#18. Klan Bulan

469 25 1
                                    

happy Reading!

***

"Nah, Ali, sekarang kamu lakukan tehnik manipulasi ruang." Suruhku. "Lah? Jadi kalian ngapain dong?" tanya Ali.

"Untuk sementara kami menjadi penonton. Karena kami gak tau apa yang harus kami lakukan." Aku nyengir.

Ali bersungut-sungut dan mulai mengrjakannya.

10 meniit kemudian ia selesai.

"Huft, capek. Yaudah, sekarang tugasmu Ra." Giliran Ali yang menyuruhku.

Aku mengangguk dan mengeluarkan buku Kehidupan dari kantong pinggang. Kami bertiga sudah merubah pakaian kami menjadi pakaian hitam ilo.

Ya, sejak dari kejadian saat latihan lapangan, kami memutuskan untuk selalu menggunakan pakaian klan bintang.

"halo putri raib. Kali ini engkau hendak kemana?" seperti biasa, buku kehidupan berbicara melalui sentuhan. "Ke rumah Ilo, klan Bulan." "Perintah di laksanakan."

"Oiya Li, kamu udah ngabarin yang lain kan?" tanya Seli memastikan.

Ali mengangguk. "Baru beberapa saat yang lalu."

"Cilla! Sini! Ikut kami." Panggilku. Di depanku portal telah siap.

Saat kami bersiap masuk ke portal, beberapa teman kami masuk ke aula. "Raib! Kalian mau kemana?" Tanya salah satu murid.

"Ke suatu tempat." Jawab Ali.

Lalu tanpa menunggu mereka, kami masuk ke portal dan sampai ke seberang beberapa detik kemudian.

"Wahai, Selamat datang. Apa yang terjadi dan siapa yang kalian bawa itu Raib?" sambut Av. Dibelakangnya sudah ada Ilo dan yang lainnya.

"Ah, mari, duduk dulu." Kata Vey sambil memanggil beberapa sofa melayang.

Seperti kamu dulu, Cilla juga kesullitan saat naik sofa tersebut.

"Raib, sebenarnya kita berada dimana? Dan kenapa mereka mengenal kalian?" bisik Cilla.

"Kita berada di tempat leluhurmu berasal Cilla. Dan mereka adalah orang yang membantu kami saat kami pertama kali tiba disini." Jelasku. Cilla mangut-mangut.

"Coba jelaskan Ali, apa yang terjadi?" tanya Av.

Ali menceritakan ulang kejadian tadi dengan singkat. Juga tentang Cilla dan Kayla yang berkekuatan.

Cilla tampak terkejut karena Ali dengan lancar menggunakan Bahasa Klan bulan.

"Astaga! Tamus lagi? Kukira dia sudah kalah sejak Si Tanpa Mahkota di kurung." Av kaget. "Dan lagi, anak ini keturunan klan bulan dan temannya dari klan matahari? Mereka juga berguru kepada Tamus?"

"Bukan Av. Hanya Kayla, temannya yang masih berguru pada tamus. Sedangkan Cilla ini, sudah tidak berguru lagi." Kata Seli. Av mengangguk mengerti.

"Jadi anak berambut pendek ini statusnya sama seperti Selena bukan? Dan yang satu lagi otomatis menjadi musuh kita." Av memastikan. Kami mengangguk.

Av menatap Cilla. "Bagaimana cara kamu bertemu tamus nak? Apakah dia menemuimu melalui cermin?" tanya Av.

Cilla mengangguk dengan takut. "Iya, Bagaimana anda bisa tahu? Dia meyakinkanku kalau aku itu kuat. Agar aku berguru padanya."

"Berarti tamus memang hanya bisa muncul di cermin tanpa bisa melewatinya. Cara yang sama ketika ia menemuiku dan Miss Selena." Aku mangerti sekarang.

"Menemuimu? Dia juga menemuimu Ra?" tanya Cilla. Aku mengangguk.

"Haloo, apa yang aku lewatkan?" tanya seseorang dari belakang. Kami reflek menoleh.

𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang