PLAKDokyeom mengusap bokongnya sambil meringis dengan mata terpejam. Lalu kembali menelungkupkan badannya untuk melanjutkan tidur.
PLAK
Dokyeom merasakan nyeri di bokongnya lagi dan dengan gusar bangun untuk melihat siapa yang berani menyentuh bokong terhormat miliknya. Niat ingin menyembur orang yang memukul bokongnya, malah ia yang terlebih dahulu mendapat semburan.
"Yaak! Kenapa kalian bertiga tidur di sini? Kau, Lee Dokyeom! Kau belum bersiap-siap juga?! Aigoo kepalaku mau pecah melihat kelakuanmu! Pernikahanmu 4 jam lagi, dan kau belum siap-siap! Cepat! Bangun kau, Lee Dokyeom!" kuping Dokyeom mendengung karena mendengar suara lengking Ibunya yang menggelegar. Saking menggelegarnya, kedua manusia selain Dokyeom yang sedang tidur berpelukan di atas lantai berkarpet itu langsung terbangun karena terkejut.
"Ah, kupingku." kata Dokyeom dengan kurang ajarnya dan kemudian mendapatkan hadiah berupa toyoran dari Ibunya.
"Eommaaaaa."
"Cepat mandi!"
Dengan nyawa yang masih belum terkumpul sempurna, Dokyeom masuk ke dalam kamar dan mulai bersiap-siap. Sedangkan di ruang tengah Nyonya Lee melirik dengan tatapan horror kedua manusia yang masih terduduk di lantai dengan memasang wajah tidak berdosa.
"Kalian bertiga melakukan apa tadi malam?" tanya Nyonya Lee seperti anaknya baru saja diperlakukan yang tidak-tidak oleh dua orang di hadapannya.
Mingyu dan Jaehyun saling menyikut menyuruh satu sama lain untuk menjawab pertanyaan Nyonya Lee. Melihat hal tersebut, Nyonya Lee hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya melihat kelakuan dua orang di hadapannya. Umurnya saja yang sudah dewasa, kelakuannya masih saja seperti anak kecil.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari keduanya, Nyonya Lee melengos ke dapur dan kembali lagi dengan membawa kantong plastik di tangannya.
"Pungut sampah-sampah yang berserakan ini, sekarang!" perintah Nyonya Lee sambil menyerahkan kantong plastik ke mereka berdua. Mingyu dan Jaehyun mulai membersihkan kembali ruang tengah apartemen Dokyeom yang memang merekalah penyebab kotornya ruang tengah apartemen tersebut. Keduanya sesekali memijit kepalanya yang sakit akibat minum alkohol berbotol-botol dan melihat hal tersebut Nyonya Lee kembali ke dapur untuk mengambil obat penghilang rasa pusing di dalam kotak P3K. Kembali ke ruang tengah dan langsung memberikan kedua laki-laki yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri itu masing-masing satu butir obat penghilang rasa pusing.
"Terimakasih Eommoni." ucap mereka dengan Mingyu yang memamerkan senyum lengkap dengan gigi taringnya yang khas dan Jaehyun yang memamerkan senyum manisnya juga. Memang selama ini mereka berdua memanggil Nyonya Lee dengan sebutan Eommoni karena seringnya mereka bermain ke rumah Dokyeom sejak dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married not Dating
RomanceLee Dokyeom. Seorang Arsitek muda yang terkenal di Korea Selatan. Di usianya yang menginjak 26 tahun, ia bahkan telah banyak memenangkan tender menjadi Arsitek untuk membangun perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan. Bahkan banyak pengusaha yan...