ana menyendokkan nasi untuknya dan ravel
"suapin"pinta ravel
"kan bisa sendiri ell"
ravel menatap ana
"iya iya"ana menyuapi ravel dan dirinya sendiri hingga makanannya habis
sehabis makan,ana dipanggil reina di ruang tv.mereka bergosip,ravel katanya ke garasi
___
02.45
"ahh ell"teriak ana mencapai klimaks
ravel berbaring dibelakang ana tanpa mencabut batangnya
ia menampar payudara ana terus menerus hingga memerah lalu menampar klitoris ana membuat ana berteriak
"udah ell aku ngantuk"gumam ana
ponsel ana berbunyi
"hallo kenapa mah?"ana mengangkat telfonnya
"i-ini sayang.rangga udah sadar"
"apa?!"ana kaget mematikan ponselnya dan bergegas memasang baju
"awh"pekiknya melepas batang ravel
"ell cepat pakai baju kita ke rumah sakit.rangga udah sadar"ana memakai baju tidur
ravel berdiri dan memakai kaos lengan serta celana tidur kain
"bentar,aku bangunin reina"ana turun ke kamar tamu
"rei bangun.rangga udh sadar rei"teriak ana
reina langsung bangun
"beneran?!"
"iyaa cepet"
mereka berjalan ke mobil yang dimana ravel sudah menunggu
sesampainya dirumah sakit,mereka langsung masuk ke ruang rawat rangga
"rangga!"panggil ana
rangga menoleh ke arah ana
"a-ana"panggilnya dengan terbata
ana langsung memeluk rangga.cukup lama mereka berpelukkan
"woi inget gw ga?"tanya reina
rangga tersenyum dan reina memeluk rangga
rangga menatap rafaell yang juga menatapnya seakan bertanya itu siapa
mamah rangga langsung menyuruh rangga istirahat dulu.setelah rangga tidur,ana dan reina duduk di sofa.reina melanjutkan tidurnya
"ngantuk tapi gamau pulang"bisik ana pada ravel
"yauda sini"ravel menepuk pahanya
ana langsung duduk di pangkuan rafaell dan bersandar pada dada ravel mencari kenyamanan untuk tidur
5 menit kemudian ana tidur
___
"kamu ga tidur" tanya ana yang baru bangun pada rafaell