ravel menyemburkan benihnya di dalam ana.Dan melanjutkan adegan panasnya di dalam kolam.ana sangat menikmatinya.bohong jika ia bilang tidak menikmatinya.
Setelah bercinta dengan panas,ana menyuruh ravel untuk stop karena dirinya sangat lapar
"Ell udahh,aku lapar"ucap ana saat mereka pelepasan ke 3 kalinya
"Oh oke baby"ravel memegang tangan ana keluar dari kolam renang.
Mereka mandi bersama.ingat hanya mandi,karena ana sangat lapar.Setelah mandi,ana mengenakan hotpants dan kaos biru mudanya.Ana memasak spagetti keju untuk 2 orang
Mereka makan dalam diam,ana masih menyuruh ravel meminum obatnya.selesai makan ana mencuci piring dan menyapu rumah.ravel di kamar,ana tidak tau ravel sedang apa.
Setalah semua pekerjaan rumahnya selesai.Ana masuk ke kamar untuk berbicara dengan serius kali inii
"Ell kita butuh bucara serius kali ini"ana duduk di ranjang bersama ravel yang sedang memangku laptop ana.entah apa yang di lakukannya
"Eh sayang,sini"ravel menyuruh ana mendekatinya.Ana menurutinya
ravel menyimpan laptop ana ke atas nakas dan memeluk ana.
"Oke sekarang aku serius kamu nanya apaan"tanya ravel mencium puncak kepala ana
"Kenapa kamu tau rumahku?dan kenapa kamu bisa masuk?"tanya ana menatap ravel
ravel menatap ana dan tersenyum
"Aku ngikutin kamu.dan aku bisa membobol pintu rumah orang.Pintu rumah presiden pun aku bobol kalo aku pengen"
"Kamu kenapa ngikutin aku?dan sejak kapan kamu bisa masuk ke rumah ini?tanya ana kaget
"Ya karena aku ingin kamu.Sejak kamu mempunyai tanda merah di dadamu tiap bangun pagi"ravel tertawa membuat ana melotot
"APA?Jadi selama ini yang bikin kissmark banyak di dada aku itu kamu?!teriak ana menjewer telinga ravel
"Kenapa ngelakuin itu"sambung ana melepas jewerannya
ravel mengusap telinganya yang memerah karena jeweran ana
"Aku ga tahan lagi ingin nyentuh kamu"mereka saling tatap
"Ish kenapa gatahan?kenapa aku yang kamu inginkan?"
Tatapan ravel berubah menjadi sendu
"Hari minggu.Saat itu aku barusan pulang dari jerman.Dan langsung ke makam bunda.Saat di pemakaman,aku nangis.dan denger suara orang tertawa.Aku mencari suara itu,ternyata itu kamu.aku gatau kenapa kamu tertawa dan bercanda di depan makam.dan saat aku melihat kamu,aku jadi teringat bunda.bundaku sangat ceria dan slalu tersenyum setiap hari.Sampai saat itu,bunda bunuh diri sambil tersenyum ke aku"ravel memeluk erat ana sambil menangis
Ana yang mendengarnya merasa sedih juga.ia menepuk pelan punggung ravel dan mengusap air mata ravel.ana tiduran dan menarik kepala ravel ke dadanya.ravel semakin menangis dan membasahi baju ana.
"Udah ya ell?jangan nangis,aku juga ikutan nangis"ana mengusap air matanya
ravel mengeluarkan payudara ana dari dalam baju yang tidak terbungkus apapun.ia mengisapnya bagai anak kecil.Ana hanya membiarkannya dan mengusap pelan kepala ravel.tidak lama kemudian,ravel tertidur.ana menarik pelan payudaranya dari mulut ravel.Ana mengambil ponselnya dan merekam ravel yang seperti anak kecil.mulutnya bergerak mengisap ngisap padahal tidak ada lagi payudara ana disana.
"Kamu lucu"ana mencium pipi ravel
Tak lama,mama rika menelfon ana
"Hallo mah"ucap ana turun dari ranjang,sedikit menjauh dari rafaell karena takut rafaell terbangun
"Ana,kamu jadi kesini gak sayang?"tanya mama rika
Ana melihat jam,ternyata udah jam 4 sore
"Astaga iyaa mah,ana segera kesana mah"ana buru buru mengganti bajunya.ia memakai dres abu abu tanpa lengan.dan memakai cardigan hitam
Ana menulis note di nakas dekat ravel
'Aku ke rumah sakit dulu,jagain rangga.ga lama kok'
—-
Sesampainya di rumah sakit,ana berlari ke kamar rangga
"Sore mah,maaf ya ana lupa banget"ucap ana memeluk mama rika
"Gapapa sayang"ucap mama rika tersenyum dan mengemas pakaian kotor untuk dibawanya pulang
"Tante pulang dulu sayang"mama rika mencium puncak kepala ana
"Hati hati mah"mamah rika hanya tersenyum