Halo Readers,
Buat yang baru baca author saranin buat baca Complicated biar paham alurnya...
Jangan lupa vote dan komen chagii....
Tinggalkan jejak sebagai penyemangat....Happy Reading!
Ia keluar dari mobil lalu berjalan memasuki rumah, pintu di buka terlihat sang anak fokus pada buku pelajarannya. Mungkin mengerjakan tugas dari sekolahnya, ia mengintip ke arah dapur sang istri sedang sibuk menyiapkan makan malam.
" Waahh.... Sangking sibuknya. Tak ada yang menyambut kedatanganku " Keluhnya, sang anak menoleh lalu menahan tawa.
" Aku sedang mengerjakan PR ayah "
Ia menghampiri sang anak dan duduk disebelahnya.
" Rajinnya anak ayah " Ucapnya mengacak rambut anaknya.
" Aisshh, ayaaahhhh " Keluhnya.
" Wonyoung, bisa ambilkan aku air "
" Sebentar "
Wonyoung mengambil gelas lalu menuangkan air untuk suaminya, ia berjalan menuju ruang tamu lalu menyimpan gelas di meja dan duduk di sebelah Yena.
" Terimakasih "
" Woojin, bagaimana hari pertamamu di SMP? " Tanya Yena.
" Menyenangkan. Aku kembali sekelas dengan Minyu " - Woojin.
" Benarkah? "
" Iya "
" Baguslah, ayah akan pergi mandi dulu. Kau lanjutkan mengerjakan PRmu "
Ia pergi masuk menuju kamar di ikuti Wonyoung. Wonyoung menghampiri Yena, membantu menanggalkan pakaiannya.
" Kau banyak pekerjaan? Pulangmu agak terlambat " Wonyoung membuka dasi Yena.
" Iya, jadwal Yujin sangat padat. Sehingga aku harus terus ikut dengannya "
" Jangan terlalu lelah, kau bisa sakit " Wonyoung membuka satu persatu kancing kemeja Yena.
" Tidak akan sayang, ini semua demi kalian " Yena mengecup kening Wonyoung.
" Cepat mandi, aku akan siapkan pakaianmu "
" Kau tidak akan menemaniku mandi?"
Wonyoung memukul bahu Yena.
" Aku sudah mandi, cepat mandi kita harus makan malam "
Keluarga kecil Yena sedang berkumpul di meja makan, menikmati makan malam yang sudah di siapkan Wonyoung. Wonyoung beranjak untuk membuatkan Woojin susu hangat, dengan alasan klise agar Woojin tumbuh tinggi.
" Minum susunya setelah makan " Ucap Wonyoung menaruh segelas susu di dekat Woojin.
" Ibuuuu, aku sudah SMP. Kenapa ibu masih memberiku susu "
" Agar kau dapat gizi yang seimbang, tumbuh tinggi serta pintar "
" Aku sudah setinggi tiang "
Benar sekali, di usianya yang baru menginjak 11 tahun Woojin sudah tumbuh menjulang tinggi. Mungkin ia mewarisi kedua orang tua biologisnya, Yujin dan Wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED 2
RomanceKesalah pahaman yang membuat kekacauan dalam sebuah hubungan