Bel pulang sudah berbunyi. Hasa mengemasi barang-barangnya dan bergegas keluar kelas. Karena ia terlambat kesekolah hari ini sesuai perjanjian ia harus melaksanakan hukuman yang diberikan. Hembusan nafas berat keluar dari bibir Hasa. Dengan langkah malas ia berjalan menuju taman belakang sekolah.
"NOONA!!" panggil seseorang dengan suara lantang membuat Hasa terkejut. Sontak Hasa menoleh kesumber suara, didapatinya sosok adik tercinta yang berlari kearahnya dengan tergesa-gesa.
Nafas Soobin terengah-engah setelah berhasil menyusul Hasa. Sesekali ia menyeka keringat yang terus menetes menggunakan punggung tangannya.
"Hah hah... Aku mencarimu dikelas Noona, tapi kau sudah tidak ada" ucap Soobin sembari menetralkan pernafasannya setelah berlari cukup jauh dari kelasnya menuju kelas Hasa yang ternyata sudah kosong. Dan berakhir Soobin berlarian kesana kemari mencari keberadaan Hasa. Saat menemukan sosok yang diduga kakaknya itu ia langsung berlari secepat mungkin takut kehilangan jejak Hasa lagi.
Hasa menghela nafas berat. "Untuk apa mencariku?"
"Aku akan membantumu membersihkan taman belakang sekolah, Noona."
"Lebih baik kau kerjakan hukumanmu saja agar kita bisa pulang sebelum malam tiba" titah Hasa menolak halus bantuan soobin. Ia tau niat Soobin hanya ingin membantunya tapi Hasa merasa kasihan jika Soobin ikut membantu. Pasti melelahkan belum lagi dia harus membersihkan toilet. Hasa benar-benar tidak tega merepotkan seseorang apalagi adiknya sendiri.
Soobin mengerucutkan bibirnya kesal. "Tapi Noona, taman belakang sekolah pasti luas. Bagaimana Noona bisa membersihkannya sendiri?"
"Tenang saja, itu tidak masalah bagiku. Aku pasti akan cepat menyelesaikannya" Hasa tersenyum simpul menanggapi kepedulian Soobin. Walaupun terkadang mereka tidak akur seperti kucing dan tikus tapi keduanya tetap menyayangi satu sama lain.
Ketika Soobin hendak membuka suara kembali dengan cepat Hasa menyela. Ia tau pasti Soobin akan protes, jadi lebih baik Hasa menyuruh Soobin untuk lekas pergi.
"Sudah-sudah pergi sana! Kau harus cepat membersihkan toiletnya, setelah itu kau bisa menyusulku jika perkerjaanmu sudah selesai." ucap Hasa sembari mendorong punggung Soobin dengan sekuat tenaga hingga menuju tangga.
Awalnya Soobin sedikit memberontak tapi akhirnya ia memilih menurut dan pasrah saat Hasa terus mendorongnya sampai diujung tangga yang menuju lantai satu. Soobin menoleh kearah Hasa dengan tatapan memohon. Namun yang didapat hanya gelengan tanda 'tidak' dari Hasa. Dengan langkah berat ia menuruni tangga meninggalkan Hasa sendiri disana.
"Fighting!!" ucap Hasa sedikit berteriak agar dapat didengar oleh Soobin.
Langkah Soobin terhenti kemudian menoleh kebelakang menatap sang kakak yang tersenyum manis menyemangati nya. Kedua sudut bibir Soobin tertarik sehingga membentuk sebuah lengkungan yang tak kalah manisnya. Membalas ucapan Hasa dengan sebuah anggukan dan kembali melangkahkan kakinya menuruni tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 ||𝐊𝐓𝐇
Mystery / Thriller❝ "Manakah yang kau pilih? Mati atau Hidup bersamaku?" ❞ ❝ "Lebih baik aku mati!! Hidup bersamamu sama saja aku merelakan hidupku yang berharga ini dan masuk neraka bersamamu!" ❞ --- ۞Genre : Misteri/Thriller, Comedy, C...