cedera

11.5K 1.3K 36
                                    

Mengintip weekend di dorm treasure, jangan tanyakan ada aktivitas pagi apa di dorm tersebut, karena mereka jelas masih terlelap di balik selimut.

Junkyu baru beranjak bangun sekitar jam 11-an. Wajar, dia baru bisa tidur jam 4 pagi setelah terlampau asik mengarransemet lagu.

Sore ini ada jadwal latihan sebenarnya, ya latihan bahkan di hari libur pun. Namun Junkyu meminta izin untuk tidak datang, kemarin kakinya terkilir dan masih sangat sakit hanya sekedar untuk jalan. Junkyu beranjak hendak membersihkan dirinya, aktivitas yang tak pernah ia lewati dalam kondisi apapun.

Melihat seisi dorm yang sepi Junkyu tidak heran, mungkin para member sedang keluar, entah makan di luar, sekedar jalan-jalan di sungai han, atau mungkin sudah mulai berangkat ke training center. Junkyu kembali ke kamar, ingin kembali istirahat sebenarnya, mereka mati-matian latihan dance, syuting sana-sini, sehingga tiduran seharian pun rasanya tidak cukup untuk menghapus rasa letih. Di tambah kakinya yang sekarang cedera. Namun di saat kondisi seperti ini, notasi nada menggebu-gebu di kepala memaksakan keluar sehingga Junkyu berakhir duduk di depan komputer dan pianonya. Sayang jika dia harus melewatkan ide yang tidak selalu muncul.

Lama dalam posisi duduk pintu terbuka, "hyung.." sapa seseorang yang tidak asing. Teman sekamarnya.

"Kenapa?" Tanyanya, menghentikkan sejenak aktivitasnya, menatap teman sekamarnya itu.

"Makan dulu, udah sore." Ucapnya berjalan mendekat, lalu menarik tangan Junkyu untuk berdiri. Junkyu baru sadar, sejak bangun tadi dia belum mengisi apapun di perutnya.

Hendak menarik tangan hyungnya keluar, namun menyadari rintihan hyungnya di tambah perban di kakinya. Yang lebih muda kemudian sedikit menunduk, membawa tangan Junkyu melingkari lehernya lalu masing-masing tangannya mengangkat kaki Junkyu.

"Pegangan.."

"Aku berat ih, Haru.." Junkyu kemudian mengeratkan tangannya di leher adiknya.

"Aku beli bibimbap tadi, sama udah buat ramyeon buat hyung." Ucapnya. Huh, teman sekamarnya ini memang yang paling pengertian. Junkyu menyunggingkan senyumnya.

"Kan aku maunya ayam.." ucapnya pura-pura merengut sebal.

Haruto mendudukan Junkyu di kursi, Junkyu melihat makanan yang sudah tertata rapi di meja.

"Yaudah, nanti pulang latihan Haru beliin." Jawabnya. Junkyu mengambil sumpit lalu menatap Haruto sebentar.

"Loh Haru belum berangkat." Tanyanya sambil mengerjap lucu.

"Iya abis ini, mau makan bareng hyung dulu." Ucapnya sambil menyuapkan bibimbap ke dalam mulutnya.

"Yang lain udah jalan?" Tanyanya.

"Iya.." jawabnya kemudian mereka melanjutkan makan dalam diam. Setelah selesai Haruto langsung membereskan bekas piringnya dengan Junkyu. Junkyu hanya tersenyum menatap punggung Haruto.

Ketika hendak berdiri.. "hyung udah deh, duduk aja." Ucapnya. Junkyu merengut kesal, capek juga sih kerjaanya cuma duduk terus.

Haruto selesai dengan cepat, dia harus segera berangkat ke training center.

"Yaudah sana berangkat" ucap Junkyu yang melihat Haruto melirik jam.

Haruto mendekati Junkyu, kemudian membawa Junkyu ke dalam gendongannya. Tangan di leher dan satu lagi di celah kakinya. Junkyu refleks memegang leher Haruto.

"Aku bisa jalan sendiri ih, ga usah repot-repot." Junkyu berucap, menunduk malu. Gendongan yang seperti ini membuat jarak wajah mereka terlampau dekat.

Haruto mendudukan Junkyu di pinggir kasur, kemudian menyadari perban Junkyu yang basah.

"Hyung perbannya, belum di ganti?" Tanyanya. Junkyu melirik ke bawah kakinya lalu tersenyum menggaruk pelipisnya pelan.

"Hehehe, belum.. lupa.." ucapnya.

Haruto berdiri lalu mengambil kotak obat di nakas, kemudian mendudukan diri di lantai.

"Haru, udah ih sana berangkat. Aku bisa ganti sendiri."

Haruto tak menggubris ucapan hyungnya, perlahan membuka perban yang basah. Mengoleskan salep pada luka memar di kaki, kemudian kembali membungkus kakinya dengan perban baru. Junkyu mengusap lembut kepala yang lebih muda.

"Nanti di omelin Hyunsuk hyung loh." Ujarnya.

"Gapapa demi hyung.." balasnya. Junkyu hanya terkekeh geli.

Haruto beranjak membereskan kotak obat, lalu mengambil tas kecilnya.

"Haru jalan ya hyung."

"Iya.." jawab Junkyu. Haruto mengusap kepala Junkyu pelan, lalu segera beranjak pergi kemudian berhenti di pintu.

"hyung jangan kemana-mana, jangan banyak gerak, kalo ada apa-apa telfon Haru.." ucapnya.

".. nanti pulang Haru beliin ayam." Lanjutnya.

"Iya-iyaa.." jawabnya sambil terkekeh gemas. Kemudian pintu tertutup.



End.

Maaf aku gabut :))

HRKY AT DORMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang