4

425 64 6
                                    

Begitu Feiyu keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan urusannya ia melihat Zhou Qi dan Yunxi yang sudah berpakaian duduk berhadapan di meja makan. Feiyu melangkah perlahan lalu duduk di samping Yunxi. Suasana di sekitar mereka begitu canggung. Tidaka ada yang memulai percakapan lebih dulu. Zhou Qi memandang keduanya bergantian, satu di kanan dan satu di kiri.

"Kau, apakah kau pacarnya?" tanya Zhou Qi pada Yunxi lalu menunjuk ke sepupunya.

Yunxi baru membuka bibirnya namun langsung disela oleh Feiyu, "BUKAN!Kami tidak pacaran!"

Feiyu takut jika Yunxi akan merasa tidak nyaman dengan pembicaraan semacam ini sehingga ia langsung menyangkal dugaan Zhou Qi. Sebaliknya, orang yang ada di sebelahnya menatapnya dengan berbagai pikiran tak terbaca di benaknya.

Mendengar jawaban Feiyu, Zhou Qi menjadi lebih terkejut dan sedikit marah, "JADI KAU ADALAH PRIA PANGGILAN??!!!"

Zhou Qi bangkit dari kursinya sambil menggebrak meja dengan sekuat tenaga lalu meninggikan suaranya, "GE, SEJAK KAPAN KAU JADI SERENDAH INI??!!! AKU AKAN LAPOR KE PAMAN DAN BIBI‼"

Yunxi yang merupakan korban sebenarnya, mendapati dirinya tiba-tiba dituduh sebagai pria penggoda yang memakan seorang tuan muda terhormat, pikirannya menjadi kosong seketika.

Zhou Qi hendak mengambil ponsel di saku celananya namun Feiyu segera memukul keras kepala Zhou Qi hingga ia terduduk kembali ke kursinya, menangis *wuwuwu sambil memegang bagian kepalanya yang sepertinya akan muncul benjol.

*wuwuwu = suara menangis

"BODOH‼ Sepertinya kepalamu harus kupukul beberapa kali lagi agar pikiranmu bersih!"

Zhou Qi langsung membentengi kepalanya erat-erat, menatap penuh kebencian pada Feiyu dengan pout di bibirnya.

"Lalu.. tadi.. tadi…" ia tidak ingin mendeskripsikan apa yang ia lihat tadi, tolong jangan paksa dia, terima kasih.

Yunxi mengeluarkan batuk kering lalu mengalihkan pandangannya ke samping, menatap di kejauhan.

Feiyu berdehem, "Tadi itu cuma kecelakaan. Gege terpeleset dan tanpa sengaja menarikku ke bawah sehingga kami terjatuh bersama,"

Sudut mulut Zhou Qi berkedut dan alisnya terangkat saat ia mendengar alasan sepupunya.

Kecelakaan macam apa yang membuat ularmu terbangun??!

Dia bukan anak kecil, oke? Bagaimana ia tidak bisa melihat uap dan gelembung merah muda diantara mereka berdua. Leluhur ini tidak buta!

Meskipun alasan Feiyu tidak masuk akal dia kembali mengubah ekspresinya seperti semula, menjaga ketenangannya. Zhou Qi mengalihkan pandangannya pada Yunxi yang terdiam sedari tadi, "Kalau begitu gege ini…"

"Uhm, namaku Luo Yunxi. Aku adalah guru kesehatan di sekolahnya Feiyu. Karena satu dan lain hal aku harus keluar dari tempat tinggalku dulu. Karena Feiyu menawarkan tempat tinggal sementara jadi kami tinggal bersama hingga aku dapat menemukan apartemeb baru,"

Zhou Qi mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, "Jadi begitu… Maafkan aku atas kesalahpahaman tadi, Guru Luo,"

"Tidak masalah, tidak masalah. Dan juga panggil aku gege saja,"

"Baiklah, ge," balas Zhou Qi sambil tersenyum.

Tidak ingin masalah tadi dibahas lebih lanjut, Feiyu buru-buru mengalihkan pembicaraan, "Oh, ya. Kenapa kau tiba-tiba berkunjung selarut ini?"

"Aku tadi jalan-jalan ke berbagai tempat dengan teman-temanku. Aku tidak menyangka kalau akan sampai selarut ini. Aku sangat lelah, karena apartemenmu lebih dekat daripada rumahku jadi aku kesini. Untunglah aku masih menyimpan kunci cadangan yang diberikan paman padaku," ujar Zhou Qi sambil memamerkan kunci di tangannya dengan bangga.

