11. Something to Say (A)

269 18 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



And who can say if your love grows
As your heart chose? Only time

Hari sudah gelap, dan waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Miyeon menggeliatkan tubuhnya. Merenggangkan sendi-sendi tubuhnya yang terasa remuk setelah, setelah...

Seketika itu juga Miyeon terduduk di atas ranjang dan segera melihat kondisi tubuhnya dari balik selimut. Ada perasaan lega di hatinya saat mendapati tubuhnya kini tertutup oleh gaun tidur. Tapi? Gaun tidur? Kedu mata Miyeon kembali membelalak. Kapan ia mengenakan gaun tidur ini? Bukankah seharusnya ia sekarang tidak mengenakan apapun mengingat... mengingat apa yang mereka lakukan tadi. Berarti Dokyeom yang memakaikannya gaun tidur ini? Ya, Tuhan! Lalu kini ia harus merasakan lega atau tidak?

Dilihatnya sekeliling kamar dan sekitaran lantai, mencoba mencari sisa-sisa dan bukti apa yang telah ia lakukan tadi namun yang ia dapati adalah kondisi kamarnya yang sudah rapi tanpa baju berserakan seperti perkiraannya.

Kemudian Miyeon turun dari ranjang berniat untuk ke kamar mandi. Namun baru saja kakinya menginjak lantai, ia kembali terduduk di atas ranjang.

"Aaww," rintihnya pelan karena merasakan ngilu di pusat tubuhnya. Dan tentu saja ia langsung menyimpulkan bahwa rasa ngilu ini timbul karena ia baru saja menyandang status 'wanita', bukan lagi seorang gadis. Dan hanya dengan memikirkan hal itu berhasil membuat pipinya terasa panas. Bayangan tentang apa yang baru saja terjadi tanpa dikomando berputar di kepalanya dan hal itu semakin membuat wajahnya memerah.

Dengan segenap kekuatan di tubuhnya Miyeon kembali mencoba berdiri dan menahan rasa ngilu yang kembali terasa itu. Masih dengan meringis, perlahan ia mencoba berjalan menuju kamar mandi di sudut kamar.

Di dalam kamar mandi Miyeon mencuci mukanya. Dan tanpa diperintah bayangan itu kembali berputar di kepalanya dan dengan gusar Miyeon membasuh kembali wajahnya dengan air untuk menghilangkan bayangan itu. Tak lupa ia membersihkan apa yang terasa lengket di tubuhnya saat ini. Paling tidak setelah ia keluar dari kamar mandi, rasa ngilu yang semula menyerangnya kini tidak sengilu saat pertama ia merasakannya.

Setelah selesai, Miyeon berjalan kembali menuju ranjangnya. Namun sebelum ia kembali mendudukkan tubuhnya, pandangannya menangkap sesuatu yang kembali membuat wajahnya memerah. Terdapat bercak merah, yang terlihat seperti... darah di atas sprei putih ranjangnya. Dan tentu saja Miyeon tidak perlu berpikir panjang untuk mengetahui bercak itu berasal dari mana.

Dengan segera Miyeon mengganti sprei tempat tidurnya dengan sprei baru dan merapikannya. Saat pekerjaannya sudah selesai, Miyeon berniat mendudukkan dirinya di atas ranjang, namun belum sempat tubuhnya menyentuh ranjang, pintu kamarnya terbuka dan masuklah Dokyeom dengan membawa dua tas di kedua tangannya.

Married not DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang