5

425 62 10
                                    

“Ah...engh yah..”

Zhou Qi baru saja membuka matanya. Inderanya belum sepenuhnya berfungsi namun ia samar-samar bisa mendengar suara yang rasanya sedikit tidak benar, antara desahan atau erangan. Tiba-tiba pemandangan tadi malam terlintas di benaknya, ia langsung menyibakkan selimutya dan bergegas berlari tanpa suara menuju pintu. Ia menempelkan telinganya di pintu, mencuri dengar.

“Ah.. AH! Jangan disana! SAKIT!”

“Gege tenanglah, kau akan merasa nyaman nantinya, percayalah padaku,”

SEPUPU!APA YANG KAU LAKUKAN??!

“Ah! Ah! ah!”

“Ngh... disana... lagi..”

“...disini?”

“Ah! Ya.. Feiyu, lebih kuat... mngh”

Apakah aku harus menghentikan mereka?? Tapi akan jadi memalukan!! Bagaimana ini, BAGAIMANA??!!

Kepala Zhou Qi berputar, tidak tahu harus bertindak seperti apa dalam situasi seperti ini. Dalam kebingungannya ia tanpa sengaja menemukan celah di pintu. Tanpa ragu ia menempelkan wajahnya di celah itu. Matanya terbuka lebar saat ia melihat pergerakan yang tidak wajar di sofa. Ia tidak bisa melihat dengan jelas karena celah itu terlalu sempit dan juga sebagian tubuh mereka tertutup lengan sofa sehingga ia hanya bisa samar-samar melihat tubuh Feiyu berada di atas seseorang. Dan orang di bawah itu yang hanya terlihat rambutnya saja tidak lain tidak bukan pasti Yunxi-ge!!

Apakah mereka melakukannya lagi di ruang tamu??!! DASAR TIDAK TAHU MALU‼

PERSETAN!

*BRAKK

“KALIAN!!”

Bantingan pintu itu mengagetkan dua orang yang ada di sofa. Yunxi mengangkat kepalanya yang terkubur di bantal, menatap kosong pada Zhou Qi.

Feiyu, “Kami?”

Kembali ke beberapa menit sebelumnya, seperti perkiraan Feiyu, Yunxi terbangun dengan seluruh badannya sakit. Dari leher hingga ke pinggangnya semuanya terasa kaku dan tegang. Kebetulan Feiyu terbangun di waktu yang hampir bersamaan. Begitu keluar dari kamar melihat gege-nya mengerang saat mencoba meluruskan punggungnya ia pun mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur membuat kopi dan langsung berjalan ke arah ruang tamu.

“Lihat! Sudah kubilang badan gege akan sakit jika tidur di sofa!”

Diomeli oleh anak muda, Yunxi merasa ia tiba-tiba berubah menjadi pria tua di usia 70an dalam semalam. Bagaimanapun ia tidak bisa mengelak karena kenyataannya tubuhnya benar-benar terasa kaku dan tidak nyaman.
Feiyu menghembuskan napas kasar kemudian ia membalik tubuh Yunxi hingga tengkurap lalu duduk di atas kakinya.

Yunxi, “Apa yang kau lakukan?”

“Aku akan memijatmu, jangan bergerak,”

Dan begitulah Zhou Qi dengan segala pikiran liarnya tertipu oleh fantasinya sendiri. Zhou Qi tersedak kata-katanya. Ia berencana menangkap basah pasangan mesum ini namun ternyata semua tidak sesuai rencananya.

“..kalian.. KALIAN KENAPA TIDAK MEMBANGUNKANKU LEBIH AWAL? AKU BISA TERLAMBAT!”

Setelah meneriakkan kata-katanya ia langsung berlari ke kamar mandi, bersembunyi karena malu.

Feiyu melihat tingkah bocah itu keheranan, TERLAMBAT PANTATMU! INI MASIH JAM 6 PAGI!

Setelah sarapan mereka berangkat ke sekolah bersama-sama. Mereka berpisah di tengah jalan karena Feiyu dan Zhou Qi bersekolah di tempat yang berbeda. Dari belakang Zhou Qi masih memperhatikan Feiyu dan Yunxi yang berjalan ke arah berlawanan. Ia masih tidak percaya jika keduanya tidak memiliki hubungan yang spesial. Ia segera menampar dahinya sebelum pikirannya kembali menjadi liar. Kemudian ia berbalik lalu berlari meninggalkan mereka berdua.
Karena kejadian kemarin malam situasi antara Feiyu dan Yunxi jadi canggung. Mereka yang biasanya bercanda sepanjang jalan bahkan tidak ragu untuk melakukan skinship seperti merangkul tangan, menepuk bahu, atau megusap kepala kini mereka tidak berani melakukannya lagi. Tidak terasa mereka berjalan dalam diam hingga sampai ke depan gerbang sekolah. Sesampainya di area sekolah Yunxi mempercepat jalannya meninggalkan Feiyu di belakang. Feiyu merasa sedikit kecewa, sedih, bingung, dan berbagai emosi lain yang dia sendiri tidak dapat mendeskripsikannya saat melihat punggung Yunxi dari belakang.

Love Flying to the CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang