Miyeon menatap kedua jarinya yang saling bertautan, tidak berani menatap ke depan di mana terdapat kedua Kakek dan Neneknya yang ternyata mendapati dirinya dan Dokyeom sedang berciuman. Berciuman!Memang saat di acara pernikahannya kemarin, Kakek dan Nenek juga melihat ia dan Dokyeom berciuman, malah lebih memalukan karena dirinyalah yang mencium Dokyeom terlebih dulu. Hanya saja saat ini, ia benar-benar merasa tertangkap sedang mencuri atau melakukan sesuatu yang memalukan. Jika berciuman di altar memang sudah biasa, lalu apakah berciuman di pinggir jalan juga termasuk hal yang biasa?
Tidak berbeda jauh dengan Miyeon, Dokyeom pun merasa malu dengan apa yang baru saja terjadi. Ia menggaruk belakang kepalanya dengan kikuk dan benar-benar malu apalagi di bawah tatapan penuh intimidasi dari Kakek yang benar-benar hanya tertuju padanya.
Dapat mereka berdua tangkap suara Nenek yang sedang berbisik pada Kakek.
“Kan sudah aku katakan jangan mengganggu mereka. Maklumi saja, mereka itu pengantin baru.” ucap Nenek sambil menyenggol bahu Kakek dengan sikunya. Ia mencoba maklum namun tidak bisa untuk tidak ikut merasa malu karena menyaksikan penganti baru yang sedang bermesraan.
Miyeon dan Dokyeom semakin merona mendengar ucapan Nenek.
“Kalian akan bediri di sana semalaman?”
Suara Kakek terdengar sangat menusuk walau ia mengucapkannya dengan pelan. Miyeon yang pertama bergerak dan berjalan masuk ke dalam rumah sambil menundukkan wajahnya setelah sebelumnya melihat ke arah Dokyeom yang juga sedang menatap ke arahnya dengan pandangan bertanya dan bingung, juga takut karena Miyeon meninggalkannya sendiri di saat seperti ini.
Miyeon membungkukkan badannya sekilas saat ia berpapasan dengan Kakek dan Neneknya dan langsung berlalu masuk ke dalam pekarangan rumah. Wajahnya merah padam dan ia benar-benar malu saat ini. Ia segera masuk ke dalam kamar yang akan ia tempati bersama Dokyeom malam ini dan langsung menutup wajahnya sendiri dengan telapak tangan saking tidak terbendungnya rasa malu yang ia rasakan. Kemudian mengipas-ngipasi wajahnya dengan telapak tangannya sendiri seakan hal itu bisa membuat wajahnya tidak lagi sepanas sekarang.
Ia kembali membayangkan dan mengingat apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Dokyeom.
Kami berciuman lagi. Ciuman kedua kami!
Kembali ia merasakan perasaan gugup yang menyenangkan yang ia rasakan sebelumnya. Tanpa sadar Miyeon tersenyum malu sendiri masih dengan tangan yang mengipas-ngipasi wajahnya.
Dan tiba-tiba ia teringat tentang bagaimana ia harus bereaksi nanti jika Dokyeom masuk ke dalam kamar? Ia marah? Tidak, tidak marah sama sekali. Malu? Jelas saja malu pada Dokyeom juga pada Kakek dan Neneknya. Apa Miyeon harus bersikap biasa saja di saat ia merasa malu yang berlipat ganda seperti sekarang ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Married not Dating
RomanceLee Dokyeom. Seorang Arsitek muda yang terkenal di Korea Selatan. Di usianya yang menginjak 26 tahun, ia bahkan telah banyak memenangkan tender menjadi Arsitek untuk membangun perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan. Bahkan banyak pengusaha yan...