#8. Alat Ali

593 32 4
                                    

Happy Reading!

"Haaachu! Srooot." Aku mengigil saat membaca. Padahal aku sudah memakai pakaian Klan bintang dan membuat jaket bulu super tebal. Ditambah Seli sudah menghangatkan ruangan ini sampai Cilla betah di kamar. Harusnya aku kepanasan kan? Tapi aku tetap menggigil.

"Kamu gapapa Ra?" tanya Seli cemas. Aku meraih tisu. Aku mengangguk. Aku gapapa, hanya kedinginan.

"Kau mau ke Kafe depan Ra? Lumayan bisa minum Coklat hangat." Ajak Seli. "Boleh, aku ganti baju dulu ya." Ucapku sambil mengedipkan mata padanya. Seli langsung mengerti. –kalian juga kan?.

"Huuuuft, masih gerimis ternyata. Ra, tameng dong." Pinta Seli. Dia sudah memblokade area yang di hangatkannya. Hanya di sekitar kami. Aku menoleh kiri kanan. Oke aman. Karena hujan, mungkin orang lain memilih untuk meringkuk di bawah selimut.

Kami siap untuk menyebrang. "Raib! Seli!" panggil seseorang. Oh, Ali kok. "Apa Li?" tanya Seli. "Nebeng dong. Hehe." Cengirnya. "Hey Ali, Kau gila? Mereka tidak membawa payung. Artinya kamu mau hujan-hujanan." Kata Alif. Ali menggeleng. "Kalau kamu gamau ya sudah." Aku melotot pada Ali. Dia secara tidak langsung membocorkan hal itu.

"btw kalian mau kemana ra?" tanya Ali setelah meninggalkan Alif dan Reza di belakang. "Mau ke kafe depan." "Ikut yaa." Aku mengangguk.

***

Benar kata Seli, ini baru terasa hangat.

"Selamat datang, Kalian ingin memesan apa?" tanya salah satu barista. "Umm, aku mau Hot Taro. Lalu kuenya aku mau Cheese Cake aja." Pesanku. "Kalau aku mau original hot chocolate ya. Sama lemon tart." Pesan Seli. "Kalau aku Hot Greentea latte sama Red velvet cake ya." Pesan Ali. Lalu barista tersebut mengulang pesanan untuk memastikan. Kami mengangguk. "Kami duduk d pojok ya kak." Kata Seli sambil menunjuk kursi sofa dekat jendela.

Tak lama pesanan kami tiba.

"oiya, aku ada sesuatu yang akan kuberikan pada kalian." Ali memecah keheningan. "Apaan?" tanyaku sambil memotong kueku. Ali merogoh kantongnya dan mengluarkan beberapa alat aneh. "Apa itu?" tanya Seli tertarik.

Ada 3 buah batangan besi sepanjang sekitar 20cm. lalu ada 3 buah besi berbentuk handsfree. Ali bmemberikan kami masing-masing sebuah batang besi dan sebuah handsfree. Hei, kalau di perhatikan, ternyata terdapat beberapa tombol di situ.

Ali merain batangan besi tersebut dan menariknya. Wow, itu bisa menjadi lebih panjang. "Ini Laptop. Mereknnya Arasel, dari Ali RAib SELi." "Hah? Laptop?" tanyaku memastikan. Ali mengangguk. "Iya, ini laptop, coba kamu tekan tombol yang di tengah itu." Kami menurut. Wow, benda ini sekarang bisa di berdirikan. Seperti ada kakinya.

"Lalu tekan tombol di ujung." Lanjut Ali. Saat kami tekan, tiba tiba muncul hologram, jadinya berbentuk seperti laptop. "Wow, keren banget ini Li." Puji seli. Aku setuju. "Yadongg, Ali gitu loh." Kami tertawa.

"Eh? Gaada Wifi? Masukan dong Li..." pinta Ali. Ali mengambil Laptop hologram Seli. Setelah di otak-atik olehnya, akhirnya bisa masuk wifinya. Juga punyaku. "Wifi siapa ini Ali?" tanyaku setelah menyadarinya.