"TUNGGU!Kenapa ayahku memberikan kunci cadangan apartemenku padamu??"

Zhou Qi mengeluarkan smirk-nya sambil mendengus, "Tentu saja untuk mengawasimu kalau-kalau kau membawa wanita murahan untuk siapa-yang-tahu apa kesini. Jika aku menangkap basah kalian bertindak tidak senonoh aku akan mewakili paman memukul pantatmu dengan sapu HAHAHAHAH‼"

"SIALAN KAU!Sebelum kau memukulku kau sudah pasti mati duluan‼"

Feiyu memukul Zhou Qi lagi dI tempat yang sama, membuat yang lain meratap *wuwuwu lagi.

Melihat kedua bocah itu tidak menunjukkan tanda akan berhenti berkelahi dan menggonggong satu sama lain, Yunxi tidak punya pilihan lain kemudian angkat bicara, "Baiklah kalian berdua, berhenti berkelahi. Mari kita makan malam dulu,"

Ketiga orang itu kemudian memakan hidangan yang sudah disiapkan di atas meja. Setelah selesai makan Yunxi pergi ke kamarnya. Ia menyiapkan dan merapikan kamarnya untuk ditempati Zhou Qi. Dengan kepribadian kedua anak anjing itu, jika ia membiarkan mereka berdua dalam satu kamar ia khawatir kalau tempat tidur yang mereka pakai tidak akan bertahan malam ini.

"Gege, aku tidak masalah tidur di sofa malam ini, kau bisa tetap di kamarmu," ujar Zhou Qi tidak enak.

"Ai, apa yang kau bicarakan? Besok kau masih harus ke sekolah. Tidak baik jika kau bangun dengan sakit punggung,"

Karena Yunxi terus mendesak Zhou Qi untuk menggunakan kamarnya ia tidak punya pilihan lain selain menerima tawaran Yunxi untuk menggunakan kamarnya untuk beristirahat malam ini. Begitu Zhou Qi masuk ke kamar dan mengunci pintu, Feiyu mendekat dan merapatkan tubuhnya pada Yunxi dari arah belakang. Ia berbisik di telinganya, "Jadi… gege, malam ini kau akan tidur bersamaku.. ?"

Cara Feiyu mengeluarkan tiap kata dalam kalimat itu begitu menghipnotis. Napasnya yang hangat menggelitik telinganya, membuatnya sedikit gemetar. Yunxi hampir terlena dengan godaan Feiyu namun ia mengeraskan hatinya, "Tidak,"

Feiyu sedikit terkejut mendengar jawaban Yunxi.

"Aku akan tidur di ruang tamu malam ini. Kau tidurlah di kamarmu," sambungnya dengan suara datar.

Mendengar gege-nya menolak, Feiyu langsung memeluk orang yang ada di depannya. Tubuh Yunxi lebih ramping dan mungil darinya, sangat nyaman untuk dipeluk. Perbedaan tinggi mereka juga sangat pas, dagu Feiyu bisa mendarat dengan sempurna di bahu Yunxi

"Aiyo gege~ tadi gege sendiri yang bilang kalau punggungmu bisa sakit kalau tidur di sofa. Apalagi untuk gege ini, bagaimana jika pinggangmu juga ikut sakit nantinya hm?"

Feiyu membujuk Yunxi dengan nada manja namun entah bagaimana tetap meninggalkan kesan seksi dan menggoda. Terlebih ketika ia mengucapkan kalimat terakhir, *kaki babi-nya yang liar meraba-raba area sekitar pinggang Yunxi membuat pertahanannya hampir runtuh dan tenggelam lebih jauh dalam rayuan Feiyu.

*kaki babi = tangan mesum

Yunxi hampir mencapai batasnya. Ia tidak tahan lagi. Ia lalu mencengkeram lengan Feiyu, menariknya ke kamar. Yunxi menendang pintu kamar lalu melemparkan tubuh Feiyu dengan keras ke ranjang.

"KAU TIDUR DISINI, AKU DI SOFA. PATUHLAH!"

Setelah mengucapkan itu Yunxi langsung kabur keluar, menutup pintu dengan *peng, meninggalkan Feiyu di belakang yang masih membeku di tempatnya seperti orang bodoh.

♡٩꒰๑• •๑꒱۶♡

Love Flying to the CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang