Suasana saat jam kelas kosong sangat berisik. Para siswa berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil. Ada yang bermain game, bergosip, atau tidur. Ada juga yang seperti Feiyu, hanya duduk sambil melamun memandang awan dari jendela. Lamunannya dibuyarkan saat Xiaohui menepuk bahunya keras tanpa ampun.
“Hey bro, wassap bro,”
Yihan menampar kepala belakang Xiaohui, “Hentikan. Chinglish-mu aneh,”
“Kita harus sering berlatih biar jago! U Can U Up, No Can No BB!"
kalimat aslinya「你行你上,不行别哔哔」"Nǐ xíng nǐ shàng, bùxíng bié bì bì"
intinya "Kalau kamu bisa melakukannya maka lakukan. Kalau tidak bisa berhentilah blablabla (membual)"
kata "Bi" bisa juga berkonotasi kotor karena memiliki homophone dengan「屄」yang berarti "pussy"Yihan memutar matanya jengah. Ia malas menanggapi Xiaohui jadi dia beralih ke Feiyu, “Apa yang kau lamunkan?”
Feiyu, “Bukan apa-apa,”
Xiaohui, “Ey brother! No sad, no sad. Cerita saja pada kami kalau kau punya masalah, siapa tau kami bisa membuatnya tambah runyam!”
Feiyu, “bangsat🖕"
Yihan, “Abaikan dia. Jadi, ada apa?”
Feiyu agak segan dan ragu-ragu namun akhirnya ia bertanya, “Kalian.. pernah kencan?”
Xiaohui dan Yihan merespon hampir bersamaan, “Tentu saja!”
Yihan, “Kau menanyakan ini..”
Xiaohui, “..kau baru punya pacar?”
“Un, pertama kalinya,”
Xiaohui dan Yihan saling pandang. Antara terkejut, tidak percaya, dan kasihan. Dengan wajah dan tubuh yang hampir sempurna seperti milik Feiyu, jika itu mereka pasti mantan mereka tidak akan kurang dari 30!! Tidak diragukan lagi akan menjadi casanova sejati!!
Xiaohui memulihkan diri dari keterkejutannya lalu berlagak seakan-akan dia adalah seorang veteran petualang cinta. Ia merangkulkan lengannya ke pundak Feiyu, “Ekhm.. mahaguru ini akan memberimu wejangan..”
“Bawa dia ke restoran, buat mabuk, seret ke hotel, tuntaskan!” ujar Xiaohui menggebu-gebu.
Feiyu menggeplak kepalanya, “Murahan sekali!”
“Dia kekasihku, bukan partner one night stand oke?!”
Yihan ikut menampar kepala Xiaohui iseng, “Karena ini pertama kalinya bagimu.. Bagaimana kalau ajak dia ke kebun binatang, atau taman bermain,”
“Ah? Dia sudah dewasa bukannya anak-anak. Apa romantisnya melihat domba dan perosotan??”
“Bodoh! Masih ada wahana lain yang menarik dan cocok untuk orang dewasa disana!” tukas Yihan hendak menampar kepala Feiyu juga namun berhasil digagalkan oleh Feiyu.
“Meskipun mainstream namun kau bisa melakukan banyak hal di satu tempat sehingga kau akan mendapat banyak momen bersama tanpa membuang-buang waktu pergi ke satu tempat ke tempat lain,” sambungnya yakin.
Xiaohui, “Jika kau menganggap itu murahan juga, bagaimana kalau setelah dari taman hiburan kau bisa mengajaknya ke restoran mewah bintang 5,”
Mata Xiaohui kembali berapi-api, “..setelah itu seret dia ke hotel!”
Kali ini kepalanya dipukul oleh Feiyu dan Yihan bebarengan. Xiaohui mau tidak mau merosot ke sudut sambil melindungi kepalanya sebelum ia jadi idiot karena cedera otak.
Yihan, “Sepertinya ada yang salah dengan otakmu! Berpikir mesum mulu!”
Feiyu mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja, kembali menatap awan, “Tapi kalau dipikir-pikir.. itu ide bagus!”
Seakan mendapat berkat Buddha, Xiaohui kembali bangkit, “Nah, kan!”
“Kasus ditutup, masalah terpecahkan! Jangan lupa pajak konsulnya,” sambungnya
Yihan, “Ditambah bonus kalau kencanmu sukses!”
Feiyu, “Sialan kalian!” 凸(≖ ︿ ≖ )ꐦ
•.・:*:・.•
Saat bel jam istirahat berbunyi Feiyu bergegas menuju ruangan Yunxi. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu ia pun lari sprint ke gedung sebelah.
BRAKK!!
Yunxi menyemburkan teh yang baru saja diminumnya. Menurunkan cangkir ke meja lalu menatap tajam ke pintu ruangannya. Matanya menatap nyalang pada Feiyu yang berdiri bodoh di ambang pintu tertawa canggung, menyesal. Menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, Feiyu berjalan perlahan mendekati Yunxi, menyeka sisa teh yang menetes di sekitar bibir dan dagunya sedang Yunxi masih menatapnya kesal.
“Apa kau dirasuki setan?!” tanya Yunxi menggerutu.
“Ehehe.. maaf,”
Sambil mengelap meja Feiyu memandang Yunxi, “Ge,”
“m?”
“Apa kau sibuk akhir pekan ini?”
Menyeruput tehnya kembali, “Iya,”
“Bagus kalau beg.. eh? Kau sibuk??”
Terlalu yakin rencananya akan berjalan mulus, Feiyu tertangkap tidak awas dengan jawaban Yunxi. Tangannya berhenti mengusap meja lalu duduk di depan Yunxi, mendengarkannya dengan penuh perhatian.
“Mn. Aku membantu Yang laoshi menggantikan Sun laoshi yang cuti melahirkan untuk mengatur data siswa tiap hari Sabtu,”
“Lagipula kau kan ada kegiatan klub tiap hari itu. Daripada bosan menunggumu pulang bukankah lebih baik mengerjakan sesuatu yang berguna,”
Kepala Feiyu merosot diatas meja, “oohh..”
Melihatnya mendadak bertopang dagu lesu Yunxi tidak bisa untuk tidak memperhatikannya, “Ada apa?”
“Tidak, aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat,”
“Date?” terka Yunxi.
“Uhm.. ya, begitulah,”
“Sungguh?”
Feiyu tidak memperhatikan perubahan wajah Yunxi ketika tebakannya benar. Masih bertopang dagu, ia mengangguk-angguk imut.
Yunxi, “Hmm.. Hari Sabtu tidak bisa.. Bagaimana kalau Minggu?”
Mata Feiyu kembali berkilau, “Kau mau?! Minggu ini?”
Yunxi tersenyum cerah, menganggukkan kepalanya setuju, “Mn,”
“YES! !”
Saking bahagianya Feiyu meraup muka Yunxi, mengecup bibirnya kilat, “I love you, Xixi!”
Feiyu berlari-lari kecil kembali ke kelasnya dengan hati berbunga-bunga. Setelah kepergiannya, Yunxi mengusap bibirnya lembut kemudian tersenyum tersipu, “Dasar bodoh,”
♡٩꒰๑• •๑꒱۶♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Flying to the Cloud
Fiksi Penggemar《爱飞向云》 Fanfic tentang murid pindahan populer bernama Chen Feiyu dan guru kesehatan di sekolah yang sama, Luo Yunxi. Mungkinkah persaudaraan bisa berubah jadi cinta?