Ali melambaikan tangannya ke udara, lalu menurunkan ketinggiannya dan memutarkan jarinya. Juga melakukan beberapa gerakan lainnya. Lalu muncul sebuah hologram berbentuk lingkaran. Dia memperbesar hologram itu lalu mengarahkannya pada kami berdua. Terlihat beberapa informasi yang kami tak mengerti.

"Apa ini?" tanyaku. "Ini Wifiku. Selalu bergerak mengikuti kita. Setiap sebulan aku mengisi kembali kuotanya." Jelas Ali sambil mematikan hologramnya. "Unlimited?" mata Seli terlihat membesar. Ali mengangguk. Dengan segera Seli mulai Meng-Search drakor kesayangannya.

"Seberapa besar kapasitasnya Li? Aku mau Download puluhan Drakor dan lagu." Tanya Seli setelah menemukan filmnya. "7 kali lipat dari tabung ensiklopedia klan Bintang –Bayangin aja sendiri." "Woke, aman nih, mau download Tukang Haji Naik Bubur sampe habis pun bisa." Oceh Seli sambil mulai men-download fil-filmnya. Dan Ali terus memberi tahukan cara-cara menggunakannya.

Aku teringat sesuatu. "Oiya, benda yang mirip Handsfree ini apa?" "Oh, itu hp." Hp? "Hp gimana maksudmu? Cara pakainya gimana?" tanya Seli.

Ali mengambil salah satu handsfree dan mencopot ujungnya. Lalu ia ketuk, dan keluarlah sebuah hologram(lagi). Setelah dia otak-atik, benda itu ia lempar ke udara dan melayang. Kami berdecak kagum.

"Cara kerjanya sama seperti hp biasa, tapi lebih canggih. Disitu terdapat isi seluruh data dari 6 klan. Lagu, film, novel, dan lain-lain, lengkap ada disitu." Lanjut Ali. "Terus lalat lalat ini fungsinya sebagai apa?" tanyaku. "Ini berfungsi sebagai mic, speaker, dan layar. Dia selalu terbang di dekatmu. Apabila kalian sedang menelpon, dia otomatis akan bergerak ke dekat mulut kita. Dia alat yang pintar. Terus, kita bisa menggerakkannya sesuai ke arah yang kita mau. Oh iya, gunakan alat ini jika kalian terasa risih dengan 'lalat' ini." Kata Ali sambil merogoh kantongnya. Lalu ia mengeluarkan 3 pasang cincin dan gelang.

Warnanya indah. Aku mengambil cincin dan gelang yang berwarna hitam, ungu, dan galaksi. Cincinnya berwarna ungu gelap dengan gliter. Seli, dia mengambil yang berwarna campuran antara kuning, merah, oranye dan putih. Tak lupa dengan glitter. Sedangkan Ali, dia mengambil yang berwarna hitam pekat berkilau.keren.

"ambil 'lalat' tadi, lalu ketuk bagian yang berwarna putih di gelang atau cincin kalian. Nanti akan terbuka sebuah lubang, masukkan 'lalat' tadi kedalamnya. Otomatis ponselnya akan berpindah ke gelang itu." Jelas Ali.

Lalu ia menjelaskan beberapa hal lagi –Author mager.

"Kerennn. Thanks Ali, eh, Tuan Muda Ali yang jenius, teman terbaik Segalaksi." Aku dan Seli berterima kasih padanya. "Eh, udah jam duabelas nih, besok jadwal kalian kan Sel?" tanya Ali. Seli mengangguk.

"yaudah, Bye Al." aku pamit. "Tunggu, nebeng." Pintanya. Kami mengangguk.

Bersambung...

.

.

.

Halo hola Guys!

Kami comeback! 

Si Flo udah sembuh nih, yang doain, makasih banyak ya.

maaf karena agak pendek. target kami sih 1000+ kata, tapi kali ini cuma 700+.

gapapa kann?

btw kami rencananya mau buat visual mereka loh, kalian mau? kalo mau, komen ya!

okkey deh.

Vote, Komen, dan share ke teman teman kalian ya!

jangan lupa, follow juga Authornya biar makin semangat nulisnya.

Enjoyyy!

See you.

𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang