#16. Dia Lagi?

528 30 8
                                    

Happy reading!

***

Mari mundur 1 jam ke belakang.

"Cie yang kelompoknya masuk final." Goda Seli pada Ali.

"nah, mulai nih songongnya." Pikirku.

ali menegakkan tubuhnya. "Gak Heran sih. Kan ada aku disitu. Wajar dong menang. Ali gitu loh." Kan akurat.

"Ih, Najisss." Kata Seli. Lalu ia menyusulku yang deluan kedepan.

"Semangat ya. Oh iya ya, Ali gak perlu di semangatin pun bakal menang. Yaudah, kami duduk di sini ya Al." kataku sambil menunjuk bangku penonton yang tak jauh dari tempat Ali bermain.

Ali mengangguk dan melambaikan tangan.

"Ra, kamu nyadar gak sih, si Ali itu lama-lama makin songong loh." Gerutu Seli saat kami telah duduk. "Oh ya? Wah, kayaknya kamu memperhatikan dia ya? Cieee." Godaku.

Eh? Kenapa reaksi ekspresinya tidak berubah? "Ehmmm, ada yang cembukor nihh." Balas Seli. Ukh, kenapa reaksinya gini sih.

"M-mana ada aku cemburu." Bantahku. Muka Seli sekarang makin menjengkelkan. "Aihh, gak mau ngaku dia. Padahal dia bilang sendiri kalau dia cemburu."

Wajahku panas!

"K-Kapan aku bilang aku cemburu emangnya!" aku sedikit berteriak.

"Itu, tadi kamu bilang Cie. Padahal arti cie itu 'Cause I'm Envy' loh. Kan arti dari Cause I'm Envy itu 'karena aku iri.' Iri disini merujuk ke arah Cemburu. Naahhh, secara tidak langsung kamu ngaku sendiri." terang Seli.

Astaga! Pasti wajahku merah padam.

"Kebiasaan kamu Sel. Kalau urusan gini, teori segala teori kamu bisa jawab."

Seli tertawa.

"Aku memang ahli kalau urusan begituan. Tapi ada satu lagi yang bisa ku tekuni."

"emang apa?" aku menyeruput Jus ku.

Ali dari tadi sudah mulai bermain. Ya, kami tidak memperhatikan dia.

"Teori MV!" jawab Seli dengan semangat. 

Aku mengerutkan dahi."MV? Oh, Video Klip ya?" 

seli membelalak. "Hebat! Kamu kok bisa tau? Biasanya kamu paling malas kalau urusan baginian kamu udah jadi k-popers ya?"

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Yahh, gimana jelasinnya ya. Awalnya aku membuka saluran Metube di Tv. Terus aku ngeliat video rekomendasinya. Muncul Video BTS In The Soop. Kutontonlah sampai habis. Lalu aku kepo dengan video BTS lainnya. Alhasil, selama aku dirumah, aku sibuk nge-streaming video-videonya BTS. Gitu."

Mata Seli terlihat berbinar. "AKHIRNYA!" Teriak Seli. Banyak yang menoleh kearah kami.

"K-Kenapa Sel?" tanyaku heran. Seli menggenggam kedua tanganku.

"Akhirnya, Sahabatku telah menjadi ARMY!" puji Seli. Aku hanya tersenyum.

"Sekarang, bagaimana pendapatmu tentang mereka? Btw kamu tau Army Bomb?" tanya Seli. Aku mengangguk. "Lightstick bts kan?" seli mengangguk dengan Semangat.

"Aku punya, kebetulan aku ada membawanya. Mari kutunjukkan." Seli menarikku dan mengambil tas kami. Kami menuju kantin.

Dikantin tidak terlalu Ramai. Harusnya ramai kan? Mungkin mereka pergi untuk menonton Ali.

Kami duduk di pinggir. Setelah memesan, seli mengeluarkan Lightstick miliknya. "Nah, ini Army Bomb milikku. Sudah ku tempelkan stiker bts di gagangnya. Kamu mau stikernya ra?" aku menangguk.

𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang