Page 23

769 97 47
                                    
































Happy Reading!

































Yujin sudah berjalan menuju ke ruangannya, walau masih mengantuk ia tetap harus pergi bekerja. Saat ia membuka pintu dan masuk , satu pukulan keras mendarat di wajahnya. Membuat Yujin tersungkur ke lantai, rasa sakit ia rasakan kembali setelah luka kemarin belum juga sembuh.


" Dimana Wonyoung?!! "


Yena mencengkram keras kemeja Yujin dan menariknya berdiri dan menyudutkannya ke tembok.


" Bisakah kau bertanya secara baik-baik?! "


" Berhenti bermain-main! "


" Lepaskan!! "


Yujin melepas tangan Yena dari kemejanya, merapikan kemeja dan mengelap darah di sudut bibirnya.


" Dimana Wonyoung?! "


" Kenapa tidak cari sendiri dia kan istrimu "


" Berhenti membual Yujin, aku tau kau pergi bersama kemarin "


" Apa masalahmu dengan Wonyoung? "


" Bukan urusanmu "


Yujin menatap tajam Yena, ia melangkah maju agar lebih dekat dengan Yena. Membuat Yena harus sedikit mendongak karena Yujin lebih tinggi darinya.


" Aku menyerahkan Wonyoung padamu bukan untuk disakit, aku mempercayakan Woojin padamu bukan untuk di kecewakan Yena "


" Lalu apa? Aku harus terus menutupi semuanya dari Woojin? "


" Kau pikir hati Woojin sekuat apa? Dia memang laki-laki. Tapi tidakkah kau berpikir bahwa dia itu masih kecil? Mendengar kebenaran secara mendadak seperti ini apa dia akan baik-baik saja? Dimana otakmu? "


Yena mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras karena menahan amarah. Ia tidak bisa melawan Yujin karena faktanya memang seperti itu, ia tidak hanya menyakiti Wonyoung ia juga sudah menyakiti Woojin.


" Kenapa diam? Aku benar kan? Sekarang terima akibatnya. Wonyoung dan Woojin ada di Daegu,  semoga mereka menerimamu "


Yena berbalik menuju mejanya lalu mengambil tas dan kunci mobil, ia keluar ruangan untuk menyusul mereka ke Daegu.


" Banyak orang yang kau kecewakan Yena "








Yena berlari sepanjang lobby untuk keluar gedung, ia sangat terburu-buru agar bisa bertemu Wonyoung dan membicarakan semuanya.


" Yena " Panggil seseorang dan menghampiri Yena.


" Kau mau kemana? "


" Ke Daegu "


" Aku ikut "


" Apa kau gila? Yuri pahamlah situasinya "


Tak memperdulikan Yena ia masuk sendiri kedalam mobil .


" Aaarrrghhh "


Yena menggeram karena Yuri keras kepala, ia tak peduli dengan Yuri. Yang terpenting sekarang ia harus bertemu Woojin dan menjelaskan semuanya, ia tak bisa membiarkan Woojin pergi dari hidupnya.


COMPLICATED 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang