#1. Permulaan

1.7K 69 3
                                    

Happy Reading!
~~~
Vomment!

***

     setelah membebaskan Miss Selena dari penjara dan mengalahkan Lumpu, seperti biasa, kami diminta untuk bersekolah seperti biasa. Miss Selena juga sudah kembali mengajar setelah sebulan pemulihan dan beberapa minggu mengurus urusan di klan Bulan.

(Bukan Sop iler alias spoiler)

    saat kembali masuk sekolah, kami mendapatkan sambutan aneh dari penghuni sekolah. terlepas dari tugas menumpuk, kami sering mendengar orang-orang berbisik setiap kami lewat. aku tidak bisa mendengarnya karena terlalu jauh. kami berusaha untuk cuek.

    tak lama ujian semester kembali menghadang. "Ali, kumohon, tolong gunakan kejeiusanmu Ali. Tidak banyak yang kuminta, hanya 2% dari seluruh isinya, itu lebih dari cukup untuk membuatmu menjadi murid dengan nilai terbaik di sekolah Ali. Atau aku harus menyuruhmu untuk membantu Baar dan Bhar di padang sampah?" pinta Miss Selena ketika sedang membahas soal ujian. 

    Aku dan Seli sih tidak terlalu terkejut dengan fakta 2% kejeniusan Ali bisa mengalahkan murid terpandai di sekolah. tapi yang membuat kami terkejut adalah tindakan Miss Selena. biasanya dia yang paling ketat dengan urusan dunia pararel, tapi kali ini, dia sendiri yang mengatakannya.

    seli mengancungkan jari. "Menurut saya itu ide yang buruk miss. teknologi Padang Sampah lebih dari cukup untuk membuatnya merasa seperti di surga. kecuali makanannya." 

    Miss Selena mengangguk. "Kalau begitu Ali, lebih baik kamu tetap disini saja dang gunakan 2% kejeniusanmu. hanya itu. baik anak-anak, kita lanjutkan pelajaran. soal nomor tiga semuanya paham? ada pertanyaan?" Miss Selena melanjutkan pelajaran.

     "Tidak Miss." jawab kami cepat agar cepat selesai. 

***

     seminggu kemudian kami menjalani Ujian semester. entah apa yang merasuki Ali, dia benar-benar menggunakan 2% kejeniusannya. alhasil, seperti dugaan aku dan Seli, dia menduduki peringkat pertama di sekolah.

   "Kamu makan apa sih Li? tiba-tiba kamu menjadi pintar." tanya Anak-anak ketika istirahat. "memangnya selama ini aku itu bodoh?" jawab Ali ketus. 

    "Err, kamu kan jarang mengerjakan tugas, dan hampir tidak naik kelas. wajar saja jika kami menyimpulkan begitu." jawab Ronal, murid yang di singkirkan Ali dari Rangking satu. 

   "Memangnya kalau seperti itu, berarti bodoh ya?" balas Ali. Ronal mengangguk.

    Ali menunjukku dan Seli. "Kalian tanya saja pada mereka, seberapa pinter aku."

   eh? kenapa si biangkerok itu tiba-tiba membawa nama kami? Sudah lah, aku menarik lengan Seli dan keluar kelas.

   "eh, Ra! Tunggu!" panggil Ali. Mana aku dengarkan.

   "Kalian kok tidak menungguku sih?" tanya Ali ketika sampai dikantin.
   "Malas, kalau mau jadi pusat perhatian, tidak udah membawa-bawa kami." Jawabku ketus. 

    "Oiya, ekskul Basketmu bagaimana Li?" tanya seli mengambil topik yang lebih baik.
"baik kok Sel. Dance-mu bagaimana?" Ali balas bertanya. 

    "nice banggett. Skil Makeup-ku juga menambah. Jadi selain menari, aku juga membantu Kak Risa untuk mendandani anak-anak Dance lainnya. Akhir-akhir ini aku sering mendandani anak cowok loh. Tau Kak Terry kan? Cakep banget dia kalau di lihat dari dekat." Cerita Seli.

   "jadi ceritanya Ily sudah memiliki saingan nih." Godaku.
   "enak aja, Kak Ily tetap nomor 2 di hatiku. Nomor satunya tentu saja papaku." Jawab Seli sambil mengedipkan sebelah matanya. 

𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang