🦋27🦋

6.9K 199 10
                                    

"saat aku umur 17 bunda meninggal"

"what?and lu dah jadi gituan udah 5 tahun?"ana memukul kepala ravel

"ngomong apa?"ravel memeluk perut ana

"ell seriusan"ana memegang wajah ravel agar menatapnya

"ell ceritakan semua dari awal dong dan kenapa baju,barang kamu ada disini"

"sabar aja aku bakal ceritain nanti kalo aku ingin.sekarang kita nonton"ravel tiduran di samping ana yang duduk sambil memeluk perut ana

mereka nonton salah satu film western romance.25 menit menuju ending,ana kaget karena rafaell tertidur memeluk perutnya.ana memperbaiki posisi ravel tidur dengan hati hati

4 jam berlalu,ana tak sedikitpun bergerak,ia takut ravel akan terbangun.ana melihat jam pukul 12 siang pantas saja ia lapar.ia melepaskan pelukan ravel di perutnya dengan sangat hati hati.saat tangan rafaell sempurna terlepas dari tubuh ana.ana beranjak dari sofa tidur

"kemana?"tarik ravel

"ehh?udah bangun?aku mau masak"ana duduk lagi mengelus kepala ravel

"aku ga ngantuk,kita makan diluar.ayo ganti baju"ravel menggendong ana ke kamar

sampai dikamar,ana langsung mengganti bajunya dengan kaos oversize serta hotpants.ia mengambil tasnya

"ana emang gada celana lain?"ravel melihat ana dari atas sampai bawah

"ell gada waktu buat berkomentar,aku lapar banget"ana menarik ravel keluar kamar

___

"ell,ini rame.malu diliatin orang"ana mencubit kaki ravel yang berada di selangkangannya

"kepengen"

"gila.ini lagi makan ell banyak orang"ana memotong steaknya

ell hanya tertawa

"habis ini kita ke dokter ya?"ucap ravel

"emang udah waktunya cek kandungan? perasaan belom ell"

"iya emang.kita ada urusan disana"ell menghabiskan makanannya

selesai makan mereka langsung menuju rumah sakit

"ell ini ga bahaya kan?"tanya ana berbaring di ranjang rumah sakit

"aku takut,gausah deh ell"ucap ana

"kamu nolak"ravel mencengkram dagu ana lalu menampar vagina ana yang tak tertutupi apapaun

"maaf"ucap ana dan ravel melepaskan tangannya dan mencium bibir ana sekilas

dokter pun masuk,

"ok kita mulai"

ana menghela nafas.dokter wanita itu langsung memuka lebar paha ana dan memasukkan alat ke lubang ana

___

sekitar 20 menitan selesai

"rasanya seperti ada yang ganjal disana ell"ana memegang tangan ell

"santai aja lama lama kamu akan terbiasa" ravel memeluk pinggang ana

"istirahar dulu 10 menit kita lanjut lagi area dada"ucap dokter keluar ruangan

"ell setelah ini apa lagi?"ana bingung

"liat aja ntar"

"btw yang tadi apa sih?"tanya ana

"masukin pin vibrator dekat g-spot kamu"ravel memperlihatkan remot vibrator yang ada di tangannya

"tapi ini bisa di lepas lagi kan?"tanya ana takut takut

"nggak.itu seumur hidup ana.makanya vibratornya yang sebesar jempol bayi doang"ravel menyium bibir ana

ana kaget dan melotot ke arah ravel

dokter masuk

"ok kita lanjut.silahkan buka baju"interuksi dokter iin

ana pun membuka baju dan branya dibantu oleh ravel

dokter iin menempelkan handuk air hangat ke kedua puting ana

"ditunggu 8 menit,setelah itu lanjut proses pompa"dokter iin menjelaskan

ana memegang tangan ravel yang berurat kelihatannya menahan nafsu

"ell kamu kenapa ingin aku gini"tanya ana memeluk ravel yang duduk disampingnya

"karna aku ingin"ucap ravel

"oke udah,sekarang lanjut pompa"dokter datang mengangkat handuk air hangat tadi

dokter iin memasangkan alat pompa asi yang berselang di dada ana

"kalo setelah ini belum keluar bapak bisa merangsang"ucap dokter iin

___

20 menit pompaan tersebut belum mengeluarkan hasil.ravel langsung menindih ana dan menjilat puting ana yang memerah

ravel memelintir puting ana dan menarik-nariknya setelah itu menjilatinya lagi.selama 7 menit ravel melakukannya

"yes"ucap ravel melahap puting ana mengeluarkan asi yang banyak

ia bergantian melahap kiri kanan dada ana

"shh ell"desah ana,ravel yang menghisap putingnya dan menggigit gigit kecil

ponsel rafaell berdering.ana mengangkatnya

"hallo rav,kumpul kuy dirumah lu malam ini"ucap doni di seberang

"shh ini ana.ntar gw bilangin ell"ucap an menggigit bibirnya menahan desahan karena ravel menghisapnya kuat

"udah siang naena mulu"doni mematikan sambungannya

ana langsung mendesah memanggil nama ravel

"udah ell"lirih ana karena malu diliatin dokter iin

ell melirik ana dan menyudahinya.ana memperbaiki pakaiannya dan berdiri

Bad Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang