi pusat perhatian.

Meta menegang. Baru pertama kalinya Ken membentaknya,dan itu semua karna Mely. Mata Meta sudah memerah menahan tangisnya,tapi ia tetap menahan agar air mata itu tidak turun.

"Gue emang pernah jatuh cinta sama lo dan pernah suka sama lo tapi itu dulu! Sebelum gue tau lo yang sebenarnya!" lanjut Ken setelah itu dia berlari mengejar Mely.

Meta mengepalkan tangannya. Ken,orang yang dulu selalu membelanya sekarang telah berubah dan itu karna Mely.

Tak terasa satu tetes cairan lolos turun dari kelopak mata Meta dan Meta segera menghapusnya dengan kasar.

"Let's game, Mely" batin Meta sambil ternsenyum sinis.

****

Cinta Patah dan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang