"Semuanya butuh proses,seperti aku melupakan kamu."
****
Sudah ratusan pesan yang Ken kirim kepada Mely,namun tak satu pun tanda tanda pesan itu di balas. Ken khawatir dengan pacarnya itu. Apa lagi ini sudah malam dan pacarnya masih belum membalas pesannya itu.
Rasa khawatir Ken kian memuncak kala Daffa,kaka Mely menelfon Ken. Tanpa menunggu apapun Ken mengangkat telfon itu dan terdengar lah suara Daffa di sebrang sana.
"Ken lo lagi sama Mely ga?" Ken menyerit heran,jadi Mely belum pulang?
"Engga bang"
"Lah terus dia kemana?"
"Gue gatau bang"
"Emangnya lo ga pulang bareng dia Ken?"
"Engga bang"
"Bodoh! Kenapa lo ga pulang bareng Mely?!" Ken tersentak kala Daffa membentaknya.
"Cari Mely dan bawa dia pulang ke rumah dalam keadaan selamat! Kalo sampe ga ketemu jangan harap lo bisa pacaran lagi sama ade gue!" telfon tertutup sepihak ancaman itu menghantui pikiran Ken dan dengan gerakan cepat Ken menyambar kunci motornya dan jaket bomber nya dan langsung turun ke bawah.
"Kamu dimana sayang?"
****
Ken sudah mendatangi setiap tempat tapi tak kunjung menemukan keberadaan Mely. Ken frustasi,Mely tak kunjung di temukan. Sampai Ken teringat akan suatu tempat.
Tanpa menunggu lagi Ken menjalankan motornya di atas kecepatan rata-rata. Tak perduli banyak pengendara yang memarahinya akibat ulahnya yang ugal-ugalan,yang dia pikirkan hanya Mely. Hanya Mely.
"Tunggu aku Mel" Ken bergumam kecil.
****
Ken sampai di taman kota dan Ken melihat ada seorang perempuan duduk di salah satu bangku taman. Sendirian.
Perlahan Ken mendekati bangku tersebut dan Ken di kejutkan dengan suara tangisan perempuan itu.
"Lo jahat Ken lo jahat!" Teriak wanita itu.
Ken menyerit,kenapa namanya di panggil? Ken mendekatkan wajahnya ke wajah perempuan itu dan betapa terkejut nya Ken menyadari bahwa perempuan itu adalah Mely.
"Mel?" Ken meneguk saliva nya susah payah ketika melihat penampilan Mely yang sudah acak acakan seperti ini.
Mely yang merasa terpanggil pun mendongkak kan kepalanya dan betapa terkejutnya ia melihat Ken sudah berdiri disana.
"Ngapain kamu disini?" tanya Mely seraya mengusap air matanya.
"Mel kamu kenapa? Ko bisa gini?" tanya Ken khawatir.
Mely menatap Ken sinis, "ngapain juga kamu perduli sama aku?"
Ken menggelengkan kepalanya, "aku perduli sama kamu sayang"
Mely terkekeh miris, "peduli? Ini yang namanya peduli? Ngebiarin pacarnya pulang sendiri dan cowonya malah asik sama cewe lain? Itu yang kamu sebut perduli?"
Ken menegang,jadi...Mely melihat semuanya?
"Sayang aku bisa jelasin" Ken berusaha menggenggam tangan Mely namun dengan cepat Mely menepisnya.
"Jangan pegang-pegang aku! Urusin aja tuh si Meta!" ucap Mely ketus.
Bukannya merasa bersalah Ken justru tersenyum dan itu membuat Mely menyerit keheranan, "ngapain senyum-senyum?!"
Ken menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangan Mely,kali ini Mely tidak menolak karna tatapan Ken selalu meluluhkan Mely.
"Kamu cemburu?" tanya Ken lembut.
Mely langsung lepas kan tangannya di genggaman Ken, "engga!" ucap Mely mengalihkan pandangan nya.
"Kalo cemburu bilang,jangan langsung ngambek, di hati aku cuman ada kamu" bisik Ken pelan.
Darah Mely berdesir,mukanya memerah. Lagi dan lagi perlakuan sederhana Ken bisa membuat Mely terbang ke awan.
Ken terkekeh melihat wajah Mely yang memerah karna bulshing, "pulang yu kamu di cariin sama bang daffa" ucap Ken seraya merangkul pundak Mely.
"Iya ayo"
****
Saat sampai di rumah Mely,Daffa sudah menunggu kehadiran mereka di teras rumah. Daffa kaget melihat penampilan Mely yang amburadul seperti itu.
"Mel lo kenapa?", tanya Daffa khawatir.
"Gue gapapa bang,gue masuk dulu ya?", Ucap Mely seraya tersenyum. Daffa mengangguk dan mempersilahkan Mely masuk ke dalam.
Kini tatapannya beralih menatap Ken tajam. Ken yang di tatap seperti itu meneguk salivanya susah payah.
"Lo apain ade gue?", tanya Daffa dingin.
"Maaf bang" hanya itu kata yang bisa Ken ucapkan sekarang.
"GUE TANYA SAMA LO,LO APAIN ADE GUE?! BUKAN MALAH MINTA MAAF!" nada bicara Daffa terlihat seperti orang yang sedang emosi. Bagaimana tidak emosi dan marah,bila melihat adik satu-satunya pulang dalam keadaan yang tidak bisa di bilang baik?
Ken menundukkan kepalanya, semua ini salahnya,jika saja dia menolak Ajakan Meta untuk mengantarnya pulang pasti semua ini tidak akan terjadi. Meta sialan.
Ken memberanikan diri untuk menatap Daffa, "gue ga ngapa-ngapain dia bang,gue ketemu dia di taman kota" Jelas Ken takut.
Daffa hanya diam menunggu Ken melanjutkan omongan, "ini emang salah gue bang,gue minta maaf. Kalo aja gue nolak buat nganterin Meta pulang pasti semuanya ga bakalan kayak gini" Ucap Ken.
Daffa menyerit, "jadi lo ga anterin ade gue pulang makannya dia jadi kayak gini?"
Ken hanya mengangguk sebagai jawaban.
Daffa menghela nafasnya dan menepuk pundak Ken, "Mely type orang yang gamau berbagi apa yang udah jadi milik dia Ken. Jadi gue mohon ngertiin Mely"
Ken mengangguk paham, "iya bang gue paham,kalo gitu gue pulang dulu ya bang udah malem soalnya" ucap Ken seraya menyalimi tangan Daffa.
Daffa mengangguk, "hati hati"
Ken mulai menjalankan motornya dan meninggalkan perkarangan rumah Mely.
Dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi. Mely tersenyum, Daffa bisa melawan ego nya untuk tidak menonjok Ken,karna Daffa type orang yang kalau orang terdekatnya tersakiti dia tidak akan segan-segan menghabisi orang tersebut.
****
Hallo gaes! Gimana kabarnya? Sehat? Semoga sehat semua amin. Aku update nih,tadinya mau kemarin aku update nya,cuman ya ada kendala jadinya aku baru bisa update sekarang hehe.
Pendek ya? Iya nih aku lagi ada idenya segini:( tapi next cheapter aku update nya bakal panjang ko hihi.
Spam 'next' supaya aku semangat buat update cerita ini!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini❤ vote and comment please, thankyou💖
Typo bertebaran
Missyou
Putri

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Patah dan Hati
Ficção AdolescenteAmazed cover by : @coocacolla Pertemuan tidak sengaja mereka yang membuat mereka saling jatuh cinta. Tak butuh waktu lama untuk 2 orang yang tadinya asing,kini merasa saling memiliki. Hanya butuh waktu dua hari bagi mereka untuk saling mencintai. Aw...