Happy Reading!
***
Dua hari kemuadian...
Selama dua hari ini, aku merasa seperti tak ada tenaga. Aku hanya tidur, makan, rebahan, dan menangis.
Saat aku sedang rebahan gabut dikasur, tante Nita masuk. "Raib. Makan dulu yuk. Dua hari ini kamu tidak makan banyak. Ini tante belikan ayam goreng. Dimakan ya sayang, jangan sampai kamu sakit." Kata tante Nita.
Aku masih berusaha mengumpulkan nyawa. "Zehra mana Tan?" tanyaku saat menyadari kalau Zehra tidak ada.
"Zehra tadi sudah pulang ke asramanya. Tante beli ayam ini ketika mengantarnya tadi. Yasudah,kamu makan siang dulu ya. Oiya, sebelum lupa, tante bilang aja ya. Senin kamu sudah kembali ke sekolah. Dan, malam ini tante akan lembur, kamu makan deluan aja ya. Kalau kurang, pesan aja sendiri, ini uangnya." Tante sambil merogoh tas lalu memberikanku seumlah uang,
Lalu tante balik arah dan menutup pintu.
Aku termenung di pinggir Kasur pink Zehra. 'Ya sudah deh, makan aja dulu.' pikirku
***
Setelah mandi aku meraih ayam tadi dan membawanya keluar kamar pink Zehra.
Saat pertama kali Zehra mengganti warna kamarnya menjadi pink pastel, kesan pertamaku adalah "Manis, tapi bukan seleraku."
Kalau kalian melihat warna kamarku, jauh berbeda. Seleraku lebih ke Vintage atau putih aesthetic.
Back
Setelah mengambil nasi, aku meraih remot Tv dan membuka saluran internet. Saat aku membuka metube, aku melihat isi video rekomendasi. Isinya Video-video Kpop dan Drakor semua.
Aku memilih untuk menonton salah satu acara variety show dan menyimak sambil makan siang.
Satu jam kemudian videonya selesai. Lumayan lucu dan seru. walau hanya mengikuti kegiatan harian mereka, aku merasa sedikit terhibur.
Aku beranjak dari sofa dan menuju dapur. Aku melihat isi kulkas. Ada jus Pepaya! Aku sebenarnya mau sih, tapi aku belum izin, hehe.
"Trililili~. Eh? Tante Nita telepon. Ya? Halo Tan." Aku mengangkat telepon tante Nita.
"Halo Ra. Ini, tante lupa ngasih tau, itu di kulkas ada salad buah. Ada 3 rasa. Itu punya kamu ya. Lalu itu juga ada jus pepaya, minum aja." Kata tante Nita.
"Wah, Makasih Tante." Lalu tante menjawab dan menutup telepon.
Aku mengambil salad yang rasa oreo dan membawanya ke kamar.
Tidak ada yang bisa aku kerjakan saat itu. Jadi aku hanya meng-scroll beranda unstagram. Ternyata Ali sedang live. Gila, gak belajar apa dia? Harusnya ini kan masih jam sekolah.
Aku menonton siaran Live Ali.
Tiba tiba wajahnya terlihat sangat senang. Tak lama, dia menghentikan siaran Live-nya. Gaje bat dah.
"Trililili~ Lha? Malah nelfon lagi tu anak. Mana Vc Lagi! Untung udah mandi. jadi tak masalah kan jika ku angkat?" gumamku dan menjawab teleponnya.
"Oh, nona tangan penyembuh yaitu yang mulia Putri bulan Raib telah bangun dari peradaban ternyata. Kirain udah mati." Ejek Ali. Aku memasang wajah cemberut.
"Kumatikan nih." Ancamku. "aelah beperan ih. Yaudah maap. Btw kamu kapan masuk sekolah Ra?" tanya Ali.
"Kemungkinan Senin." Jawabku sambil memakan salad tadi.
"TUAN MUDA ALI! Jadi gak sih ke kantin?!" Terdengar suara Seli dari sana.
"Al, tadi Seli ya? Kasih ke dia bentar dong." Pintaku. Ali menurut dan menuju ke Seli. Lalu ia menampakkan wajah Seli.
"Oi Sel, ni si Raib mau ngomong." Kata Ali.
Tak lama terlihat wajah Seli di layar, "OMG! My Baby!!! I miss you so much! Kenapa baru on sih? Kamu sekarang gimana? Udah enakan? Kasih tau alamat rumah tantemu dong, aku kan mau ketemu kamu." Pinta Seli heboh.
Aku tertawa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Seli. Lalu kami bercakap-cakap lagi sampai bel.
"kalian sedang istirahat? Harusnya ini kan sudah masuk pelajaran terakhir." Tanyaku heran.
"tadi ada pengumuman pas istirahat, jadinya jam istirahat diundur." Terang Seli. Aku mengangguk-angguk.
"sudah ya Ra, ini ku kembalikan ke Ali." Pamit Seli. Aku melambaikan tangan dan terlihat wajah Ali di kamera.
"udah selesai?" tanyanya. Aku mengangguk.
"Hei, sebenarnya kamu sudah tau alamat tanteku kan." Tanyaku. Lalu ia mengangguk.
"Tentu saja dong. Lokasi klan bintang aja aku tau. Masa lokasi kamu aku tidak tau. Ngeremehin?" kata Ali.
"Enggak sih, tapi karena Seli nanya, jadi aku kira kamu gak tau. Biasanya kamu kalau dapat informasi, langsung ngasih tau kita kan?" aku memastikan.
"Entahlah, kayak males aja ngasih tau dia." Ali mengusap kuduknya.
bilang aja kamu mau kamu aja yang tau rumah raib kan?-Author.
Brisik–Ali.
Perlu ku ubah nasibmu Li? Aku bisa saja membuat Raib jadiannya sama yang lain. –Author.
Eh, jangan Thor. –Ali.
Makanya, jangan coba-coba ngata-ngatain aku. Disini aku yang berkuasa. –Author.
Yaelah, punya Author kok gini amat sih. –Ali.
Back
"Ooo, terserah deh. Kamu masuk kelas gih, itu si Seli aja udah masuk." Suruhku. Ia mengangguk dan menutup teleponnya.
"huft, dasar. Ngapain sekarang ya? Nonton aja deh." Gumamku. "Nonton apa ya? Lanjut nonton aja deh. Lama lama keracunan aku nih. Hihi."
Sudut pandang Ali.
Aku mematikan hp dan menuju kelas.
"Aliiiii!! Kamu dari mana aja? Cilla kan capek nyariin Ali." Sambut suara genit itu.
"Emang gue pernah minta lo untuk nungguin gue?" tanyaku sinis dan menuju mejaku.
Aku mengeluarkan tabung yang berisi lagu di ILY. Setelah ku setel, aku menggunakan handsfree milikku dan mulai tidur.
Bersambung...
.
.
.
halo Hai Guys!
kami Comeback!
Ada yang rindu gak nih?
kalau ada, rindu apanya hayo? ceritanya atau authornya?
gimana cerita kali ini? singkat banget ya guys:(
Vote, komen, dan share ke teman-teman kalian ya!
difollow juga authornya biar makin semangat nulisnya!
ditunggu Kritik Saran kalian!
Enjoy and See you!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠
Fantasy[REVISI] mengapa aku harus memilih? . WARNINGGG!!! . ^ ini hanya Fanfiction dari cerita Serial bumi Tereliye. jadi diwajibkan untuk membaca buku Bumi-Nebula untuk memahami jalan ceritanya. .. ^Baper?Wajib!!! ^tapi jangan kelewatan, sampai batas gari...