Page 28

854 100 30
                                    






















Happy Reading!



























Langit yang biru di hiasi awan nan putih menggambarkan begitu cerahnya hari itu, namun langit dan hari kadang tak sesuai dengan suasana hati manusia.


Mungkin hari itu hanya mewakili beberapa suasana hati sebagian orang, tidak untuk seorang pria yang sudah rapi masuk kedalam sebuah ruangan.


Sudah tak terhitung berapa kali ia menghela nafas dan mengusap wajahnya, rasa gelisah, resah dan berat hati ia rasakan sebelum hari itu datang.


Ia berjalan masuk ke dalam ruangan yang tak pernah ingin ia injak, berjalan ragu menuju kursi yang sudah di siap.


Duduk menghadap ke depan dengan lapang dada, ia menoleh ke seseorang yang baru saja masuk seperti dirinya. Orang tersebut berjalan duduk di kursi sebelahnya, terlihat tegar walau ia tau orang tersebut memiliki banyak kesedihan.


Sidang kedua perceraian antara Yena dan Wonyoung di hadiri kedua belah pihak, di sidang pertama mereka melakukan mediasi namun tidak berujung keputusan untuk bersama kembali.


Di sidang kali ini Yena masih akan berusaha untuk mengajukan rujuk, bagaimanapun ia masih ingin mempertahanlan keluarganya.


" Baik, sidang kita mulai " Ucap ketua hakim mengetuk palu pertanda sidang di mulai.


Pandangan Yena tak henti-hentinya melihat ke arah Wonyoung, ia tau wanita itu sedang menahan semua kesedihannya.


Ia pun sama, menahan semua rasa sedih dan penyesalan yang pernah ia perbuat.























Tak begitu lama sidang akhirnya di selesaikan, Wonyoung keluar bersama pengacaranya. Ia terlihat lesu setelah mendengar keputusan hakim, ada rasa lega namun tetap membuatnya menelan kesedihan.


Yena dan Wonyoung resmi berpisah, walau Yena mengusulkan rujuk kembali. Wonyoung tetap menolak dan berakhir ketukan palu keputusan di tetapkan, mereka sudah berpisah secara hukum.


" Youngie " Panggil Yena.


" Iya? "


Tak bisa menahan perasaannya, Yena menarik Wonyoung kedalam pelukannya. Memeluk erat tubuh Wonypung yang tak akan pernah ia rasakan lagi, mengirup aroma tubuhnya yang tak akan pernah memanjakan hidungnya lagi.


" Maafkan aku Yena "


" Aku yang harusnya minta maaf, aku harap kau bahagia "


" Kebahagiaanku hanyalah Woojin "


Yena benar-benar harus berlapang dada, ia sudah kehilangan orang yang begiti berarti dalam hidupnya.


Wonyoung mengusap punggung Yena, ia tau pria itu sedang menahan airmatanya. Karena ia pun begitu, menahan airmata akan berpisah dengan pria yang paling ia cintai.


" Aku masih akan mencintaimu Youngie "


" Aku juga, tapi bangkitlah dan cintai orang lain dengan baik setelah ini "


Mereka melepas pelukan masing-masing, Yena menyeka air matanya. Mengelus surai panjang Wonyoung dan mengecup keningnya sebagai tanda perpisahan.


" Aku akan merindukan kalian "


" Jaga kesehatanmu Yena, jika kau rindu kau boleh mengunjungi apartemen kami sekedar untuk berkunjung. Aku permisi "


COMPLICATED 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang