❝ "Manakah yang kau pilih?
Mati atau Hidup bersamaku?" ❞
❝ "Lebih baik aku mati!! Hidup bersamamu sama saja aku merelakan hidupku yang berharga ini dan masuk neraka bersamamu!" ❞
---
۞Genre : Misteri/Thriller, Comedy, C...
Jangan lupa vote and comment sebelum/sesudah membaca❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cause I-I-I'm in the stars tonight So watch me bring the fire and set the night alight~
Suara alarm memenuhi seisi kamar berwarna coklat muda itu. Membuat sang gadis yang sedang tertidur diatas ranjang merasa terganggu. Dengan mata yang masih enggan terbuka, tangannya meraba meja nakas disampingnya. Mencari asal suara yang ternyata dari ponselnya dan segera mematikan alarm itu.
Hasa bangkit dari tidurnya dan bersandar pada dashboard ranjang. Sesekali ia menguap saat rasa kantuk itu masih menyerangnya. Matanya melirik kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 06.10 AM. Masih ada waktu 15 menit untuk tidur lagi, pikir Hasa.
Saat Hasa hendak membaringkan tubuhnya kembali, tiba-tiba ia teringat sesuatu yang membuatnya beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa. Ia berlari menuju kamar yang tepat disebelah kamarnya.
Tok.. Tok.. Tok
"Soobin-ah kau ada didalam?"
Tidak ada jawaban. Hasa menghela nafas kasar dan mencoba kembali memanggil sang pemilik kamar tersebut.
"Soobin-ah! Buka pintunya!"
Masih tidak ada jawaban. Tanpa izin sang pemilik kamar, Hasa meraih kenop pintu dan membukanya. Ternyata tidak terkunci. Ia masuk kedalam kamar yang terlihat kosong. Tidak ada siapapun disana.
"Kemana dia?"
Setelah memastikan tidak ada Soobin didalam kamarnya, Hasa berniat mencarinya keruang tengah dan dapur. Mungkin saja dia ada disana saat ini. Namun nihil, tidak ada siapapun diruang tengah maupun dapur membuat Hasa panik sekaligus kebingungan.
Tanpa sengaja, Hasa melihat sebuah notes berwarna kuning yang tertempel dipintu kulkas. Dengan cepat ia meraih notes itu dan membaca isinya yang ternyata dari Soobin.
To: Hasa Noona
Noona.. aku sudah menyiapkan sarapan untukmu didalam oven. Maaf aku harus pergi kesekolah tanpa memberitahumu lebih dulu. Selamat menikmati sarapannya, Noona.
From Soobin
Hasa menghembuskan nafas berat. Ia kesal karena adiknya itu tidak memberitahunya lebih dulu dan membuatnya khawatir seperti tadi. Tapi disisi lain, Hasa lega karena setidaknya Soobin mengabarinya walaupun dari notes ini. Jadi ia tidak perlu cemas untuk itu.
Tapi bukankah ini aneh? Masih pukul 06.14 AM Soobin sudah pergi kesekolah sepagi ini? Untuk apa dia berangkat sepagi ini tanpa alasan yang jelas?
Pertanyaan-pertanyaan itu berkecambuk didalam pikirannya. Ini aneh sekali menurut Hasa. Soobin bukan anak yang serajin itu sampai-sampai pergi kesekolah terlalu pagi.
