Happy Reading!
***
Sudut pandang Raib.
Senin, pukul 6 pagi.
"Tok Tok Tok. Raib, bangun Ra. Udah mau pukul enam lewat nih. Kamu kan hari ini sekolah." Sayup sayup terdengar suara Tante Nita dari balik pintu.
"Nghh, Iya tan." Jawabku sambil mengumpulkan nyawa.
Oiya ya, hari ini kan aku sekolah. "Baju mana baju." Gumamku sambil menghidupkan lampu. eh? gaada?.
"Ceklek. Tan, baju sekolah Ra dimana?" tanyaku pada tante Nita yang sedang membuat sarapan. "Oh, itu di sofa Tv. Tante lupa taruh di kamar kamu semalam." Tante Nita menunjuk ke sofa. Aku hanya mengangguk anguk.
"Oiya, Ra! Tante sebentar lagi harus ke kantor, sarapan tante letak di lemari ya." Pesan tante. Aku meng-iyakan.
***
Aku turun dari angkot.
Saat menuju kelas, murid murid disana menatapku terus. Yaa, beberapa orang sih menyapaku dan menyemangatiku. kalimat mereka itu. "Tabah ya" "kamu pasti kuat." Dan aku lumayan berterima kasih.
Di kelas, ternyata sudah ramai yang datang. Tapi Seli tidak kelihatan. Seperti tadi, mereka juga mengatakan hal-hal yang menyemangatiku.
"HELLO GUYS! GOOD MORNING!" teriak seorang cewek di ambang pintu. Siapa dia?
"Princess Sheila! Morning Princess!!" balas teman-temanku padanya.
What the?
Cewek yang dipanggil Sheila itu menuju ke tempatku. "heeoo, elo ngapain duduk di tempat gue?" tanyanya.
Napa dah ni cewek? "buset, Sejak kapan ini tempat lo? Jelas jelas ini tempat gue." Balasku.
"Enak aja, dari kemarin gue yang duduk disini tau! Ya gak guys?" kata si Sheila itu.
"Maaf princess Shei, ini memang tempatnya Raib. Kemarin princess hanya duduk sementara disini karena belum ada bangku disini dan Raib sedang tidak datang." Jelas Nico.
"Enak aja, Gue udah terlanjur nyaman dsini ya. Pergi gak lo?!" ancamnya. "ngapa lo maksa? Jelas ini tempat gue. Lihat, ini barang-barang gue." Aku menunjukkan beberapa berangku dari laci. Dia terdiam.
"Haloo, kenapa ini pada ngumpul di mejaku?" terdengar suara Seli dari balik kerumunan.
Cewek Sheila itu menoleh dan berlari menuju Seli. "Seliii! Dia ngerebut tempatkuu." Rengek Cewek Sheila pada seli. Aku mengerutkan dahi. Apa apaan dia?
"Dia? Astaga!" seli terkejut saat melihatku. Aku semkin heran dan cewek Sheila itu menatapku dengan tatapan merendahkan.
"RAIB MY LOVE!!! Pekik seli dan melompat kearahku. Aku menyambutnya dengan bingung. Dia kenapa? dan terlihat cewek Sheila itu terkejut.
"I miss you so much Raaa! Sepi tahu hariku tanpamu." Kata Seli.
"Iya Sel, Iya. aku juga rindu kamu kok." kataku.
Kringgg... Kringgg...
"oh, sudah bel. Kamu duduk dulu gih Sel." Suruhku. Seli menurut tanpa melepas gemnggaman tangannya.
"Heiii! Kalau gitu princess duduk dimana dongg?" tanya cewek Sheila itu. "Bomat lu mau duduk dimana. Asal bukan di tempat gue atau Seli." Balasku.
"Dasar pencuri!" teriak cewek Sheila itu padaku. "Maksud Lo?" tanyaku heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠
Fantasy[REVISI] mengapa aku harus memilih? . WARNINGGG!!! . ^ ini hanya Fanfiction dari cerita Serial bumi Tereliye. jadi diwajibkan untuk membaca buku Bumi-Nebula untuk memahami jalan ceritanya. .. ^Baper?Wajib!!! ^tapi jangan kelewatan, sampai batas gari...