14

409 33 6
                                    

Hari berikutnya Feiyu datang terlambat ke sekolah. Ia melewatkan kelas pagi dan baru datang ke kelas setelah periode pertama selesai. Xiaohui dan Yihan langsung mengerubunginya setelah ia duduk. Seorang siswa teladan membolos kelas untuk pertama kalinya tapi tidak terlihat menyesal sama sekali, bagaimana mungkin Xiaohui dan Yihan tidak curiga pada Feiyu. Melihat wajah Feiyu yang terlihat cerah dan berseri, mereka menebak bahwa ia berhasil dalam kencannya.

"Yo brother, you date how?" tanya Xiaohui dengan Chinglish anehnya.

Yihan tidak memukul Xiaohui seperti biasanya namun langsung ikut mewawancarai Feiyu, "Bagaimana? Kau jadi kencan? Bagi-bagi dong!"

Feiyu meletakkan tasnya diatas meja. Tersenyum malu, ujung telinganya sedikit merah. Xiaohui dan Yihan duduk di bangku depan meja Feiyu, mengusir pemilik bangku yang asli kesamping. Siswa itu tidak punya pilihan lain selain mengalah pergi dengan ekspresi dirugikan.

Feiyu tersenyum lalu memulai ceritanya, "Aku membawanya ke taman bermain,"

Mata Xiaohui dan Yihan membulat, "Oh!"

"Tapi dia mengantuk dan tertidur di wahana hahaha,"

"..aaahh,"

"Kemudian aku mengajaknya ke restoran bintang 5 yang ada aquarium raksasanya," lanjutnya.

"OH!"

"Dia bilang itu pemborosan," lanjut Feiyu sambil menutup mukanya dan tertawa geli mengingat kejadian kemarin.

"..haaahh.."

"Setelah itu... apa kalian ke hotel bersama?" Xiaohui bertanya dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Itu..."

"..rahasia! Hehe"

"AAAGHH!!" mereka jadi frustasi.
(╯ ◕益◕)╯︵ ┻━┻

Wajah Xiaohui dan Yihan yang masam berbanding terbalik dengan Feiyu yang masih senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Feiyu teringat kembali kejadian pagi tadi. Matahari sudah naik cukup tinggi, bersinar terang melewati jendela hotel. Feiyu dan Yunxi bangun dengan kepala kosong. Telepon Yunxi berdering terus-menerus, barulah ia sadar bahwa ternyata ia sudah sangat kesiangan. Dengan terburu-buru ia singkap selimut hendak ke kamar mandi dan bersiap-siap. Namun baru saja menurunkan kakinya dari ranjang ia terjatuh kembali. Seakan menjadi lumpuh, ia kehilangan kekuatan di kakinya. Dan lagi bagian belakangnya terasa menyengat.

Feiyu juga kaget ketika melihat Yunxi tiba-tiba tersungkur ke lantai. Ia langsung turun dan menggendong Yunxi, membawanya ke ranjang kembali. Feiyu meletakkan telapak tangannya ke dahi Yunxi.

Hangat…

"Xi-er, sepertinya kamu sedikit demam,"

"…ah? Tidak bisa. Aku harus ke sekolah. Kau juga!" omel Yunxi memukul pundak Feiyu dengan sisa kekuatannya, lemah.

"Bolos saja ba! Lagipula sekarang sudah siang, sudah terlambat," ujar Feiyu percaya diri.

Yunxi masih keukeuh, "Tidak… ayo pulang lalu berangkat ke sekolah,"

Sekali lagi Yunxi mencoba turun dari ranjang namun hasilnya tetap sama, ia tidak bisa berjalan bahkan berdiri. Untungnya Feiyu sudah berjaga jadi dia dapat menangkap pinggang Yunxi tepat waktu sebelum ia tersungkur ke lantai lagi.

"Lihat! Kau bahkan tidak bisa berdiri dengan benar!" omel Feiyu.

Yunxi mem-pout-kan bibirnya tidak bisa berkutik. Ia lalu mengirim pesan ke sekolah untuk mengambil cuti. Feiyu merasa lega setelah Yunxi memperlihatkan pesannya.

"Aku mengambil cuti, tapi kau harus tetap berangkat sekolah,"

"Ah?? Kenapa??!!" Feiyu merasa dirugikan seketika.

Love Flying to the CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang