Happy Reading!
***
Keesokan harinya, Vey membangunkan kami untuk sarapan.
"Cilla! Bangun oi! Ntar ditinggal tau." Teriak seli di telinga Cilla. Kami sudah selesai bersiap siap.
"Nghh? Jam berapa ini?" tanya Cilla setengah sadar.
"jam yang telat. Gausah banyak tanya, segera cuci muka! Kita sudah telat 3 menit nih. Cepat Cil. Nanti di pertemuan datang Batozar. Dia gak suka melihat orang telat! Cepat! Nanti kita bisa diamuknya." Suruh Seli. Cilla ketakutan dan segera ke kamar mandi.
2 menit.
Kami ke ruang makan secepat mungkin.
Disana orang sudah hampir siap sarapan. Tapi tidak terlihat Ali disana.
"Halo Raib, Seli, Cilla. Bagaimana tidur kalian? Nyenyak?" sapa Vey. Dia sedang sibuk mengurus Ou.
"Pagi Vey. Pagi Ilo. Iya dong. Kalau tidur disini pasti nyenyak." Jawab Seli.
"Kak Seli! Kak Raib!" sapa Ou sambil melompat menyambut kami. Tadi malam kami tidak bertemu dengan Ou karena dia sudah tertidur. Seperti biasa, dia selalu terlihat imut.
"Halo Ou. Apa kabar? Makin tinggi aja kamu. Ily kemana Ou?" tanya Seli. "Gak tau kak. Dari kemarin dia enggak kelihatan." Jawab Ou.
"Ily? Siapa dia?" tanya Cilla. Kami sudah duduk.
"Itu loh, cowok ganteng yang dulu pernah ke sekolah kita." Ingatku.
Cilla tampak berfikir sejenak. "Ooo! Cowok yang dekat sama kalian dulu ya! Ingat, ingat. Eh?! Berarti ini rumahnya dong?" Cilla terkejut. Kami mengangguk.
"PAGI SEMUANYA!" teriak Ali. Sepertinya dia baru bangun tuh.
"Pagi Ali. Kamu baru bangun ya." Sapa Ilo. Ali hanya nyengir dan bergabung ke meja makan.
"Lebih baik kalian mempercepat makan kalian. Lima menit lagi rapat akan di mulai." Ingat Ilo. Kami mempercepat gerakan kami.
Aku teringat sesuatu. "Kita akan rapat dimana?"
"Di rumah peristirahatan. Tapi nanti aku tidak ikut. Hanya Vey dan Ou yang pergi. Aku baru saja di telepon sekretarisku untuk pergi ke kantor hari ini." Jells Ilo. Kami mengangguk.
2 menit kemudian kami selesai sarapan. Aku segera membuka portal menuju rumah peristirahatan Ilo.
Di rumah peristirahatan Ilo...
Kami tiba di ruang tamu. "Selamat Pagi Av. Maaf kami telat." Aku meminta maaf. Disana sudah ada batozar dan Miss Selena.
Sudut pandang Author
"Baik. Mari kita mulai rapatnya. Cilla, kamu bisa duduk." Av mempersilahkan Cilla duduk.
Raib menarik tangan Cilla untuk duduk di sebelahku.
"Baik. Seperti yang kita tahu, Tamus sudah kembali. Dan dia sudah menjadi lebih kuat. Apa benar?" av membuka rapat.
Kami mengangguk. "kemarin saja tamengku agak bergetar saat pukulnnya menghantam tamengku. Ini pertama kali tamengku bergetar saat dipukul setelah melawan si tanpa mahkota." Kata Ali.
Av mengangguk. "Apa ada petunjuk lain?"
"Ada. Kemarin dia sempat mengatakan sebuah petunjuk. 'Jika ku temukan benda itu, dunia akan Hancur. Cukup sekali ku sabetkan, dunia hancur.' Kemungkinan besar, benda yang digunakan untuk menyabet itu adalah sebuah pedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠
Fantasy[REVISI] mengapa aku harus memilih? . WARNINGGG!!! . ^ ini hanya Fanfiction dari cerita Serial bumi Tereliye. jadi diwajibkan untuk membaca buku Bumi-Nebula untuk memahami jalan ceritanya. .. ^Baper?Wajib!!! ^tapi jangan kelewatan, sampai batas gari...