20. Ijab Qabul? Sah!

2.6K 347 136
                                    

Assalamu'alaikum! Selamat Hari Raya Idul Adha. Mohon maaf lahir dan batin.

Mulmed adalah soundtrack untuk pernikahan Hillo & Fae.

Maher Zain-MasyaAllah.

Yak! Akhirnya yang ditunggu tiba juga. Berbahagialah kalian.

Ps: Part kali ini lebih banyak narasi dibanding dialog.

***

Sembari duduk Fae mematut dirinya depan cermin rias. Kamarnya di penuhi banyak orang yang penasaran akan rupanya setelah memakai riasan dan gaun pengantin. Biasalah si Human kepo.

Tak lupa juga untuk menggodanya yang sebentar lagi akan menjadi istri orang. Fae yakin Alfa dkk di luaran sana pasti gatal ingin menggodanya. Sayangnya, Fae yang dulu bukanlah yang sekarang. Jadi, mereka tidak bisa memasuki kamarnya sebebas dahulu. Ada batasan yang tidak boleh di sentuh. Namun, Fae bisa mendengar suara gemerisik di luar kamar seperti sedang membicarakannya. Siapa lagi kalau bukan Alfa dkk, dipelopori oleh suara besar milik Aira dan Paijo. Tak ketinggalan Jefri dan Erik ikut bergabung bersama mereka. Lengkap sudah. Anak laki mah gitu kalau punya sahabat perempuannya  hendak menikah. Heboh dan rusuh. Membuat Fae menahan tawa mendengar ocehan mereka.

Fae meletakan satu tangan di sebelah wajahnya. Kedua matanya yang semula disengajakan terpejam sebentar pun perlahan terbuka memandang cermin lalu tersenyum manis. Dia sangat menyukai penampilannya saat ini.

Kemudian Fae menjauhkan tangan kanannya tadi. Mengarahkannya pada cermin itu. Tulisan nama seseorang terlihat di sana. Fae memang sengaja meminta pada mbak yang memakaikannya hena putih untuk menuliskan nama si calon suami di tangannya.

Sedangkan tangan kirinya di tulis dengan namanya sendiri.

Fae mengenggam tangan kanan yang terbentang lebar itu. Mendekatkan ke depan dadanya. Memejamkan mata sebentar lalu mengulum senyuman. Jantungnya berdebar. Mengingat hubungan halal yang akan segera diklaim keduanya.

"Duh, bahagia banget ya calon pengantin baru ini. Dari tadi senyum terus." Fanny memeluk sang adik dari belakang. Menyandarkan dagu di bahu Fae.

"Yeay! Fae menyusul menikah juga sama pujaan hatinya di Pesantren dahulu." Ayesha menaik turunkan alisnya.

"Cieee yang bakal nikah." Tinky menoel hidung Fae.

"Bahagia selalu ya adik tersayang." Abiegaill tersenyum tulus sembari mengendong anaknya.

"Akhirnya kalian bersatu juga Fae. Aku senang deh jadinya." Anne merangkul Fae sekilas.

"Fae, aku turut senang melihat pernikahan kamu." La Luna yang menjadi calon istri Jefri pun ikut bersuara.

"Iyadeh yang udah bertunangan," sindir Tinky menggoda La Luna.

"Cie La Luna Cieee."

"Apaan, ih." La Luna sedikit malu diisengin mereka. Walau telah dewasa La Luna tetap menjadi seorang pemalu.

"Semoga kalian menjadi keluarga yang samawah ya Fae. Doa yang terbaik untuk pernikahan kalian berdua. Berjodoh dunia dan akhirat. Amiiin." Siti tersenyum hangat. Wanita itu rupanya tak sakit hati melihat mantan gebetannya menikah dengan perempuan lain. Malahan dia berdoa dengan tulus untuk kehidupan Fae ke depannya.

"Aku aminkan paling kenceng, hehe." Fimblo terkekeh pelan. Bahagia melihat Fae yang akan menjadi pasangan halal tidak sembarangan menyentuh lelaki lain lagi. "Fae, ganjenmu akan tersalurkan secara halal dan nggak berdosa lagi deh."

"Apaanseh, Mblo. Dasar Fimblo si Jomblo," ledek Fae menyahut membuat Fimblo mencuatkan bibirnya.

"Anakku Fae. Kamu sudah siap?" Muna menerobos masuk.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang