Jiyeon menghembuskan nafasnya,,lalu merobek gaun pengantinya hingga sebatas lutut, lalu berlari menuju mobilnya untuk menuju kerumah sakit, ingin memastikan keadaan Jieun yang harus terluka karena kegilaan ayahnya.
"Kau bisa memanggilku eomna, sayang. Hal apa yang paling kau sukai?"
"Bolehkah? Eomma?"
"Ya, mulai sekarang aku adalah eomma-mu,,bagaimana? Apa kau menyukainya?"
"Ya, eomma. Aku sangat menyukainya"
"Bagus, eomma juga sangat menyukai panggilan itu, dan kau belum menjawab pertanyaan eomma tadi,,hal apa yang kau sukai?"
"Eum,,bunga.aku sangat menyukai bunga."
"Mereka cantik sepertimu..bagaimana jika kau mendirikan florist? Eomma akan meminjamkan modal untukmu."
"Sebuah florist,,aku tidak yakin,,tapi aku ingin mencobanya,,berapa bunga yang harus aku bayar?"
"1juta won,,kau bisa mengembalikan pokoknya ditambah 1 juta won bagaimana? Kau bisa mencicilnya."
"Baiklah,,1 juta Won."
Jiyeon kembali mengusap air matanya yang membasahi wajahnya saat mengingat bagaimana pertemuannya dengan Jieun,,wanita itu bidadari hidupnya, penyelamatnya disaat ia putus asa dengan hidupnya.
"Eomma, maafkan aku, ini semua kesalahanku."Jiyeon terisak-isak dengan dada yang terasa semakin sesak, kejadian tadi malam berputar diotaknya saat Ayahnya menemuinya,,menunjukan video Jieun yang disiksa oleh pria tua itu.
Jiyeon memarkirkan mobilnya saat sampai dirumah sakit,,ia berlari menuju bagian informasi mencari dimana ibu mertuanya berada, dalam hatinya ia terus berdoa untuk keselamatan wanita itu. padahal 3 hari yang lalu dirinya dan Jieun masih bercanda bahkan mereka membuat cake bersama dicaffe Jieun kini ia justru harus merasakan kesakitan melihat malaikat pelindungnya terluka karenanya. Andai dulu ia memilih pergi dan tidak lagi menyusahkan wanita itu, andai dia tak bertemu dengan Jieun sejak awal,,mungkin wanita itu akan baik-baik saja menikmati hidupnya bersama keluarga bahagianya, seharusnya sejak awal dia tak bersinggungan dengan seorang keluarga Jeon,,karena saat mereka bersinggungan dan kini dirinya justru menjeburkan diri kedalam luka itu dengan menjadi istri seorang Jeon Jungkook.
Jiyeon mengatur nafasnya saat melihat 3 orang didepan tengah mondar mondir didepan ruangan ICU dan langkah kakinya yang terdengar membuat 3 orang langsung menoleh dengan tatapan berbeda-beda.
Jungkook yang melihat Jiyeon langsung menghampiri wanita itu dan mencengkram erat lengan Jiyeon hingga membuat wanita itu meringis kesakitan.
"Wanita brengsek! Beraninya kau melakukan ini pada eomma-ku!! Berani menyentuhnya bahkan membuatnya celaka seperti ini. Kau benar-benar salah mencari musuh, Lee Jiyeon!!" Jungkook mengeram dengan tatapan marah,,tatapan itu benar-benar melumpuhkan Jiyeon yang hanya berdiri kaku dengan jantung berdetak kencang.
"Bagaimana, dok?" tanya Yoongi membuat Jungkook menahan nafasnya, benar-benar takut dengan keadaan ibunya juga wanita yang ia cintai.
"Mianhe, kami tidak bisa menyelamatkan salah satunya, wanita muda itu. sedangkan yang satunya mengalami koma."
Tepat setelah mengatakan hal itu Jungkook menonjok dinding didepannya dengat raut frustasi, Jiyeon yang masih berdiri ditempatnya hanya bisa menatapnya takut-takut. Kekasih pria itu,,calon istri pria itu meninggal dan Jieun koma.
'Ya Tuhan' Jiyeon hanya bisa menjerit dalam hatinya dan menangis dalam diam,,malaikat penyelamatnya kini terbaring tak berdaya karena ulah ayahnya, kini tak ada lagi tempatnya bersandar dan mengadu, hal itu membuatnya takut, hal yang akan ia hadapi kedepannya penuh dengan hal menyakitkan, dan dia tidak memiliki siappun untuk menjadi sandaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEPEST REGRET ( END )
RomanceSUDAH DI BUKUKAN DAN EBOOK BISA DI BELI KAPAN SAJA.