3

508 65 9
                                    

Kehidupan bersama mereka pun dimulai. Yunxi bertugas untuk memasak dan mencuci peralatan makan sedangkan Feiyu bertugas membersihkan rumah dan mencuci baju. Di waktu luang mereka biasanya akan menonton TV bersama, bersantai di balkon sambil bercengkerama, dan terkadang mereka akan bertanding game online. Semuanya terasa sempurna. Feiyu yang awalnya menganggap Yunxi sebagai seorang kakak yang perhatian dan mengerti dirinya dengan baik, gege yang jahil dan suka menggodanya, mulai merasakan hal yang berbeda seiring waktu yang mereka habiskan bersama. Ia merasa bahwa Yunxi adalah seseorang yang menarik. Setelah insiden mabuk itu ia mulai memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap Yunxi.

Yang Feiyu tidak tahu adalah kenyataan bahwa Yunxi juga menyadari bahwa muridnya ini memiliki pandangan yang berbeda terhadapnya. Awalnya ia tidak menganggap serius hal ini, ia bahkan secara sengaja menggoda dan memancing Feiyu untuk melihat reaksinya sekaligus mengetes apakah dugaannya benar atau tidak. Sejak mereka tinggal bersama ia sering mendapati Feiyu diam-diam mencuri pandang padanya. Saat ia sedang memasak Feiyu akan berdiri sangat dekat di belakangnya, berbicara dengan suara yang sangat lembut, hampir menggelitik telinganya. Ia merasa bahwa seakan-akan Feiyu ingin memeluknya dari belakang. Bukti yang paling kuat adalah saat ia tidak sengaja mendengar Feiyu memanggil namanya saat sedang menghibur dirinya sendiri. Mungkin Feiyu lupa untuk mengunci kamarnya hingga ia dapat mendengar suara keputus-asaannya saat berada di puncak kesenangannya, memanggil namanya dengan intim.

Saat di sekolah mereka berusaha bertindak se-“normal” mungkin. Setiap pagi mereka akan berangkat ke sekolah bersama. Di sore hari Yunxi akan menunggu Feiyu menyelesaikan aktivitas klubnya lalu pulang bersama. Meskipun Feiyu telah memberinya kunci duplikat sehingga ia tidak perlu menunggunya selesai latihan basket namun bagaimana mungkin Yunxi melewatkan kesempatan menonton permainan Feiyu. Melihat otot tubuh Feiyu teregang saat menggiring dan melemparkan bola basket, napasnya yang kasar dan kuat saat berlari, dan keringat panas yang menetes dari dahinya hingga ke dagunya. Terkadang sekelebat gambaran akan lewat dalam pikiran Yunxi, memberinya fantasi liar yang tak terelakkan. Bagaimana tubuh yang kokoh itu akan merengkuhnya, napas yang menggebu dan panas berhembus di samping telinganya. Keringat yang menyatu dengan cairan lain dari dua tubuh yang berbeda menetes bersama ke ranjang yang berantakan. Pemandangan semacam ini sangat sia-sia jika dilewatkan begitu saja.

 Pemandangan semacam ini sangat sia-sia jika dilewatkan begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jodoh orang ganteng banget 🤧

Hari ini seperti biasa Yunxi menunggu di samping lapangan basket. Namun anehnya ia tidak melihat Feiyu ada diantara anak-anak yang sedang bertanding. Saat ia sedang sibuk mencari diantara kerumunan tiba-tiba ia dikagetkan oleh tepukan ringan di bahunya. Feiyu berada tepat di belakangnya.

Yunxi memukul ringan dada Feiyu, “Kau ini! Aku sudah tua, bagaimana jika aku mati terkena serangan jantung!”

Feiyu tertawa mendengar omelan Yunxi, “Omong kosong! Gege hanya 12 tahun lebih tua dariku,”

Nak, 12 tahun itu cukup jauh :’)))

“Ge, aku tidak ikut klub hari ini jadi kau bisa pulang lebih dulu,”

Love Flying to the CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang