“Sajangnim,”
“Ekhem, Sajangnim,” pria itu, Kwon Soonyoung sengaja berdehem untuk memancing perhatian orang yang saat ini sedang ia panggil. Bahkan ia juga sengaja untuk lebih meninggikan suaranya.
Dan ternyata yang Soonyoung panggil dari beberapa saat yang lalu mulai tersadar dari kegiatannya dan menatap dengan tatapan bertanya pada Soonyoung.
“Oh, kau. Kenapa?” tanyanya dengan santai. Santai sekali. Sehingga tiba-tiba saja menimbulkan rasa kesal mendadak di diri Soonyoung namun tidak bisa ia ungkapkan.
“Maaf, Sajangnim. Anda memiliki jadwal rapat dan anda sudah terlambat 5 menit. Semua sudah tiba di ruang rapat.” akhirnya Soonyoung menyampaikan apa yang seharusnya sedari tadi ia ucapkan pada atasannya itu.
“Apa! Kenapa kau baru memberitahuku?” si atasan, Lee Dokyeom, langsung berdiri dari duduknya dan menatap asistennya itu dengan tatapan kesal. Namun rasa kesal Dokyeom tidak sebanding dengan apa yang saat ini dirasakan Soonyoung.
Ia sudah berdiri di hadapan Dokyeom selama kurang lebih 10 menit. Sengaja untuk memberitahu atasannya itu bahwa ada rapat yang akan segera dimulai, dan bahkan hingga rapat itu sudah dimulai 5 menit yang lalu pun, Dokyeom masih saja sibuk dengan dunianya sendiri. Memandangi layar ponselnya dan tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila. Reaksi Soonyoung? Ia sudah mulai terbiasa melihat senyum gila atasannya itu, tidak seperti pertama kali ia melihatnya beberapa waktu yang lalu.
“Aku sudah mem…”
“Ayo! Bawa presentasiku.” bahkan ucapannya saja tidak sempat Soonyoung selesaikan karena dipotong oleh Dokyeom. Ia mendengus kesal namun tetap menuruti perintah Dokyeom bergegas menuju ruang rapat.
♥♥♥
“Oke. Rapat selesai. Kalian boleh kembali ke ruangan masing-masing.”
“Baik, Sajangnim.”
Dokyeom membungkukkan tubuhnya untuk mengakhiri rapat yang baru saja ia pimpin. Satu persatu orang yang mengikuti rapat keluar dari ruangan dan kini menyisakan Dokyeom dan Soonyoung di ruang rapat.
“Lain kali, segera beritahu aku jika ada rapat yang harus aku hadiri. Dan aku tidak ingin jika sampai terlambat seperti ini lagi. Mengerti?” Dokyeom menatap tajam pada Soonyoung. Yang Dokyeom tidak ketahui adalah bahwa saat ini Soonyoung sedang berusaha menenangkan dirinya sendiri yang lagi-lagi harus merasakan kesal pada atasannya itu. Bagaimana bisa keterlambatan Dokyeom itu menjadi salahnya? Dokyeom tidak banyak berubah dari sebelum ia menikah. Yang berubah hanyalah lelaki itu kini menjadi orang gila yang sering tersenyum sendiri namun tingkah dan sifatnya tidak berubah sama sekali. Ah, seharusnya Soonyoung sudah kebal dengan ini semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married not Dating
RomanceLee Dokyeom. Seorang Arsitek muda yang terkenal di Korea Selatan. Di usianya yang menginjak 26 tahun, ia bahkan telah banyak memenangkan tender menjadi Arsitek untuk membangun perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan. Bahkan banyak pengusaha yan...